Salin Artikel

Sinergi Samsung Indonesia dan Kemendikbud Perkuat Pendidikan Digital

KOMPAS.com - Mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, Samsung Electronics Indonesia dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia hari ini menandatangani kesepakatan “Samsung Indonesia Cerdas”.

Sinergi kemitraan pemerintah dan swasta bidang pendidikan ini berfokus pada peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.

Kesepakatan "Samsung Indonesia Cerdas" ditandatangani hari ini (23/09/2019) oleh JaeHoon Kwon, (President PT Samsung Electronics Indonesia) dan Didik Suhardi (Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). 

Perjanjian kemitraan meliputi; (1) penyelarasan kurikulum, (2) pengembangan proses pembelajaran dengan pemanfaatan gadget dan sistem elektronik, (4) pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan, serta (5) perekrutan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai kebutuhan industri.

Dukungan strategis pendidikan berbasis teknologi

"Kami mendukung pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan membangun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mendorong kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan sesuai dengan generasi zaman sekarang, yaitu para digital native," ujar Jae Hoon Kwon, President PT Samsung Electronics Indonesia.

Jae Hoon Kwon mengaku pihaknya senang dapat memperkuat kemitraan dengan Kemendikbud melalui perjanjian kerjasama yang ditandatangani hari ini sehingga dapat memberikan dukungan lebih strategis.

Ia menjelaskan program pendidikan di bawah "Citizenship Samsung" telah dimulai intensif sejak tahun 2013, di antaranya program Samsung Tech Institute (STI) untuk SMK meliputi penyelarasan kurikulum serta pelatihan guru, dan program "Samsung Smart Learning Class (SSLC)", yang memperkenalkan fasilitas kelas pintar berbasis teknologi di sekolah.

"Hingga kini ada 69 SMK yang telah mengadopsi program STI dan 8 SMA,1 SD, 1 SMP, dan IGI yang telah memiliki fasilitas SSLC dan akses pembelajaran digital. Kami berharap kemitraan dengan pemerintah ini dapat membuka kesempatan yang lebih luas agar lebih banyak sekolah, guru, maupun murid bisa mendapatkan manfaat dari program-program kami,” papar Jae Hoon Kwon.

Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi menyambut baik kemitraan Kemendikbud dan Samsung, “Kemitraan strategis Publik dan Swasta menjadi salah satu fokus kami saat ini dan kami menyambut baik kemitraan dengan Samsung melalui program Samsung Indonesia Cerdas, karena dengan dukungan pihak swasta seperti inilah, kualitas pendidikan di Indonesia dapat lebih maksimal peningkatannya."

"Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, dan membantu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia,” tambah DIdik.

Masih tingginya angka pengangguran di SMK telah mendorong pemerintah melakukan revitalisasi SMK.

Samsung telah secara aktif mendukung program ini sejak tahun 2017 lewat program "Samsung Tech Institute" yang menyediakan kurikulum dan materi pelatihan perbaikan alat-alat elektronika untuk SMK, seperti perbaikan TV, smartphone, dan peralatan elektronik rumah tangga sejajar dengan keterampilan dasar yang ditetapkan Samsung Service Center.

Selain penyelarasan kurikulum, Samsung juga memfasilitasi praktek kerja lapangan (PKL) maupun penempatan kerja lulusan STI di Samsung Service Center dan afiliasinya, sesuai dengan kebutuhan industri.

Tercakup dalam program Samsung Indonesia Cerdas yang ditandatangani hari ini adalah pelatihan guru dan tenaga kependidikan.

Mempertajam proses pelatihan yang selama ini telah difasilitasi Samsung, khusus untuk program STI Samsung menjalin kerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang menyelenggarakan diklat dalam Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPTK BOE) Malang.

PPTK BOE Malang adalah sebuah lembaga pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional, di bawah Direktorat Guru dan Tenaga Kerja (Dirjen GTK), dan terdiri dari tenaga pengajar instruktur berkompetensi tinggi dengan pengalaman di dalam dan luar negeri, khususnya Swiss dan Jerman.

Bersama PPPTK BOE Malang, Samsung melakukan bedah elektronik untuk mempertajam kurikulum, juga untuk memberikan pelatihan, serta pendampingan bagi guru-guru yang sekolahnya telah mengadopsi program STI.

Generasi Z atau para Digital Native, kini dapat dengan mudah mengakes informasi melalui smartphone atau gadget mereka.

Guru dan tenaga pendidik harus up date dengan kecanggihan teknologi yang justru dapat dimanfaatkan mencari informasi memperkaya materi ajar, maupun dimanfaatkan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan memudahkan bagi guru.

Dalam program SSLC, selain fasilitas kelas pintar yang lengkap, Samsung mendukung guru melalui pelatihan pemanfaatan gadget seperti tablet dalam kegiatan mengajar.

Guru diberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan Learning Management System (LMS) maupun E-book sebagai pendukung yang telah disediakan Samsung dalam setiap fasilitas SSLC.

LMS memudahkan guru dalam memberikan materi bagi murid, termasuk pengajaran dalam bentuk video sehingga murid dapat mengulangnya secara mandiri dengan mudah di rumah, tanpa guru harus mengulang penjelasan berkali-kali.

Samsung membuka kesempatan bagi lebih banyak sekolah mengadopsi fasilitas SSLC, melalui perjanjian yang ditandatangani hari ini, Samsung dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah sekolah-sekolah mana saja yang dinilai siap mengadopsi dan mengembangkan fasilitas SSLC dengan lebih maksimal.

“Dengan meningkatnya kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, kami berharap dapat membantu memperkecil celah yang ada di antara dunia pendidikan dan dunia usaha, dan secara umum meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Kang Hyun Lee, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/23/18535281/sinergi-samsung-indonesia-dan-kemendikbud-perkuat-pendidikan-digital

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke