KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama PT Kawan Lama Sejahtera (Kawan Lama) menggelar Lomba Kompetensi Siswa SMK (LKS) tingkat Nasional XXVII.
Acara digelar pada 7-13 Juli 2019 di Jogja Exhibition Center, Yogyakarta dan mengambil tema "Kompeten Menyongsong Industri 4.0". Dari 32 bidang lomba, Kawan Lama ikut serta menguji kompetensi siswa SMK untuk 5 bidang lomba teknik; Automobile Technology, Metrology, Welding, CNC Milling, dan CNC Turning.
Lomba CNC bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian kompetensi bidang pemrograman dan pengoperasian Computer Numerical Control (CNC). Ke depan, siswa diharapkan semakin mahir mengoperasikan mesin bersistem komputerisasi karena nantinya akan banyak ditemui di dunia kerja.
Kompetensi sesuai pasar kerja
"Siswa SMK harus memiliki kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja baik untuk memenuhi kebutuhan daerah, tingkat Nasional maupun Internasional," tegas Direktur Pembinaan SMK, M. Bakrun.
Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Indonesia perlu memperkuat daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor dengan mengandalkan kualitas dan kemampuan SDM berpenguasaan teknologi dan manajemen.
"Mutu pendidikan anak bangsa menjadi penentu masa depan bangsa. Itulah sebabnya pondasi pendidikan kita harus kuat, agar mampu mencetak SDM yang memiliki kompetensi tinggi, sehingga dapat berperan penting dalam dunia industri nantinya," ujarnya.
Terkait hal itu, Bakrun menyampaikan pihaknya menyelenggarakan kegiatan LKS guna memotivasi peningkatan kompetensi siswa. "Kegiatan ini juga dalam upaya mempromosikan lulusan SMK kepada dunia usaha dunia industri, serta pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.
Tantangan SMK kian berat
Sejalan dengan komitmen tersebut, Kawan Lama, distributor penyedia peralatan industri teknik dan komersial, terus berupaya mengembangkan kompetensi siswa SMK lewat berbagai lini.
Hal ini dilakukan mengingat tantangan siswa SMK semakin berat karena adanya perubahan dunia kerja yang dipengaruhi Revolusi Industri 4.0.
“Melalui gelaran LKS SMK ini, Kawan Lama ikut berpartisipasi mendidik bangsa khususnya pendidikan vokasi, karena bangsa Indonesia membutuhkan tenaga kejuruan yang mampu mengoperasikan alat-alat dengan sistem komputerisasi," ujar ujar Tony Sartono, Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera.
Ia menegaskan siswa SMK dari tahun ke tahun harus semakin naik kelas, terlebih dalam urusan skill. "Yang sebelumnya mengoperasikan alat konvensional, sekarang harus mampu menggunakan mesin komputerisasi, agar kompeten untuk menyongsong Industri 4.0,” lanjut Tony.
Lomba kompetensi CNC Milling dan CNC Turning dibagi menjadi dua, yaitu uji kompetensi teori dan praktik. Dalam teori, peserta membuat program CAD/CAM sekaligus mensimulasikan program tersebut melalui software yang sudah disiapkan dan akan ditransfer ke mesin CNC.
Sementara untuk tes praktik, ada 2 hal yang akan dinilai oleh dewan juri, yaitu pengamatan proses maupun hasil dan aktualisasi program ke proses pembuatan program jadi, melalui mesin CNC.
Selain sebagai ajang uji kompetensi, LKS SMK juga memotivasi siswa SMK untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian sesuai standar Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) di era Industri 4.0.
Mengacu pada visi LKS SMK tersebut, maka Kawan Lama juga menggelar workshop Nasional yang berisi diskusi dengan tema-tema menarik seputar SMK dan dunia kerja. Melalui kompetisi dan wokshop ini, siswa SMK diharapkan mampu bersaing di dunia industri kerja, baik untuk tingkat provinsi, Nasional, dan Internasional.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/07/11/19221791/lks-smk-xxvii-mencoba-jawab-tantangan-siswa-smk-yang-kian-berat