Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peluncuran SDG Academy dan Harapan Menjadi Penghubung Pengetahuan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, SDG Academy merupakan upaya mengembangkan jejaring kerja terutama SDG Center yang telah berdiri di 11 universitas di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami harap SDG Academy ini akan menjadi semacam SDG knowledge hub untuk mendorong inovasi dalam implementasi SDG maupun percepatan pencapaian target SDG itu sendiri,” ujar Bambang dalam peluncuran SDG Academy di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Ia menambahkan, SDG knowledge hub ini akan menjadi pelengkap SDG financing hub yang sebelumnya sudah digulirkan Bappenas.

Kedua hub itu harus menjadi kekuatan bagi Indonesia di tingkat global, terutama dalam upaya pencapaian SDG. Bahkan dalam lingkup masyarakat internasional, Indonesia sudah dikategorikan sebagai path finder dan role model dalam proses pelaksanaan SDG.

Kolaborasi banyak pihak

Bambang mengungkapkan, di berbagai forum regional dan internasional, Indonesia selalu dijadikan rujukan dan diminta membagi pengalaman dan pengetahuan dalam proses pelaksanaan SDG.

“Untuk itu, di dalam negeri kita harus merapatkan barisan dan membangun usaha agar pelaksanaan SDG semakin inklusif dan tetap berpegang pada prinsip ‘no one left behind’,” imbuhnya.

Ia pun mengharapkan melalui pelaksanaan SDG, masa depan Indonesia sebagai negara yang sejahtera, maju, bermartabat, dan aktif dalam kemajuan dan perdamaian dunia akan bisa diraih dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Dalam kesempatan sama, Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Anderson Tanoto menuturkan bahwa SDG sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam berbagai sektor pembangunan.

Peluncuran SDG Academy ini menjadi ajang kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk melaksanakan bermacam jenis program SDG di Indonesia yang diimplementasikan pada tingkat nasional dan daerah.

Terapkan blended learning

“SDG Academy ini sebagai sarana yang bisa digunakan untuk membuat semua pihak benar-benar mengerti tentang SDG, termasuk dari sektor publik, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat. Lebih dari itu, juga menjadi wadah melakukan studi kasus yang berkaitan dengan SDG,” ucap Anderson.

Ia menyebutkan, SDG Academy tidak hanya fokus pada pengajaran secara reguler pada umumnya, tetapi juga menerapkan metode blended learning, yaitu pembelajaran secara online and offline.

Materi yang diberikan pun akan disesuaikan dengan kebudayaan lokal, misalnya penyampaian bahan pengajaran dari bahasa Inggris diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

“Diharapkan SDG Academy bisa memberi pengaruh positif tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia. Dengan senang hati, Tanoto akan melanjutkan kerja sama ini dengan Bappenas, UNDP, dan berbagai pihak,” tutur Anderson.

3 program SDG Academy

Untuk diketahui, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah dan UNDP melakukan lokalisasi SDG di Provinsi Riau sejak 2016. Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan Rencana Aksi Daerah tentang SDG pada Juni 2018.

Adapun SDG Academy Indonesia nantinya menyediakan kesempatan belajar yang terdiri dari sesi tatap muka, lalu diikuti dengan pembelajaran online dan melalui perangkat mobile.

Pengajaran program ini akan dilakukan para ahli di Indonesia yang berpengalaman dalam berbagai isu tentang SDG, serta masalah tata kelola dan kebijakan.

Selain itu, ada pula para pembicara dari negara lain yang akan membahas topik sesuai bidang mereka masing-masing.

SDG Academy memiliki tiga program, yaitu SDG Certification Program (lima bulan), Mobile Learning Program (satu tahun), dan Study Abroad Program (lima bulan). Ketiga program tersebut meliputi bidang tata kelola dan kebijakan, solusi inovatif, serta pemantauan dan pelaporan.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/09/14273801/peluncuran-sdg-academy-dan-harapan-menjadi-penghubung-pengetahuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke