Salin Artikel

Dies Natalis UT ke-35, Mengubah Kompetisi jadi Sinergi Bangun Bangsa

KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar Dies Natalis ke-35 mengangkat tema "Mengukuhkan Konektivitas Bangsa di Era Siber" di UT Convention Centre (UTCC), Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/9/2019). 

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti) Ismunandar mengingatkan ada 3 tantangan besar dihadapi pendidikan tinggi dalam era disrupsi teknologi saat ini.

"Yang pertama mutu, bagaimana kita memeratakan mutu pendidikan tinggi kita. Teknologi informasi juga bisa dimanfaatkan untuk hal ini. Kedua relevansi pendidikan tinggi kita juga perlu terus ditingkatkan dan ketiga terkait akses," ujar Ismunandar.

Peran pengembangan PJJ

Dirjen Belmawa memberikan apresiasi kepada UT yang telah memberikan kontribusi menjawab ketiga tantangan pendidikan tersebut sebagai pelopor pendidikan jarak jauh (PJJ) berbasis teknologi.

"Di usia yang terbilang muda, 35 tahun sebagai perguruan tinggi, UT dengan sistem terbuka dan pendidikan tinggi jarak jauh berhasil meningkatkan akses pendidikan tinggi di daerah yang sulit terjangkau. Sangat besar kontribusinya bagi bangsa ini," ujar Ismunandar.

Dirjen Belmawa menyampaikan jumlah alumni UT yang mencapai 1,75 juta merupakan potensi besar dan membuktikan UT telah membantu pemerintah dalam meningkatkan APK (angka partisipasi kasar) pendidikan tinggi.

Selanjutnya, Ismunandar mendorong UT sebagai pelopor PJJ dapat menjadi mitra bagi perguruan tinggi lain yang ingin mengubah model perkuliahannya menjadi modul online.

"Perguruan tinggi lain yang ingin mengubah beberapa perkuliahan menjadi online dapat kerja sama dengan UT. Hal iniakan jadi lompatan dalam pengembangan pendidikan tinggi karena UT sudah punya pengalaman yang sudah terbukti selama ini," ujar Ismunandar.

Sebelumnya, dalam sambutan Rektor UT Prof. Ojat Darojat menyadari memasuki era digital tantangan UT semakin besar dengan kehadiran universitas berbasis siber lain baik dari dalam maupun luar negeri.

"Mereka bukan ancaman melainkan menjadi patner bersama membangun bangsa dalam meningkatkan kualitas SDM. Hal ini justru menjadi pemicu UT untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan layanan pembelajaran lebih berkualitas," tegas Prof. Ojat.

Rektor UT menyampaikan sebagai pelopor PJJ, UT harus terus berkembang melalui berbagai inovasi dan siap kerjasama dalam rangka mengukuhkan peran sebagai universitas siber.

"Sistem PJJ terbuka untuk semua perguruan tinggi. Dan kita bekerja keras mewujudkan visi dan misi UT untuk menjadi rujukan pengembangan PJJ dan lembaga siber di Indonesia," ujarnya.

Ia menegaskan, "Zaman itu terus berkembang dan memodernisasi diri, itulah mengapa tema ini diambil karena sejalan dengan semangat pemerintah dan semangat kita semua membangun konektivitaspada era 4.0." 

Dalam puncak acara Lustrum VII UT ini juga diberikan secara simbolis izin operasional program studi S3 Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) dan Doktor Administrasi Publik Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) oleh Kemenristekdikti.

Selain penyerahan izin program S3, dalam acara dies natalis juga diberikan sejumlah penghargaan kepada karyawan dan unit berprestasi serta pengumuman pemenang berbagai lomba dalam ajang Diskusi Ilimiah dan Pekan Olah Raga dan Seni (Disporseni) kampus UT.

Dalam kesempatan itu, turut diluncurkan beberapa buku karya guru besar UT serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Polda Bangka Belitung terkait penyelenggaraan PJJ.

"Dalam jangka pendek, kita ingin membantu pemerintah meningkatkan jumlah mahasiswa menjadi 1 juta mahasiswa, tanpa mengorbankan kualitasnya," ujar Prof. Ojat.

Selain mengejar target jumlah mahasiswa seperti yang diharapkan pemerintah, Rektor UT juga menyampaikan pihaknya akan tetap mengawal proses tersebut dengan sistem pendidikan berkualitas.

Rektor menyampaikan, "Kita akan memastikan bahwa Kebijakan mutu dan kurikulum itu bisa dilaksanakan oleh teman-teman seluruh unit kerja baik di pusat maupun di unit program belajar di seluruh Nusantara.

"Artinya apa, kita menghendaki supaya kualitas nilai mata kuliah di Jakarta misalnya A, akan sama dengan A yang ada di Jayapura," Rektor menegaskan.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/05/13591761/dies-natalis-ut-ke-35-mengubah-kompetisi-jadi-sinergi-bangun-bangsa

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke