Hangatnya Makanan di Kotak Bekal Tenaga Surya Inovasi Mahasiswa UI

Maka dari itu, tujuh mahasiswa yang terdiri dari Arin Wulandari, Bagus Anugrah Ramadhan, Deby Rahma Tsabita, Girindra Chaska Wardana Nimpuno, Hajid Naufal Atthousi, Hanny Banowati Arimbi, dan Indira Prianda itu berinovasi menciptakan kotak bekal tersebut.

Pemanfaatan tenaga surya itu dapat dilakukan karena terdapat peltier pemanas yang menggunakan sumber energi alternatif berupa panel surya.

Budaya bawa bekal

Salah satu mahasiswa itu, Bagus Anugrah, mengatakan, sudah menjadi salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia membawa bekal saat bepergian. Hal itu dilakukan tidak hanya anak TK, tetapi juga pelajar, mahasiswa, hingga karyawan.

“Beberapa riset menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang sudah dingin dapat menimbulkan gejala keracunan makanan. Oleh karena itu, kami mengkreasikan Sunny side box dengan harapan dapat menjadi solusi atas keresahan masyarakat,” ucap Bagus, seperti dipublikasikan di laman resmi Universitas Indonesia, Rabu (24/7/2019).

Dia menuturkan mereka akan melanjutkan penelitian untuk mengembangkan Sunny side box, mulai dari segi material, termodinamika, nutrisi, hingga rekayasa lanjutan pada pengoperasian alat.

Jika aspek-aspek tersebut dipelajari lebih lanjut, maka teknologi diaplikasikan pada Sunny side box bisa lebih maksimal.

Raih penghargaan

Sunny side box menggunakan baterai yang mempunyai dua cara dalam memanen energi listrik, yaitu menggunakan pengisi baterai berkabel dan panel surya yang mampu menghangatkan makanan sampai enam jam selama dinyalakan.

Energi listrik yang tersimpan kemudian diolah oleh Peltier sebagai pemanas yang bersentuhan langsung dengan wadah logam untuk menghangatkan makanan.

Inovasi yang dilakukan oleh para mahasiswa UI melalui Sunny side box ini berhasil membuat tim UI mendapatkan penghargaan medali perak kategori Lingkungan Hidup dalam ajang International Science and Invention Fair 2019 pada 21-25 Juni 2019 di Denpasar, Bali.