Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Anak Nasional: Keluarga Harus Membuat Anak Bergembira

KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen-PPA) menetapkan tema besar Hari Anak Nasional (HAN) 2019 adalah Peran Keluarga Dalam Perlindungan Anak.

Selain itu ada pula tagline yang akan didengungkan: Kita Anak Indonesia, Kita Gembira! #KitaGembira untuk mengajak seluruh warga Indonesia merayakan dan merenungkan kembali tentang pelindungan anak dalam keluarga.

Rita Pranawati, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambut Hari Anak Nasional Tahun 2019, seperti yang dikutip dari situs kpai.go.id menyampaikan orangtua perlu membuat anak bergembira dengan cara membuka dialog.

Dalam dialog itu, orangtua dan anak berada pada posisi setara, memperlakukan anak sebagai ”orang merdeka” yang perlu didengar suara dan mimpi-mimpinya. Orangtua juga dengan mudah mengapresiasi kelebihan dan bakat anak.

Menyiapkan sosok tangguh

Lebih jauh Rita menyampaikan tagline itu sebangun dengan tema HAN tahun ini, yaitu Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak. Menurutnya, anak Indonesia memang perlu dan layak bergembira, karena mereka hidup di tanah yang subur.

Anak-anak Indonesia berhak dan layak hidup gembira karena bisa bermain, bersahabat, dan bertumbuh bersama alam lestari Nusantara. ”Mereka senantiasa mensyukuri anugerah alam raya Indonesia yang melimpah dari Tuhan,” ujarnya.

Namun, Rita menyayangkan beberapa siaran televisi yang cenderung menampilkan narasi kekerasan terhadap anak. Seperti perkelahian, tawuran, pelecehan seksual, perundungan, dan sebagainya. 

Padahal anak-anak adalah pewaris cita-cita Republik Indonesia yang akan menjadi pemimpin Indonesia. Karena itu, orangtua perlu mempersiapkan anak-anak menjadi sosok tangguh di masa depan. Salah satunya dengan menggembirakan mereka.

PPDB dan sekolah idaman

”Kegembiraan anak pada dasarnya merupakan wajah syukur orangtua. Syukur atas anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Inilah yang kemudian mendorong orangtua untuk terus melakukan usaha maksimal dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup anak-anaknya,”  jelas Rita. 

Dalam upaya memberikan kegembiraan pada anak itu, Rita sedikit mengritisi para orangtua yang protes pada pemerintah atas pemberlakukan sistem zonasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa waktu lalu.

Para orangtua menilai pemerintah tidak menghargai jerih payah anak yang telah memperoleh nilai tinggi di sekolah sebelumnya. Pemerintah pun dianggap menghalangi mimpi anak untuk dapat sekolah di lembaga pendidikan idaman.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/07/24/21514551/hari-anak-nasional-keluarga-harus-membuat-anak-bergembira

Terkini Lainnya

Puan Maharani Ingatkan Jangan Hilangkan Sejarah Indonesia dalam Penulisan Ulang
Puan Maharani Ingatkan Jangan Hilangkan Sejarah Indonesia dalam Penulisan Ulang
Edu
Kuota Penerimaan IPDN 2025 di 38 Provinsi dan Gaji Lulusannya
Kuota Penerimaan IPDN 2025 di 38 Provinsi dan Gaji Lulusannya
Edu
Cek Ketentuan Swafoto untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2025
Cek Ketentuan Swafoto untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2025
Edu
12 Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2025 yang Dibuka, Kuliah Gratis S2-S3
12 Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2025 yang Dibuka, Kuliah Gratis S2-S3
Edu
Kampanye 'Hidupkan Kreatifmu', Kolaborasi Faber Castell, Guru, dan Kreator Konten untuk Pendidikan Kreatif
Kampanye "Hidupkan Kreatifmu", Kolaborasi Faber Castell, Guru, dan Kreator Konten untuk Pendidikan Kreatif
Edu
LaSalle College Jakarta Hadirkan 'StudioFolio 2025', Platform Kolaborasi Kreatif Mahasiswa dan Industri
LaSalle College Jakarta Hadirkan "StudioFolio 2025", Platform Kolaborasi Kreatif Mahasiswa dan Industri
Edu
Syarat dan Cara Daftar Beasiswa BSI 2025, Ada Uang Saku Rp 300.000 Per Bulan
Syarat dan Cara Daftar Beasiswa BSI 2025, Ada Uang Saku Rp 300.000 Per Bulan
Edu
27 Sekolah Kedinasan 2025 Buat Siswa SMK, Ada PKN STAN, STMKG dan STIN
27 Sekolah Kedinasan 2025 Buat Siswa SMK, Ada PKN STAN, STMKG dan STIN
Edu
SPMB Jateng 2025 Tahap II, Ada 3.091 Kursi Gratis bagi Siswa Kurang Mampu
SPMB Jateng 2025 Tahap II, Ada 3.091 Kursi Gratis bagi Siswa Kurang Mampu
Edu
LPDP: Sarjana Lulusan STEM di Indonesia Hanya 19 Persen
LPDP: Sarjana Lulusan STEM di Indonesia Hanya 19 Persen
Edu
Jalur Mandiri UNJ 2025, Cek Ketentuan Ikut Ujian dari Rumah 26 Juli
Jalur Mandiri UNJ 2025, Cek Ketentuan Ikut Ujian dari Rumah 26 Juli
Edu
MPLS 2025 Lebih Panjang, Direncanakan Berlangsung Selama 5 Hari
MPLS 2025 Lebih Panjang, Direncanakan Berlangsung Selama 5 Hari
Edu
2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS
2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS
Edu
Syarat Nilai Matematika untuk Daftar STIS 2025, Lulus Langsung Jadi CPNS
Syarat Nilai Matematika untuk Daftar STIS 2025, Lulus Langsung Jadi CPNS
Edu
Pendaftaran UPNVJ Gelombang 2 Masih Buka, Cek Kuota, Jadwal dan Biaya Kuliah
Pendaftaran UPNVJ Gelombang 2 Masih Buka, Cek Kuota, Jadwal dan Biaya Kuliah
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke