Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Mana Kita Bisa Kuliah di Luar Negeri Gratis atau Setidaknya Murah?

KOMPAS.com - Biaya kuliah umumnya terus naik setiap tahun. Dengan biaya kuliah puluhan hingga bahkan ratusan juta rupiah, mungkin kita berpikir rasanya sulit untuk bisa memperoleh gelar sarjana di universitas terbaik di luar negeri kalau tidak lewat jalur beasiswa.

Belum tentu! Ternyata ada banyak negara yang memberikan biaya kuliah gratis atau setidaknya dengan biaya sangat terjangkau. Kita hanya perlu tahu di mana mencarinya.

QS World Rankings melalui laman resmi mereka memberikan beberapa pilihan negara yang menawarkan biaya rendah atau bahkan biaya kuliah gratis, dengan rincian tentang berapa biaya gratis atau murah universitas saat ini:

Kuliah gratis di Jerman

Peminat kuliah luar negeri di Jerman nampaknya semakin tinggi. Hal ini disebabkan pada kenyataan bahwa tidak ada biaya kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana di sebagian besar universitas negeri di Jerman. 

Ini berlaku baik untuk mahasiswa Jerman maupun mahasiswa internasional. Hanya sedikit biaya yang dibebankan oleh universitas, yakni 170-280 dollar AS (Rp 2,4 juta-Rp 3,9 juta) untuk menutup biaya administrasi.

Perkecualian untuk negara bagian Baden-Württemberg di barat daya Jerman, yang mulai memperkenalkan kembali biaya sekolah untuk siswa non-Uni Eropa sejak musim gugur 2017. Mahasiswa ini harus membayar sekitar 1.660 dollar AS (atau sekitar Rp 23,6 juta) per semester.

Biaya studi di Jerman yang murah dikombinasikan dengan perekonomian kuat dan sistem pendidikan berkualitas tinggi membuat prospek studi di Jerman sangat menarik calon mahasiswa dan orangtua di seluruh dunia.

Lebih dari 40 universitas Jerman masuk dalam peringkat QS World University Rankings, tertinggi diambil Technical University of Munich.

Dua tujuan utama untuk belajar di Jerman: Munich dan Berlin masuk dalam 30 kota paling terjangkau untuk belajar di QS Best Student Cities 2019.

Kuliah gratis di Perancis (atau setidaknya terjangkau)

Perancis mungkin tidak cukup dikenal seperti Jerman untuk pendidikan tinggi yang terjangkau. Namun, mahasiswa internasional mungkin akan terkejut mendengar mereka juga dapat belajar di Perancis secara gratis (atau dengan biaya yang sangat rendah), terlepas dari kebangsaan mereka.

Ada biaya kuliah di universitas negeri di Perancis, tetapi sebagian besar ditanggung oleh negara, yakni hanya 190 dollar AS (atau sekitar Rp 2,7 juta) per tahun di tingkat sarjana untuk siswa Uni Eropa.

Mulai tahun akademik 2019/2020 siswa non-Uni Eropa akan mulai membayar tarif lebih tinggi sebesar 3.065 dollar AS atau sekitar Rp 43,5 juta per tahun untuk gelar sarjana. Namun, pemerintah Perancis akan menambah tiga kali lipat jumlah penerima beasiswa internasional, dari 7.000 menjadi 21.000.

Seperti halnya di Jerman, sebagian besar program yang menawarkan kesempatan untuk belajar di Perancis secara gratis diajarkan dalam bahasa asli. Namun, ada semakin banyak kesempatan untuk belajar dalam bahasa Inggris, terutama di tingkat pascasarjana. 

Pertimbangan lain, biaya hidup di Perancis juga relatif terjangkau, 10.620 dollar AS atau sekitar Rp 151 juta per tahun, kecuali jika memilih tinggal di ibu kota Paris pastinya akan menjadi jauh lebih tinggi.

Kuliah gratis di negara Skandinavia

Dikenal karena kualitas hidup yang tinggi dan alam yang menakjubkan, negara-negara Eropa utara (atau juga dikenal negara-negara Nordik) juga memiliki sistem pendidikan tinggi terkuat di dunia.

Negara-negara Nordik, seperti Denmark, Finlandia, Eslandia, Norwegia, dan Swedia, menawarkan kesempatan kuliah gratis atau dengan biaya rendah.

Di Norwegia, studi universitas tersedia gratis untuk semua mahasiswa untuk semua jenjang dan kebangsaan. Seperti Jerman, mahasiswa hanya perlu membayar biaya semester sekitar 33-66 dollar AS atau Rp 469.000-Rp 938.000.

Mayoritas program sarjana diajarkan hanya dalam bahasa Norwegia. Pada tingkat master dan PhD, program bahasa Inggris jauh lebih umum dan biaya kuliah gratis masih berlaku.

