Salin Artikel

Belajar dari Korea Selatan, Riset Berbasis Kebutuhan Industri

KOMPAS.com – Pendidikan di Korea Selatan mengadopsi dan memodifikasi sistem problem based learning melalui kerja sama dengan industri. Kampus melakukan riset sesuai dibutuhkan industri sehingga kolaborasi riset merupakan sesuatu yang biasa dilakukan.

Hal itu diungkapkan Mohammad Syafrudin, peneliti bidang Industrial and System Engineering di Dongguk University Seoul, Korea Selatan. Dia berbagi pengalaman kerja dalam “Sharing Riset dengan Diaspora Indonesia Bidang Data Mining, IOT, Information System, Big Data, dan Industrial Artificial Intellegent” di Universitas Budi Luhur (UBL), Selasa (20/8/2019).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Simposium Cendikia Kelas Dunia (SCKD) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tanggal 19 – 25 Agustus 2019.

Semangat kolaborasi riset

Syafrudin merupakan cendikia muda Indonesia yang lulus dari UIN Sunan Kalijaga tahun 2013, kemudian bekerja sebagai peneliti dan melanjutkan studi hingga meraih PhD di bidang Industrial and System Engineering Dongguk University, Korsel.

Dia membagikan beberapa riset berjudul “Application of Bluetooth Low Energy-Based Real-TimeLocation System for Indoor Environments”, "Detecting Movement and Direction of Tags for RFID Gate”, dan “Radio Frequency Identification”.

“Hal lain yang tampak berbeda adalah keamanan data pribadi di Korea sangat dijaga,” ujar Syafrudin dalam sharing tersebut.

Dia mengharapkan kehadirannya bisa memengaruhi para sivitas akademika UBL agar lebih bersemangat melakukan kolaborasi riset dan kerja sama lain.

UBL merupakan salah satu dari 54 perguruan tinggi di Indonesia yang dikunjungi oleh cendikia diaspora berkelas dunia. Sharing itu juga dihadiri lebih kurang 40 dosen bidang teknologi informasi UBL.

“Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi dosen-dosen UBL untuk menjajaki kolaborasi riset dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri, khususnya Dongguk University Korea,” ucap Plt Rektor UBL Dr Wendi Usino, MSc.

Para dosen UBL juga menggunakan kesempatan menggali informasi di luar riset, misalnya tentang kehidupan di Korea dan cara mendapatkan beasiswa di sana.

Penanggung jawab kegiatan tersebut, Tjahjanto menuturkan bahwa pihaknya mengharapkan sharing riset ini bisa dilanjutkan dengan joint riset dan kesempatan terbuka untuk para dosen UBL agar bisa kuliah di Korea.

“Semua ini kami lakukan dalam mendukung pemerintahan Jokowi untuk membangun sumber daya manusia Indonesia agar setara dengan SDM negara lain,” tutur Tjahjanto.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/20/18345511/belajar-dari-korea-selatan-riset-berbasis-kebutuhan-industri

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke