KOMPAS.com - Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2019 telah resmi ditutup pada Minggu 6 Oktober 2019 di Bandung Jawa Barat.
Namun, para siswa diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas diri di era digital ini sambil terus mengembangkan nilai-nilai sosial, budaya dan karakter bangsa serta kemampuannya untuk berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi.
"Teruslah meng-upgrade diri dengan ilmu pengetahuan dan jadilah pemuda yang berbakti dengan ilmunya. Bertindaklah sesuai dengan kaidah-kaidah budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi adat ketimuran dan bersahaja," pesan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Purwadi Sutanto yang dibacakan Juandanilsyah Kasubdit Peserta Didik.
Direktur PSMA juga menitipkan pesan agar siswa menjauhkan diri dari tindak kekerasan yang sia-sia dan tidak bertanggung jawab.
"Jadilah pribadi yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Ingatlah selalu bahwa semua hidup itu adalah tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang tua, lingkungan, bangsa dan negara. Dan tanggung jawab terbesar kita adalah tanggung jawab terhadap Sang Pencipta, Allah SWT," pesan Purwadi.
FIKSI tahun ini merupakan kegiatan tahun keempat mengangkat tema "Sociopreneurship in Digital Era Based on Local Resources".
Tema ini dipilih bertujuan membangun semangat dan jiwa kewirausahaan sosial siswa SMA agar mampu menjadi wirausaha-wirausaha muda kreatif, inovatif, berempati, memiliki wawasan sosial dan keahlian memanfaatkan peran teknologi secara baik dan positif.
"Ajang ini sangat penting dan strategis, karena ke depan kita dihadapkan pada era yang menuntut sumber daya manusia yang bukan hanya cerdas, melainkan juga mandiri, berkualitas, dan memiliki daya saing tinggi," ujar Dewi Sartika, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat turut memberikan apresiasi.
Kadisdik Jabar menambahkan, "Ini artinya, pemerintah harus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda agar dapat membuahkan inovasi-inovasi baru."
Tahun ini FIKSI menampilkan 90 rencana bisnis dan diikuti 174 siswa SMA. Pada kegiatan ini mereka akan mengikuti dua tahap seleksi yaitu presentasi dan wawancara serta pameran.
Bahkan dalam pameran juga telah terjadi transaksi penjualan produk kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkunjung. Tentunya ini menjadi sebuah pengalaman berharga para peserta untuk belajar menjadi pebisnis sesungguhnya.
Cecilia Devita Andini Penanggung Jawab Program FIKSI 2019 menyampaikan antusiasme siswa dalam gelaran ini sangat menggembirakan.
“Penyelenggaraan FIKSI 2019 ini sangat menggembirakan. Pertama, dimulai dari pendaftaran, saat calon peserta mengunggah rencana bisnis jumlahnya meningkat. Baik kuantitas maupun kualitas," ujar Dini.
Ia melihat pada FIKSI 2019 produk siswa lebih inovatif terutama dalam memberdayaan potensi lokal.
"Ini sesuai dengan harapan kita bahwa mereka ke depan jangan sekadar menjadi pengusaha yang menjual produk tetapi juga pengusaha yang berempati dengan memberdayakan masyarakat sekitar,” jelas Dini.
Tidak hanya kompetisi dan pameran, acara FIKSI yang berlangsung 1-6 Oktober 2019 juga diisi dengan berbagai kegiatan pembekalan bagi siswa di antaranya;
Purwadi juga mengharapkan, ajang FIKSI tahun ini tidak hanya akan melahirkan wirausahawan muda unggul, namun juga mampu membangun karakter bangsa untuk memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia lewat ruang-ruang dialog antar siswa, guru, komunitas, pelaku bisnis, masyarakat, dan tenaga profesional lain.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/09/19384391/penutupan-fiksi-2019-siswa-diajak-terus-tingkatkan-kapasitas-diri