BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Penelitian Tanaman Herbal, Harapan Penderita Penyakit Tak Tersembuhkan

Penelitian mereka soal tumbuhan Bajakah yang dapat menyembuhkan kanker pada binatang menjadi viral di jagad maya. Bajakah sendiri merupakan tumbuhan dari Kalimantan Tengah, dilansir Kompas.com (12/8/2019).

Para siswa tersebut mengambil akar Bajakah dan diproses menjadi bubuk. Lantas, bubuk tersebut diujicobakan pada tikus. Dalam penelitiannya, para pelajar itu menemukan bahwa sel tumor pada tikus bisa menghilang dalam dua pekan.

Sejumlah media pun meminta tanggapan akademisi, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), maupun pengurus Yayasan Kanker Indonesia terkait temuan itu. Umumnya, mereka berpendapat penelitian itu masih tahap awal dan perlu dikembangkan lebih lanjut untuk dijadikan rujukan ilmiah.

"Nah, peneliti Bajakah belum bisa ditemui. Saya juga mau membiayai hasil penelitian itu. Semakin banyak dia kerja sama, semakin dia bermanfaat. Kalau nanti penelitiannya berhasil, produk obatnya dia patenkan juga bisa,” kata Irwan, Selasa (27/8/2019).

Berdasarkan laporan Kompas.com (16/8/2019), Islamiah, ibu Yazid salah satu pelajar peneliti Bajakah, merasa gundah pasca pemberitaan temuan kelompok pelajar asal Kalimantan Tengah. Pasalnya, banyak orang datang ke rumah untuk meminta bantuan. Sementara itu, bahan penelitian sudah habis.

Irwan mengapresiasi penelitian yang dilakukan para pelajar itu. Apalagi, penelitian itu terkait penyakit yang hingga kini belum ada obatnya, seperti kanker.

Jika penelitian dilakukan untuk membuktikan Bajakah bisa digunakan sebagai obat, Irwan melanjutkan, tentu membutuhkan waktu yang panjang.

"Penelitian itu membawa harapan. Kalau penemuan itu dikembangkan sebagai suplemen makanan, bisa segera diteliti. Tapi, kalau penelitian farmasi, butuh waktu lebih lama. Harus pakai sudut pandang tukang jamu, supaya bisa bermanfaat. Bisa juga bekerja sama dengan berbagai industri jamu," ujarnya.

Dia juga berharap, penelitian tanaman herbal asal Indonesia bisa dibagikan ke masyarakat. Dengan demikian, banyak penderita kanker yang terbantu.

"Saya dorong peneliti untuk melakukan penelitian agar bisa membantu banyak orang, karena banyak penderita kanker yang putus asa,"  katanya.

Oleh karena itu, local genius di berbagai daerah di Indonesia perlu digali, diteliti, dan dimanfaatkan. Dengan begitu, berbagai tanaman herbal dapat dimanfaatkan untuk masyarakat Indonesia.

Sido Muncul sendiri memang mendorong penelitian tanaman herbal di berbagai daerah.

"Kalau setiap tahun ada 50 tanaman yang uji toksisitas, dalam sepuluh tahun bisa 500 tanaman yang diteliti. Itu ndak mahal. Dengan demikian, nantinya ada ribuan tanaman obat yang bisa digunakan," ujar dia.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Irwan Hidayat dengan Rektor Universitas Halu Oleo Prof Dr Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si di kawasan Agro Wisata Sido Muncul, Rabu (27/8/2019) kemarin.

Bentuk kerja sama yang dilakukan mencakup beberapa hal, yakni penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kedua, kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya. Selanjutnya, kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya.

Sebelum melakukan penandatanganan kerja sama, rombongan Universitas Halu Oleo berkeliling pabrik guna melihat proses produksi Tolak Angin, laboratorium, dan Semarang Herbal Indoplant.

Kunjungan berlanjut ke Agrowisata Sido Muncul melihat ratusan koleksi tanaman obat yang ada di sana.

Irwan berharap, industri jamu di Indonesia semakin maju karena didukung dengan beberapa penelitian ilmiah yang dilakukan.

"Kerja sama Sido Muncul dengan Universitas Halu Oleo ini merupakan lanjutan kerja sama yang dilakukan pada bulan lalu dengan mengadakan seminar herbal di Kendari. Kami melihat potensi kerja sama dengan dunia pendidikan. Kami berharap dapat membuahkan hasil bagi kedua belah pihak," kata Irwan.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/28/18184731/penelitian-tanaman-herbal-harapan-penderita-penyakit-tak-tersembuhkan

Bagikan artikel ini melalui
Oke