KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Presiden Indonesia Ke- 3 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau juga merupakan Menteri Riset dan Teknologi periode 1978- 1998.
Melalui rilis resmi Menristekdikti Mohamad Nasir mengungkapkan bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh terbesarnya, seorang Bapak Bangsa, Bapak Teknologi dan seorang Eyang yang dicintai seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan inspirasi generasi milenial Indonesia (generasi muda).
Menteri Nasir melihat BJ Habibie sebagai seorang Presiden, Bapak Teknologi Indonesia yang menjadi Menteri Riset dan Teknologi selama 20 tahun, dan sosok intelektual yang sukses membangun paradigma riset dan teknologi yang bisa membangun peradaban lebih maju untuk Indonesia.
"Selama puluhan tahun Bapak Habibie telah mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia dalam bidang pengembangan Iptek dan Inovasin. Prof BJH adalah sosok yang sangat diidolakan semua kalangan baik dari segi intelektual, jiwa kepemimpinan hingga rasa kasih sayang Beliau terhadap keluarga dan sesama manusia. Hampir setiap Ibu menginginkan anaknya menjadi pintar seperti Bapak Habibie," ujar Menristekdikti dengan haru usai mendengar kabar wafatnya Bapak BJ Habibie.
Kontribusi Bapak BJ Habibie terhadap kemajuan bangsa Indonesia dinilai sangat inovatif, inspiratif dan bermakna bagi kemaslahatan bangsa. Beliau menjadikan teknologi bangsa Indonesia disegani di tingkat dunia serta terus menerus menekankan pentingnya penguasaan iptek untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
Selamat Jalan Eyang BJ Habibie.
Selamat Jalan Bapak Teknologi Indonesia. Kami berjanji akan meneruskan cita cita Bapak yang tak pernah pudar.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/11/21445001/menristekdikti-selamat-jalan-bapak-teknologi-indonesia-bj-habibie