KOMPAS.com - Anak-anak menjadi fokus perhatian utama dalam pengembangan program manajemen talenta di Korea Utara. Mereka dipandang sebagai 'harta karun' dan menjadi tumpuan masa depan bangsa.
"Eureka! Ini model untuk lembaga manajemen talenta di Indonesia yang diagendakan pak Jokowi," ujar Nova Riyanti Yusuf, Anggota Komisi IX DPR RI saat memimpin Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Pyongyang, Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), Korea Utara, (2/9/2019).
Dalam salah satu agenda kerja, delegasi Indonesia sempat mengunjungi Children's Palace di RDRK di mana pada lobi utama terpampang tulisan "The children are treasures of our country. Future Korea belongs to our children". Kutipan ini merupakan kata-kata Kim Il Sung pada ulang tahun Kim Il Sung ke-77 pada 15 April 1989.
Kesempatan Indonesia lebih besar
Lokasi ini, menurut Nova Riyanti Yusuf atau yang akrab disapa Noriyu, menjadi pusat kegiatan sepulang sekolah yang khusus dipersiapkan bagi anak-anak berbakat guna mendapatkan penggembelengam secara gratis dengan beragam pilihan latihan mulai dari musik, tari, kerajinan tangan, menyanyi, olahraga, hingga sains dan komputer.
"Bisa dibayangkan, anak-anak RDRK hanya mempunyai sedikit saja insentif dan knowledge tentang apa yang akan mereka dapatkan sebagai hasil jerih payah mereka tetapi mereka bisa bekerja keras dan menjadi sumber daya manusia unggul baik di dunia seni, sains, dan olahraga," ujar Noriyu melalui rilis yang diterima Kompas.com.
Ia menegaskan, "Apalagi Indonesia yang kesempatannya begitu luas, masa depan dapat digapai, hanya butuh sedikit manajemen talenta dengan lebih terarah maka SDM Indonesia sebagai negara dengan populasi nomor 4 terbesar di dunia tidak akan terbendung sebagai SDM unggul yang dapat menginfiltrasi dunia."
Delegasi Indonesia kemudian diajak melihat hasil gembelengan dalam pertunjukkan seni anak-anak TK sampai SMA dalam durasi 1.5 jam.
Selama pertunjukkan, layar belakang menampilkan bendera RDRK, pertanian, hasil pembangunan infrastruktur, dan keindahan alam RDRK.
Model contoh manajemen talenta
"Konsep manajemen Talenta semacam ini dapat menjadi percontohan Lembaga Manajemen Talenta Indonesia yang dicanangkan dalam visi kesehatan Jokowi," ujar Noriyu.
Ia menyampaikan pembangunan SDM unggul tentunya tidak cukup hanya melalui lembaga manajemen Talenta seperti Children's Palace untuk anak-anak yang terseleksi. "Tetapi juga harus terintegrasi secara lebih masif kepada seluruh anak dengan program-program pemerintah yang ada di Indonesia," lanjutnya.
Noriyu melihat Indonesia memiliki banyak program yang kaya dalam pengelolaan talenta SDM sejak usia dini. "Diantaranya ada BKKBN dengan program GenRe (generasi berencana), Kemendikbud dengan program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), KPPA dengan program Sekolah Ramah Anak," lanjutnya.
"Pada saat bersamaan orangtua perlu dilibatkan secara aktif dan menjadi sangat penting dalam tumbuh kembang-anak," ujarnya.
Hal lain, menurut Noriyu, yang dapat menjadi sarana pembelajaran adalah bagaimana RDRK menanamkan rasa nasionalisme dan pendidikan karakter kebangsaan.
"Pukul 5 pagi waktu Pyongyang saya terperanjat bangun, rupanya ada speaker menggaungkan lagu-lagu perjuangan RDRK. Dan ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama," cerita Noriyu.
Lagu-lagu yang diperdengarkan, lanjutnya, adalah lagu-lagu nasional, lagu perjuangan, lagu yang memuja keindahan alam RDRK. "Sangat penting bagi kita untuk bisa meneruskan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia kepada generasi penerus bangsa Indonesia," tutupnya.
Sebelumnya delegasi Indonesia dan Dubes RI melakukan peresmian Galeri Produk Indonesia di Pyongyang. Dubes RI menyampaikan bahwa pembukaan galeri ini merupakan upaya KBRI untuk mempromosikan produk-produk Indonesia di RDRK. Malam harinya delegasi menyempatkan mengadakan ramah tamah dan beraudiensi dengan 23 WNI di RDRK.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/08/14373741/belajar-manajemen-talenta-dari-pendidikan-siswa-korea-utara