Salin Artikel

Benarkah Kabar UTBK Dimajukan Bulan November-Desember 2019?

KOMPAS.com - Belakangan beredar kabar rencana Kemenristekdikti untuk memajukan jadwal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) lebih awal di tahun ini sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

Pengamatan Kompas.com, sudah ada petisi dilayangkan melalui laman change.org dan telah ditandangani 97 ribu orang (26/8/2019) sejak diunggah 2 minggu lalu (17/8/2019).

Devan Hadrian penggagas petisi mengemukakan 3 alasan penolakan rencana pemajuan jadwal UTBK ke bulan November-Desember 2019 tahun ini.

4 alasan keberatan warganet

"Jika memang UTBK 2020 akan dilaksanakan pada akhir semester 5, maka siswa tidak akan punya waktu yang cukup untuk persiapan. Jika persiapan dilakukan pada semester 5, maka akan bertabrakan dengan pelajaran sekolah sehingga jika akhirnya ditetapkan mustahil persiapan yang dilakukan dapat maksimal," jelas Devan dikutip dari petisi tersebut.

Selain alasan kedua soal ketidaksiapan infrastuktur, Devan juga khawatir bila siswa dipaksa untuk mempelajari keduanya pada saat yang bersamaan, maka fokus siswa akan terpecah dan tidak dapat memperoleh hasil maksimal untuk UTBK dan UN.

"Akan lebih baik jika UTBK tetap dijadwalkan setelah UN, sehingga siswa dapat memanfaatkan jendela waktu antara UN dan UTBK untuk persiapan UTBK yang maksimal," harapnya.

Alasan lain, ia menilai hampir semua pelajar SMA di Indonesia menganggap SBMPTN/UTBK lebih penting daripada UN. "Ini mengingat fungsi UN yang hanya sebatas kelulusan dan peringkat sekolah, dan sama sekali tidak mempengaruhi penerimaan di perguruan tinggi," katanya.

Tanggapan Kemenristekdikti

Menanggapi kabar ini, Kemenristekdikti melalui laman resmi Instagram @ristekdikti meminta para siswa tidak perlu khawatir soal kabar pemajuan jadwal UTBK di tahun ini. 

"Untuk UTBK saya sampaikan kepada para siswa untuk tidak perlu khawatir akan wacana jadwal UTBK dimajukan  karena hal ini tidak akan dilaksanakan pada tahun ini," tegas Menristekdikti Mohamad Nasir.

Jadwal UTBK dimajukan masih menjadi wacana dan akan didsikusikan dengan para pimpinan perguruan tinggi, karena berdasarkan data banyak lulusan SMA dan sederajat yang berkualitas pada bulan Desember dan Januari sudah diambil oleh perguruan tinggi asing.

Penerimaan mahasiswa baru universitas luar negeri sudah dimulai sejak bulan Desember. 

Proses ujian masuk perguruan tinggi sebelum murid SMA lulus telah dilakukan oleh berbagai negara seperti Australia, Singapura dan Amerika Serikat. Namun demikian, kebijakan ini akan dikaji lebih dulu dengan memperhatikan pula kesiapan sekolah dan perguruan tinggi.

"Ada tahapan dalam membuat kebijakan, tidak serta merta diterapkan tanpa tahapan sosialisasi lebih dulu. Kemenristekdikti tidak akan menerapkan sebuah kebijakan tanpa kajian matang dan tahapan sosialisasi baik kepada perguruan tinggi maupun pihak sekolah," jelas Menteri Nasir.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/26/07333781/benarkah-kabar-utbk-dimajukan-bulan-november-desember-2019

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke