Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Raih "Academic Leader Award 2019", Rektor Untar Sebut Pentingnya Keteladanan

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi (Kemenristekdikti) menyelenggarakan "Academic Leader Award 2019" di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Penghargaan ini diberikan untuk akademisi, khususnya dosen yang telah berkontribusi dalam kemajuan pendidikan tinggi di Tanah Air.

Penganugerahan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu (1) kategori dosen berdasarkan bidang keilmuan yang diampu, dan (2) kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi dan kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti).

Tahun ini, ada enam dosen yang berhak meraih penghargaan tersebut. Salah satunya yaitu Prof. Agustinus Purna Irawan, Rektor Universitas Tarumanagara (Untar).

Prof. Agustinus berhasil menjadi pemenang untuk kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi dan kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti), khususnya untuk kategori Rektor PTS (Perguruan Tinggi Swasta).

Menanggapi pencapaian yang berhasil diraihnya itu, Agustinus mengatakan bersyukur karena mendapatkan kesempatan diberi penghargaan tesebut.

“Saya merasa penghargaan ini untuk Untar, saya hanya mewakili. Sebagai rektor, saya punya tanggung jawab yang besar untuk bisa memajukan universitas serta mendorong dan mengajak teman-teman untuk berprestasi, maka saya pribadi juga harus punya prestasi. Jadi saya selalu buat seperti itu, keteladanan itu penting,” ujar Agustinus saat ditemui di kampus Untar, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

"Hadiah" dies natalis Untar

Bagi dia, menjadi salah satu pemenang dalam Academic Leader Award 2019 merupakan momen yang berkesan karena penghargaan itu dipersembahkan juga sebagai hadiah dies natalis ke-60 Untar pada tahun ini.

“Ini pas dies natalis, bersamaan dengan adanya kompetisi itu dan kemudian menang. Ini bagian dari jalan hidup Untar dan saya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, penilaian "Academic Leader Award 2019" mempertimbangkan empat kemampuan seorang pemimpin, meliputi pemimpin visioner (visionary), menginspirasi (inspiring), mendorong atau memotivasi (encouraging), dan unggul (excellent).

“SDM unggul tidak akan ada tanpa perguruan tinggi yang berkualitas. Perguruan tinggi berkualitas ada karena dosen-dosen yang andal. Untuk membentuk iklim akademik yang kondusif, tentu dibutuhkan kepemimpinan yang baik pula,” tutur Dirjen SDID Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti, Selasa (1/10/2019).

Dia menambahkan, penghargaan ini juga mendorong agar dosen fokus kepada bidang keilmuannya sehingga menjadi panutan bagi rekan sejawatnya.

Menurut dia, selama ini tak sedikit dosen justru lebih mengejar karier untuk jabatan struktural. Padahal, tugas pokoknya adalah pada pengembangan keilmuan, meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Kesadaran untuk tidak melupakan khitahnya, yakni karier akademik dan pemimpin di bidang keilmuannya kami bangun salah satunya melalui apresiasi malam ini. Khusus bagi para rektor, kami lihat mereka yang mampu membawa perubahan dan lompatan bagi kemajuan institusinya,” ujar Ghufron.

Rektor peraih "Academic Leader 2019"

Berikut ini enam dosen peraih "Academic Leader Award 2019" berdasarkan kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi (rektor) dan kepala lembaga layanan pendidikan tinggi (LL-Dikti):

1. Rektor PTN-BH ( Perguruan Tinggi Berbadan Hukum)

- Pemenang : Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (UGM)

- Finalis Kedua : Dr. Arif Satria (IPB)

2. Rektor PTN-BLU (Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum)

- Pemenang : Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc., DEA (Unsrat)

- Finalis Kedua : Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D. (UNP)

3. Rektor PTS (Perguruan Tinggi Swasta)

- Pemenang : Prof. Dr . Ir. Agustinus Purna Irawan, S.T., M.T. (Untar)

- Finalis Kedua : Prof.Dr.H. Edi Setiadi,SH.,MH. (Unisba)

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/04/20233831/raih-academic-leader-award-2019-rektor-untar-sebut-pentingnya-keteladanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke