Salin Artikel

HUT RI, Milenial Ditantang Perkuat Gerakan “Muda, Merdeka, Berkarya”

KOMPAS.com – Jaringan bidang pendidikan, Semua Murid Semua Guru (SMSG) meluncurkan gerakan “Muda, Merdeka, Berkarya”. Ini merupakan gerakan inisiatif terkait konten pendidikan berkolaborasi dengan para kreator konten mewujudkan perubahan pendidikan di Indonesia.

Pendiri SMSG, Najelaa Shihab, mengatakan pemenuhan hak anak sebagai warga negara untuk mencapai masa depan merupakan tanggung jawab bersama. Dia pun percaya kita tidak boleh hanya menunggu pemerintah dalam melakukan peran dan program.

“Menyambut hari kemerdekaan ini, kami ingin tunjukkan orang-orang yang muda, merdeka, dan berkarya. Kalau kita betul-betul kerja bareng untuk menggerakkan perubahan pendidikan maka semua dan setiap anak Indonesia pun akan jadi orang yang muda, merdeka, dan berkarya,” ujar Najelaa dalam peluncuran gerakan tersebut di Perpustakaan Nasional Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Inovasi dan praktik baik

Menurut dia, saat kita merayakan kemerdekaan bukan hanya memperingati peristiwa yang terjadi pada 17 Agustus 1945, melainkan juga kita bisa merasakan kehadiran generasi muda yang benar-benar merdeka dan mampu berkarya. Hal itu semua bisa dimulai dari keberpihakan kita pada pendidikan anak-anak.

Melalui jaringan SMSG, dia percaya bahwa kita semua harus mengupayakan perubahan pendidikan. Kita pun bisa menjadi bagian dari masyarakat yang peduli dan ikut mengambil tanggung jawab itu.

Najelaa menuturkan, selama ini kita beranggapan bahwa tanggung jawab pendidikan itu ada di tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Lalu kita berpikir bahwa semuanya berjalan baik-baik saja tanpa merasa perlu melakukan sesuatu.

“Terus kita semua bisa tidur nyenyak, merasa baik-baik saja. Ini yang ingin kami ubah. Yang seharusnya melakukan praktik duluan itu kita. Guru, murid, dan para penggerak, itulah yang harusnya bekerja setiap hari,” imbuhnya.

Maka dari itu, lanjutnya, kita harus ikut mengambil peran melalui gerakan yang berarti secara nyata di lapangan. Gerakan itu dilakukan lewat inovasi dan praktik dengan standar yang berkualitas baik.

Kita harus bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan dan mengajak publik untuk ikut berkarya. Caranya dengan mengambil peran untuk semua dan setiap anak Indonesia.

“Di SMSG semua orang mengambil peran sebagai upaya untuk mencapai perubahan pendidikan. Tidak saling menunggu, tapi melakukan sesuatu bersama-sama. Esensinya kita kerja bareng, bukan hanya satu pihak, bukan hanya murid dan guru di sekolah yang berada dalam kegawatdaruratan,” ucap Najelaa.

Kehadiran inisiatif “Muda, Merdeka, Berkarya” menjadi salah satu bukti kerja sama yang nyata dengan melibatkan para kreator konten yang bisa menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan mendorong keterlibatan banyak pihak demi perubahan pendidikan di Indonesia.

“Teman-teman ini buat saya kagum, sebagai content creator, Youtuber, atau penulis buku, bisa saja mereka tidak mengambil isu-isu pendidikan. Tapi mereka pilih mengambil peran dalam pendidikan karena itu tanggung jawab kita bersama dan melakukannya setiap hari dalam bentuk karya-karya yang bermanfaat,” jelasnya.

Peluncuran gerakan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh generasi muda yang ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan sesuai kemampuan mereka masing-masing, yaitu Andien Aisyah, Gritte Agatha, Fikri “Hujan Tanda Tanya”, Gerald “Kok Bisa”, Ali ‘Everidea”, dan Ario Pratomo.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/17/11565571/hut-ri-milenial-ditantang-perkuat-gerakan-muda-merdeka-berkarya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke