KOMPAS.com - Memperingati Dies Natalis 25 tahun Universitas Pelita Harapan (UPH), Concervatory of Music (CoM) menggelar "Thanksgiving Concert" sebuah penampilan kolaboratif kreatif dari dosen, mahasiswa, dan alumni CoM UPH.
Konser berdurasi dua jam ini berlangsung pada 26 September 2019, di Grand Chapel, Kampus UPH Karawaci, Tangerang, disaksikan hampir 2.000 penonton dari staf, dosen, mahasiswa, alumni, dan undangan dari berbagai institusi.
Tema konser diambil dari tema besar Dies Natalis 25th UPH, "Grace Upon Grace" yang merupakan ungkapan syukur atas kasih karunia Tuhan yang sudah menyertai UPH hingga saat ini.
“Kita ingin membuat universitas yang komprehensif dan holistis, yang berarti kita mentransformasi mahasiswa melalui pembelajaran yang terintegrasi, misalnya bagaimana pendidikan spiritual terintegrasi dalam tiap bidang kuliah,” ujar James T. Riady, pendiri UPH di sela-sela acara konser.
Kontribusi bagi bangsa
Mengenang napak tilas institusi ini, James Riyadi menyampaikan UPH benar-benar dibangun atas dasar iman dan keberanian.
“Kita tidak punya banyak pengetahuan dalam bidang pendidikan dulu ketika mulai tapi kita tetap kukuh untuk membuka universitas ini, karena kami tidak menemukan adanya model universitas Kristen yang baik, ujar James.
Ia melanjutkan, "Dengan bermodalkan iman dan anugerah dari Tuhan, 25 tahun kemudian UPH telah dikenal di jajaran universitas swasta di Indonesia dan sampai ke luar negeri."
"UPH telah mencetak sekitar 34.000 alumni, memiliki mahasiswa yang datang dari 22 negara di seluruh dunia, memiliki 1187 tenaga pengajar, serta telah berkontribusi besar pada perkembangan bangsa dan negara," tambahnya.
Keunikan pembelajaran di UPH salah satunya terletak pada penekanan pendidikan holistis. James T. Riady sendiri menyatakan bahwa pendidikan komprehensif sudah menjadi goal UPH sejak masa rintisan.
Ke depan, ujar James, UPH akan terus menggarap pendidikan holistis ini. Pembelajaran di UPH sangat menekankan pada praktek nyata.
"Hal ini berarti mahasiswa memiliki kesempatan yang banyak untuk langsung menggunakan ilmu mereka bukan hanya di dunia kerja, tetapi juga melalui kontribusi bagi masyarakat," jelasnya.
Melalui program pengabdian masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat menjangkau kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang: mahasiswa arsitektur dapat membantu membangun desa, mahasiswa bioteknologi memberi pelatihan tentang pengolahan makanan, dan masih banyak bidang lain yang dapat dijangkau melalui prinsip pendidikan holistis ini.
UPH juga akan terus memperhalus integrasi antara pembelajaran di kelas dan luar kelas melalui pengubahan struktur kurikulum, agar tidak ada lagi aktivitas co-curricular (praktek) yang dianggap lebih tidak penting daripada pembelajaran kelas.
Setiap kegiatan dan program di UPH saling terintegrasi dan sama-sama dibutuhkan untuk membentuk individu sesuai goal UPH, yaitu individu yang ditransformasi secara holistis, mencakup pengetahuan, iman, dan karakter.
Harapan untuk terus memberi kontribusi bagi pendidikan dan pembangunan Indonesia, disampaikan Rektor UPH Jonathan L. Parapak.
“Dalam 25 tahun UPH, dari 8 program studi sekarang sudah memiliki 68 program studi. Kampus UPH ada ada di empat kota, Lippo Village, Jakarta, Surabaya dan Medan. Lulusan UPH berkontribusi di berbagai bidang dan tersebar di seluruh Nusantara sampai ke luar negeri," ujar Jonathan.
Guru-guru yang dihasilkan misalnya sampai ke Nias, Sangir, Papua, telah meningkatkan kualitas pendidikan. Begitu juga di bidang keperawatan dan kesehatan. Kami harapkan alumni UPH ikut dalam pembangunan manusia Indonesia,” tutup rektor.
Dalam acara konser ditampilkan 10 rangkaian lagu dibawakan 75 musisi dan penyanyi, di antaranya UPH Choir dan UPH Symphony Orchestra, Foxcom Femme Acapella, dan para solis diantaranya Abraham Ewaldo (mahasiswa CoM UPH, Finalis The Voice Indonesia Season 3).
Tidak ketinggalan para dosen maupun guru besar membawakan beberapa lagu antara lain; Prof. Adrianus Mooy (Senior Advisor), Prof. Manlian Ronald A Simanjuntak (Guru Besar Manajemen Konstruksi), Ridolf Hehanussa, Josephine Polim dan Benny M. Tanto (dosen Conservatory of Music UPH).
https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/28/08245731/dies-natalis-25-tahun-uph-gelar-thanksgiving-concert