KOMPAS.com – Lippo Malls Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kepada 1.000 anak di sejumlah daerah terpencil di Indonesia yang disalurkan melalui dua yayasan, yaitu Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) dan Yayasan Pendidikan Harapan Papua (YPHP).
Pemberian beasiswa ini juga dalam rangka Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli 2019. Jumlah keseluruhan beasiswa diberikan mencapai Rp 4 miliar dan tersebar untuk anak-anak kurang mampu di wilayah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Beasiswa tersebut diberikan sebagai bentuk partisipasi Lippo Malls Indonesia pada Program Indonesia Pintar (PIP) yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dan keberpihakan terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu dan anak-anak sekolah di daerah terpencil.
Bukan hanya CSR
“Beasiswa ini sangat positif dan sesuai dengan cita-cita kedua yayasan itu untuk terus melayani masyarakat di daerah terpencil, misalnya seperti yang dilakukan kepada anak-anak di Papua,” ujar Chief Marketing Officer Lippo Malls Indonesia Danny Crayton dalam penyerahan beasiswa secara simbolis di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Ia mengatakan Lippo Malls Indonesia akan terus berupaya memberikan bantuan untuk pendidikan anak-anak sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menghasilkan anak-anak cerdas dan kreatif. Sebab, mereka nantinya menjadi ujung tombak masa depan bangsa.
Danny pun mengharapkan kegiatan semacam ini bukan hanya sebagai bentuk tangung jawab sosial perusahaan, melainkan juga bisa menjadi program jangka panjang yang berkelanjutan dan memiliki pengaruh positif kepada masyarakat Indonesia.
“Pengaruh itu khususnya kepada anak-anak usia sekolah yang kurang beruntung dan berada di daerah terpencil agar mereka tetap dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” imbuhnya.
Untuk 1.000 anak
Sementara itu, Executive Committee YPPH Stephanie Riady menyampaikan terima kasih kepada Lippo Malls Indonesia atas dukungan kepada 1.000 anak yang bersekolah di Sekolah Lentera Harapan sehingga mereka bisa terus mendapatkan pendidikan yang baik.
Ia pun mengungkapkan alasan pemberian beasiswa itu ke daerah-daerah terpencil karena di wilayah itu pelajar tidak memperoleh pendidikan layak dan tingkat perekonomian bisa dibilang sangat kurang.
“Alasan kami di daerah-daerah itu karena mereka belum mendapat pendidikan yang berkualitas baik. Misalnya di NTT, kami punya sekolah di Rote yang jadi daerah miskin di Indonesia,” ucap Stephanie.
Ia pun menghargai peran dan usaha pemerintah dalam menangani pendidikan di daerah terpencil, tetapi hal itu dirasa masih kurang. Sebab, anak-anak sekolah di sana sebenarnya memiliki potensi dan semangat belajar yang besar, tetapi kurang dengan sarana dan prasarana.
Akses pendidikan berkualitas
“Pendidikan yang baik itu tidak murah dan perlu biaya. Peran kami menyalurkan ketersediaan akses pendidikan berkualitas baik, tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah terpencil,” tutur Stephanie.
YPPH sendiri mengelola sejumlah lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Pelita Harapan (SPH), Sekolah Dian Harapan (SDH), Sekolah Lentera Harapan (SLH), UPH College, dan Hope Academy, mulai jenjang pra-taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, yang berlokasi di seluruh Indonesia.
Berbagai sekolah tersebut melayani lebih dari 24.000 siswa berumur 1 sampai 18 tahun, dan akan terus bertambah sesuai cita-cita dari para pendiri YPPH yaitu untuk membangun 10 Sekolah Pelita Harapan, 100 SDH Sekolah Dian Harapan, dan 1.000 Sekolah Lentera Harapan yang bisa melayani berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/06/17423081/lippo-malls-beri-1000-beasiswa-anak-daerah-terpencil