Salin Artikel

Jaga Kesegaran Ikan, Tim Pengmas FMIPA UI Kembangkan Minatransporter

KOMPAS.com – Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia berhasil membuat terobosan dengan mengembangkan minatransporter.

Alat itu diciptakan untuk mengatasi masalah yang sering dialami para nelayan dalam menjaga kesegaran dan daya tahan ikan untuk didistribusikan ke daerah lain.

Seperti dilansir laman resmi UI, tim FMIPA UI itu terdiri dari dua orang dosen, yaitu Retno Lestari dan Mufti Petala Patria, serta dua orang asisten, dan 11 orang mahasiswa.

Mereka melaksanakan program pengembangan alat tersebut di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 23 sampai 25 Juli 2019, dengan melibatkan para nelayan setempat.

Tetap segar dan sehat

Minatransporter merupakan pelet hasil formulasi yang mampu menyediakan oksigen cadangan dan suplai nutrisi di dalam tempat penyimpanan ikan sehingga dapat digunakan untuk memperpanjang masa hidup ikan selama didistribusikan ke pasar, terutama di luar daerah Pandeglang.

Dengan menggunakan alat itu, nilai jual ikan diharapkan tetap tinggi karena kondisinya masih segar dan sehat.

“Kecamatan Sumur merupakan daerah yang memiliki potensi hasil budidaya perikanan yang tinggi. Namun, permasalahan yang terjadi pada nelayan, mereka masih melakukan distribusi ikan dengan metode konvensional yang bersifat tertutup. Cara tersebut hanya mempertahankan hidup ikan selama tiga jam pendistribusian,” ujar Ketua Tim Pengmas Retno Lestari dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8/2019).

Dia melanjutkan, akibat dari penggunaan metode konvensional itu, ikan yang akan sampai ke pasaran mengalami penurunan kualitas sehingga mengurangi harga jual.

Maka dari itu, pihaknya merasa perlu mengimplementasikan IPTEKS untuk memberikan solusi bagi nelayan supaya bisa meningkatkan kualitas ikan melalui perbaikan sistem distribusinya.

Kembangkan kawasan bahari

Sebelum hasilnya diberikan ke nelayan lokal, tim tersebut melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap produk minatransporter. Percobaan yang dilakukan antara lain terhadap ikan mas dengan rute perjalanan Jakarta-Pandeglang.

Uji coba itu menunjukkan hasil yang memuaskan karena ikan dapat bertahan lebih dari 12 jam. Hal itu berrati minatransporter diharapkan mampu mempertahankan hidup ikan hingga empat kali lebih baik dibanding metode konvensional.

Kemudian, Tim Pengmas UI bersama mitranya menyosialisasikan pengembangan minatransporter itu kepada nelayan. Para nelayan pun menyambutnya dengan antusias.

Diharapkan melalui program pengembangan minatransporter ini bisa membantu masyarakat nelayan di Kecamatan Sumur dalam melakukan distribusi hasil budidaya ikan.

Tidak hanya itu, secara lebih luas, program ini akan ikut membantu pengembangan kawasan bahari (minapolitan) yang ditetapkan oleh pemerintah.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/06/21453771/jaga-kesegaran-ikan-tim-pengmas-fmipa-ui-kembangkan-minatransporter

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke