Salin Artikel

Perkuat SDM dan Kolaborasi, Unpam Gelar Seminar Internasional

KOMPAS.com - Universitas Pamulang (Unpam) menggelar seminar internasional bertajuk "The 4th International Conference On Research In TVET Studies (ICOR-TVET) 2019" untuk mengembangkan kerja sama riset dan penguatan SDM, di Tangerang Selatan, Banten (9/9/2019).

Ketua LLDikti Wilayah IV, Prof. Uman Suherman memberikan apresiasi atas kolaborasi seminar internasional yang digelar Unpam ini. "Tentu harapannya tidak berhenti sampai di sini (seminar). Saya menunggu kolaborasi riset antara Unpam dan universitas maupun politeknik di Malaysia," ujar Prof. Uman Suherman.

Ia menyampaikan melalui kolaborasi riset ini nantinya diharapkan akan mampu menghasilkan kualitas SDM manusia Indonesia unggul dan berdaya saing, termasuk juga mampu menghasilkan inovasi yang menjawab kebutuhan di masyarakat.

Pembaruan ilmu 

Rektor Unpam Dayat Hidayat menyampaikan pihaknya secara rutin menggelar agenda seminar nasional maupun internasional. Seminar internasional ini merupakan kali ke-2 yang diselenggarakan Unpam.

"Kami berharap mahasiswa Unpam dapat terus menyerap ilmu-ilmu terbaru dari para narasumber baik tingkat nasional maupun internasional. Ilmu yang dibawakan teman-teman narasumber ini pasti yang terbarukan. 

Ia menegaskan walau Unpam dikenal sebagai universitas berbiaya murah bukan berarti tertinggal dengan ilmu-ilmu terbaru. "Kita ingin menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi," ujarnya.

Untuk menjaga kualitas, tambah Hidayat, pihaknya mulai menjaga kualitas mahasiswa sejak mulai sejak awal seleksi. "Kita melakukan tes akademik, karakter dan bahkan juga narkoba," jelas Dayat.

Dalam tahap proses pun, Hidayat menjelaskan Unpam menjalankan proses ketat guna mengawal mutu dan kualitas.

"Manajemen proses kami menggunakan sistem drop-out. Setiap kenaikan semester mahasiswa yang tidak mencapai nilai minimal 2,0 akan langsung tersaring dan oleh sistem dinyatakan drop-out," tegasnya.

Kolaborasi dunia usaha

Dalam paparan, Mohammad Naim, Ketua Pengarah Pendidikan Politeknik Kementerian Malaysia mendorong kerja sama antar negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Indonesia.

"Program ini menjadi sarana bagi Indonesia dan Malaysia dalam bertukar informasi dan pengetahuan. Tidak saja dalam bentuk seminar, pertukaran mahasiswa atau pertukaran dosen, kita juga mendorong kerja sama riset yang berdampak bagi masyarakat kedua negara," ujar Mohammad Naim.

Direktur Politeknik Sultan Salahuddin Malaysia menambahkan, "Kita juga mendorong mahasiswa tidak berhenti belajar saat memperoleh pekerjaan. Mahasiswa harus menjadi pembelajar seumur hidup."

Sama seperti Indonesia, pendidikan vokasi juga menjadi titik fokus dalam pendidikan tinggi di sana. Salah satunya melalui kolaborasi dengan dunia industri di mana para mahasiswa sudah diperkenalkan dengan dunia industri bahkan sejak dari semester 2.

Hal senada disampaikan Rektor Unpam, "Soal kolaborasi dengan dunia industri sudah kami lakukan. Mahasiswa Unpam hampir 80 persen sudah bekerja atau memiliki usaha. Ini menjadi salah satu kekuatan kita karena waktu kuliah yang fleksibel menyesuaikan mahasiswa."

Isu lain mengemuka dalam seminar internasional ini adalah soal pendidikan karakter. mengangkat tema "Manajemen Langit", Rektor Unpam mengingatkan pentingnya untuk menyeimbangkan antara pendidikan akademik dan penguatan karakter.

"Tidak hanya sebatas sains dan teknologi Industri 4.0, namun juga perlu diimbangkan dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu akhlak dan juga ilmu agama. Dalam mengembangkan tri dharma perguruan tinggi, perlu tetap dijiwai nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai Ketuhanan," ujar Hidayat mengingatkan.

Soal pendidikan karakter ini mendapat penguatan dari Ramhari Lamichhane, Direktur Colombo Plan Staff Collage, Filipina. Ia menyampaikan karakter menjadi salah satu kunci keberhasilan lulusan saat masuk dunia kerja.

"Faktor 3 H, Head (pengetahuan), Hand (keterampilan) dan Heart (karakter) menjadi kunci sukses seseorang di dunia kerja. Cerdas saja tidak cukup bila tidak diimbangi dengan keterampilan dan karakter yang baik," ujar Ramhari.

Perwakilan Kementerian Pendidikan Malaysia juga memberikan apresiasi positif atas antuasisme penyelenggaran seminar internasional di Unpam ini.

"Seminar kolaborasi ini merupakan seminar keempat setelah sebelumnya dilakukan di Ho Chi Min (Vietnam), Bangkok (Thailand) dan Malaysia sendiri. Dan jumlah peserta yang mengikuti kelas-kelas seminar paling besar di Unpam mencapai 200 mahasiswa per kelas," tutup Mohammad Naim.  

 

https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/11/12534011/perkuat-sdm-dan-kolaborasi-unpam-gelar-seminar-internasional

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke