KOMPAS.com - Berbagai pihak yang terlibat dalam industri pendidikan perlu menciptakan dampak sosial yang berarti. Berbekal idealisme ini, Zenius, platform edukasi berbasis teknologi (edutek) berupaya mentransformasi individu menjadi pembelajar rasional, berakal, dan berpikir saintifik.
Hal ini dilakukan Zenius lewat upaya memerdekakan para pelajar Indonesia dari penjara-penjara pikiran yang menghambat mereka untuk maju.
Zenius berupaya menciptakan motivasi intrinsik di dalam diri untuk belajar, sehingga belajar tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang membebani, yang hanya dilakukan demi lulus ujian atau mendapatkan satu buah lembar ijazah jenjang pendidikan.
“Tanpa logika dasar yang kuat, generasi muda kita akan mudah terpengaruh hoax, bahkan terorisme,” tegas Sabda Putra Subekti pendiri Zenius.
Belajar jadi "candu"
Zenius Education dimulai tahun 2004 oleh Sabda dan Medy Suharta berbentuk bimbingan belajar konvensional secara offline. Mereka bercita-cita untuk menyebarkan konten digital berbasis daring, dan menggunakan bentuk awal ini untuk mengumpulkan modal tanpa bantuan pihak eksternal.
Kedua orang founder ini juga menggunakan momen ini untuk bereksperimen meracik metode belajar paling efektif yang pada akhirnya dibuktikan melalui video-video pembelajaran yang tidak hanya membangun pemahaman utuh dan komprehensif, tetapi membuat pengalaman belajar jadi menyenangkan bahkan menjadi sesuatu yang mencandu.
Konten pendidikan secara digital pertama yang Zenius kembangkan adalah berbentuk CD rekaman pada tahun 2004-2005.
Sabda dan Medy semakin serius mengembangkan produk ini dengan bantuan tutor-tutor pertama yang bergabung dengan Zenius, salah satunya Wisnu Subekti yang saat ini menjabat sebagai President Zenius Education.
Pada tahun 2010, Zenius meluncurkan situs web belajar daring zenius.net yang kemudian menjadi produk utama Zenius Education hingga 2019. Sepanjang tahun ajaran 2018/2019, zenius.net berhasil menarik perhatian 11,8 juta unique users dan dikunjungi sebanyak 28 juta kali.
Pendidikan daerah 3T
Pada Mei 2019, Zenius Education menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi lewat program Zenius Prestasi untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah 3T (tertinggal, terdepa dan terluar).
Zenius Prestasi merupakan perangkat belajar yang ditempatkan di sekolah terpencil untuk membantu meringankan tugas-tugas administratif guru, sehingga guru dapat berfokus mengedukasi, melatih, dan menjadi sumber motivasi serta inspirasi bagi para siswa dalam belajar di sekolah.
Zenius Prestasi dilengkapi dengan teknologi O2O (online-to-offline) yang memungkinkan konten Zenius untuk diakses tanpa koneksi internet, sehingga dapat digunakan tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah tertinggal dengan infrastruktur terbatas.
Pada 17 Juli 2019, Zenius juga telah meluncurkan Zenius App, platform belajar daring untuk diakses melalui ponsel pintar yang dikembangkan untuk memperluas akses konten belajar Zenius dalam skala yang lebih besar dan lebih dekat dengan para pengguna.
Rasionalitas dan nalar ilmiah
Survei internal Zenius menemukan sebanyak 97,16 persen pengguna Zenius setuju Zenius mengajarkan konsep dibandingkan menghafal rumus cepat. Sebanyak 94,04 lainnya setuju aplikasi ini memberikan pengalaman belajar lebih baik dibandingkan di sekolah dan 90,92 persen mengatakan setuju Zenius membuat mereka senang belajar.
Itu sebabnya, Zenius secara aktif mempromosikan rasionalitas dan penalaran ilmiah kepada seluruh elemen masyarakat di Indonesia termasuk siswa, guru, orang tua, pemerintah, dan media.
Zenius juga berkomitmen berkontribusi dalam membangun generasi bangsa yang mampu memiliki nalar yang baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sabda menyampaikan, "Dalam semangat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, kami berharap dapat terus terlibat dalam usaha bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk generasi yang unggul melalui teknologi."
"Kami juga mengundang semua pihak yang merasa memiliki pandangan yang sama terhadap pendidikan untuk bekerja sama menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia dari penjara-penjara pikiran yang menghambat peningkatan kualitas hidup dan kemajuan peradaban," tutupnya.
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia dari Zenius Education.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/17/15462821/hut-ri-zenius-ajak-siswa-merdeka-dari-penjara-pikiran-yang-menghambat