KOMPAS.com - Sebagai wujud pengamalan tridharma perguruan tinggi, Tim Pengabdian Masyarakat Vokasi UI melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat berupa Konservasi Madu Trigona Belitung Timur (18-20/7/2019).
Dalam kegiatan ini masyarakat diberikan wawasan tentang potensi madu di Indonesia serta workshop cara produksi madu dari berbagai jenis lebah khususnya trigona. Diharapkan masyarakat akan terdorong untuk mencoba budidaya madu untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain nilai ekonomisnya tinggi, madu ini diharapkan bisa menjadi solusi mata pencarian selain sektor tambang. Pada program ini juga juga dilakukan adopsi terhadap 50 rumah madu untuk menjadi media uji coba para peternak yang menjadi change agent dalam program ini.
Dengan konsep adopsi madu ini, para peternak bertannggung jawab atas rumah madu dalam bentuk kayu mahono.
Dalam proses adopsi madu, tim pengabdi dibantu fasiltator ahli dari Billiton Bee Farm dalam penyiapan rumah madu hingga proses panen nanti. Program ini juga didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur.
Menghasilkan madu khas
Mareta Maulidiyanti, Ketua Pengabdi dari Program Pendidikan Vokasi UI mengatakan saat ini sebagian besar mata pencahariaan warga Belitung Timur berada di sektor tambang yang tidak dapat diperbaharui.
Kegiatan yang digawangi oleh 4 dosen dan 2 mahasiswa ini diawali dengan edukasi dan workshop teknik budidaya madu dan dilanjutkan dengan proses adopsi madu.
“Harapannya dengan konsep adopsi ini, masyarakat akan terlibat aktif dalam memantau perkembangan produksi madu yang berada di kebun mereka,” ujar Mareta
Sebanyak 30 peserta antusias dalam workshop ini dan melakukan proses uji coba ternak madu di kebun masing-masing yang memiliki jenis tanaman dan bunga yang berbeda-beda sehingga diharapkan dapat menghasilkan madu yang khas.
“Sebagai contoh, kita ujicoba madu dikebun kopi Jika berhasil tentunya ini akan menjadi khas daerah Belitung Timur yang juga dikenal sebagai produsen kopi dan 1001 kedai kopi,” tambah Mareta.
Mareta mengatakan kedepannya para change agent mampu menularkan pengetahuan dan semangat beternak madu kepada masyarakat lebih luas sehingga produksi madu Belitung Timur dapat meningkat dan dapat dijadikan produk oleh-oleh khas Belitung Timur.
Jadi program wisata
Mareta juga menyampaikan kebun yang baik akan berpotensi menghasilkan madu yang unik. Keberadaan lebah di kebun-kebun juga akan membantu penyerbukan lebih baik.
“Ya lebah itu medium penyerbukan paling baik sehingga misalnya ada di kebun kopi, maka akan membantu penyerbukan kopi lebih baik” ujar Mareta.
Pakar Pariwisata Vokasi UI, Diaz Pranita mengatakan jika masyarakat sudah mahir dalam mengelola ternak madu, maka ide adopsi madu akan bisa dikembangkan kepada program pariwisata.
“Konsep 'giving back to community' menjadi salah satu motivasi perjalanan atau keterlibatan wisatawan dengan destinasi dan masyarakat dan dapat dikembangkan menjadi daya tarik dan upaya peningkatan engagement dengan wisatawan sehingga terdapat ikatan yang kuat antara destinasi wisata sehingga para wisatawan ini dapat menjadi duta2 destinasi wisata,” ujar Diaz.
Sepanjang 2019, Program Pendidikan Vokasi UI akan melaksanaan 41 pengabdian masyarakat yang merupakan program Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI.
Program-program yang dijalankan tersebar di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat dan berkesinambungan sehingga memberikan dampak signifikan bagi penerima manfaat.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/05/22584971/vokasi-ui-gelar-pelatihan-wirausaha-ternak-madu-di-belitung-timur