Salin Artikel

SDG Academy Telah Diluncurkan, Ini Alasan Pendiriannya

KOMPAS.com – Peluncuran Sustainable Development Goals (SDG) Academy Indonesia telah dilakukan bersama oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Tanoto Foundation dan Badan Program Pembangunan PBB (United Nations Development Programme/UNDP) pada Selasa (8/10/2019) di Jakarta.

Program ini merupakan ajang kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk melaksanakan bermacam jenis program SDG di Indonesia yang diimplementasikan pada tingkat nasional dan daerah.

Secara khusus, Tanoto Foundation telah bekerja sama dengan pemerintah dan UNDP dalam program SDG di Provinsi Riau sejak 2016. Namun, selama ini banyak pihak yang mempertanyakan tentang pengertian SDG dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Alasan pertama didirikannya SDG Academy karena ternyata dari Sabang sampai Merauke banyak yang tidak tahu apa itu SDG, bagaimana menjalankannya, makanya dirasakan perlunya program itu," ungkap CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo saat ditemui seusai peluncuran SDG Academy di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Alasan kedua, lanjutnya, Tanoto Foundation ingin terus menunjukkan kontribusinya dalam mencapai tujuan SDG sebagai platform yang harus diajarkan dan disebarluaskan.

Terbuka untuk umum

Kerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan UNDG ini merupakan salah satu usaha untuk mendidik lebih banyak orang tentang SDG.

"Itulah asal-usul lahirnya SDG Academy. Harapan kami bisa menyebarkan SDG lebih lanjut dan luas di Indonesia. Tidak hanya online, tapi juga blended learning, berupa project on the job," imbuh Satrijo.

Ia menerangkan bahwa program ini terbuka untuk umum. Peserta yang bisa mengikutinya ditargetkan antara lain aparatur pemerintah di tingkat pusat dan daerah, hingga di wilayah pedesaan.

Namun, tidak menutup kemungkinan juga masyarakat umum yang ingin bergabung juga diperbolehkan.

Nantinya lokasi pelaksanaan SDG Academy berada di wilayah pusat Jakarta. Pesertanya dibagi menjadi beberapa kelas dalam satu batch dengan jumlah sekitar 25 orang per kelas. 

Secara keseluruhan, jumlah peserta per batch (selama satu semester) paling banyak 250 orang.

3 program SDG Academy

SDG Academy Indonesia akan menyediakan kesempatan belajar yang terdiri dari sesi tatap muka, lalu diikuti dengan pembelajaran online dan melalui perangkat mobile.

Pengajaran program ini akan dilakukan oleh para ahli di Indonesia yang berpengalaman dalam berbagai isu tentang SDG, serta masalah tata kelola dan kebijakan. Selain itu, ada pula para pembicara dari negara lain yang akan membahas topik sesuai bidang mereka masing-masing

"Kami bersama kalangan akademisi. Selain itu, lembaga pendidikan yang belum tahu bisa bergabung supaya lebih tahu karena SDG itu platform yang harus dikenal dan mudah dimengerti," tuturnya.

Satrijo pun menyebutkan tentang prinsip SDG, yaitu "no one left behind". Ia menjelaskan arti dari prinsip itu bahwa semua pihak bisa terlibat dalam implementasi SDG, mulai dari masyarakat kelas bawah sampai kelas atas.

Menurut rencana, program itu akan direalisasikan mulai tahun depan. Nantinya SDG Academy terdiri dari tiga program, yaitu SDG Certification Program, Mobile Learning Program, dan Study Abroad Program.

Ketiga program tersebut meliputi bidang tata kelola dan kebijakan, solusi inovatif, serta pemantauan dan pelaporan.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/09/19464821/sdg-academy-telah-diluncurkan-ini-alasan-pendiriannya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke