Dikisahkan, seorang wanita bernama Mbok Srini yang akhirnya memiliki anak lewat bibit timun pemberian seorang raksasa hijau saat sedang bertani di dekat hutan.
Sayangnya, ketika anak tersebut sudah beranjak remaja, sang raksasa hijau mengambil kembali untuk dijadikan santapan.
Sang anak yang bernama Timun Mas tersebut berhasil lolos dari mulut Raksasa Hijau berkat bungkusan kecil yang diberikan orang tuanya. Akhir cerita, mereka hidup bersama bahagia selamanya.
Ternyata, kegiatan menceritakan dongeng memiliki manfaat yaitu memberikan dampak pada tumbuh kembang anak dan mempererat hubungan orangtua dengan si buah hati.
Peneliti dan Pakar Dongeng Anak, Dr. Murti Bunanta SS, MA., mengapresiasi para orangtua di Indonesia yang bersemangat mendongeng anaknya. Menurutnya cerita rakyat Indonesia seharusnya tidak digantikan oleh kehadiran film dan cerita terjemahan yang tidak berkualitas.
“Dongeng Indonesia mengandung nilai budaya, moral, dan ceritanya bersifat universal,” ujar Murti sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Selasa (23/7/2019).
Melansir laman Sahabat Keluarga Kemendikbud (20/1/2016), membacakan dongeng juga dapat meningkatkan minat baca anak dan menambah wawasan.
Lestarikan dongeng Indonesia
Sementara itu, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Drs. Hendra Jamal, M.Si, mengatakan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan aktivitas kreatif dan imajinatif bersama anak.
Misalnya dengan rutin membacakan dongeng untuk anak.
“Setiap anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh setiap elemen masyarakat, terutama oleh keluarga sendiri agar menjadi anak unggul Indonesia,” jelas Hendra.
Maka tak heran, KPPPA mengapresiasi dan mendukung penuh upaya Dancow Advanced Excelnutri+ yang meluncurkan ‘Dongeng Aku dan Kau’ bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional.
Perlu diketahui, ‘Dongeng Aku dan Kau’ berisikan 15 dongeng asli Indonesia dengan cerita dikemas secara menarik dan interaktif sesuai usia pertumbuhan Si Buah Hati.
Dongeng-dongeng tersebut memiliki karakter dan alur cerita yang sesuai dengan warisan budaya tanah air, serta memiliki nilai moral yang universal dan tak lekang oleh zaman.
Di antaranya dongeng Burung Cendrawasih untuk anak usia 1 tahun ke atas, dongeng Raja Parakeet untuk usia 3 tahun ke atas, serta dongeng Timun Mas untuk usia 5 tahun ke atas.
Selain mendukung tumbuh kembang anak, langkah tersebut juga sebagai upaya melestarikan dongeng asli Indonesia kepada anak-anak sejak usia dini.
Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+ Lydia Sahertian menyebut jika pihaknya senantiasa mengajak para orang tua Indonesia untuk berperan dalam tumbuh kembang optimal anak.
Seperti menyediakan gizi seimbang demi melindungi anak saat bereksplorasi, memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia pertumbuhan, dan mendukungnya berkata ‘Iya Boleh’ sebagai bentuk cinta orang tua.
“Ketiga hal ini kelak membantu anak untuk tumbuh menjadi anak yang memiliki lima karakter penting, yaitu berani, cerdas, kreatif, peduli, dan pemimpin,” ucap dia.
Karena itu, Dancow Advanced Excelnutri+ turut berkolaborasi dengan Damn! I Love Indonesia dengan meluncurkan kaos bertema karakter dari dongeng Timun Mas.
Sebagai langkah untuk menginspirasi generasi muda Indonesia agar semakin mencintai nilai dan sejarah Indonesia.
“Kami hadir dengan semangat untuk memperkenalkan Indonesia secara dini lewat cara yang revolusioner, menyampaikan keberanian dan pantang menyerah dari kisah Timun Mas melalui media baru,” papar CEO Damn! I Love Indonesia Daniel Mananta.
‘Dongeng Aku Dan Kau’ bisa didapatkan melalui pembelian Dancow Advanced Excelnutri+ 800g dan juga dapat diakses dalam bentuk video interaktif melalui dancowparentingcenter.com.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/07/26/19593921/punya-banyak-manfaat-biasakan-selalu-menceritakan-dongeng-untuk-anak