Di Eslandia tidak ada biaya kuliah yang dibebankan di empat universitas negeri di negara itu, dengan hanya biaya pendaftaran sekitar 600 dollar AS atau sekitar Rp 8,5 juta setahun.

Denmark, Swedia, dan baru-baru ini Finlandia hanya memberikan fasilitas pendidikan tinggi gratis kepada mahasiswa Uni Eropa dan Swiss, yang berarti bahwa siswa dari luar negara ini harus tetap membayar biaya sekolah untuk program sarjana dan magister.

Namun, biaya kuliah program PhD di negara-negara ini sepenuhnya gratis, bahkan mahasiswa mendapatkan gaji. Siswa non-Uni Eropa masih dapat belajar secara gratis jika mereka belajar di Swedia atau Finlandia.

Biaya mahasiswa internasional untuk tingkat sarjana dan magister di Denmark, Swedia, dan Finlandia bervariasi. Di Denmark, biaya kuliah berkisar 6.670-17.800 dollar AS (atau Rp 94,8 juta-Rp 253 juta) per tahun.

Sementara di Swedia biaya berkisar antara USD 8.200-14.870 (atau sekitar Rp 116,6-211,4 juta) sedangkan di Finlandia berkisar 6.640-19.900 dollar AS (atau Rp 94,4 juta-Rp 282,9 juta) per tahun.

Bagaimana dengan biaya hidup? Ini gambarannya: biaya hidup di Eropa utara termasuk tertinggi di benua itu. Hal ini disebabkan perekonomian yang sangat baik dan mata uang Nordik yang kuat. Empat ibu kota negara Nordik masuk dalam peringkat "kota pelajar top dunia": Kopenhagen, Helsinki, Oslo, dan Stockholm.

Bagaimana dengan negara lain untuk belajar di Eropa secara gratis atau dengan biaya rendah? Ada sejumlah negara Eropa yang menawarkan biaya kuliah terjangkau atau gratis tanpa perlu mengorbankan kualitas:

Austria

Negara lain tempat siswa dapat belajar di Eropa secara gratis (atau dengan biaya yang sangat rendah) adalah Austria. Siswa non-UE menikmati hak yang sama dengan warga Austria ketika mengenyam pendidikan tinggi dan dapat belajar secara gratis di tingkat apa pun.

Mahasiswa internasional dari luar Uni Eropa harus membayar biaya yang sedikit lebih tinggi sekitar 803 dollar AS atau Rp 11,3 juta per semester. Biaya hidup mahasiswa diperkirakan mencapai 12.600 dollar AS atau sekitar Rp 178,4 juta setahun. Wina, ibu kota Austria, masuk dalam peringkat ke-13 QS Best Student Cities 2019.

Belgia

Mahasiswa Uni Eropa akan membayar biaya kuliah maksimum 906 euro atau sekitar Rp 12,8 juta per tahun. Meski hanya mahasiswa UE yang mendapatkan manfaat biaya gratis, biaya kuliah masih cukup terjangkau untuk mahasiswa internasional non-UE, yakni 4.620 dollar AS atau Rp 65,4 juta per tahun.

Biaya hidup di Belgia sekitar 12.600 dollar AS setahun atau Rp 178,4 juta. Brussels, ibu kota Belgia, menduduki peringkat ke-43 tahun ini di QS untuk Kota Pelajar Terbaik Dunia.

Republik Ceko

Mahasiswa yang fasih berbahasa Ceko dapat belajar gratis di Republik Ceko, di universitas negeri mana pun. Siswa yang ingin belajar dalam bahasa Inggris juga dapat belajar dengan cukup murah, sekitar 4.425-13.275 dollar AS (atau Rp 62,6 juta-Rp 188 juta) per tahun.

Biaya hidup di Ceko jauh lebih terjangkau dibandingkan banyak negara di Eropa barat, sekitar 9.000 dollar AS atau sekitar Rp 127,4 juta per tahun. Ibu kota Ceko, Praha, berada di peringkat ke-35 di QS Best Student Cities.

Yunani

Semua mahasiswa Uni Eropa dapat belajar secara gratis di Yunani di universitas dan perguruan tinggi negeri, kecuali beberapa program master. Mahasiswa internasional dari luar UE juga berhak mendapatkan pendidikan tinggi berbiaya rendah, sekitar 1.660 dollar AS atau Rp 23,5 juta per tahun. Yunani menjadi salah satu negara dengan biaya hidup terendah di Uni Eropa.

Spanyol

Mahasiswa Uni Eropa tidak diharuskan membayar biaya pendidikan tinggi di Spanyol, sementara mahasiswa internasional dapat kuliah dengan biaya 830-2.760 dollar AS (atau sekitar Rp 11,7 juta-Rp 39,1 juta) per tahun di universitas negeri. 

Untuk tinggal di Spanyol, biaya hidup mencapai 11.940-14.600 dollar AS (Rp 169,1 juta-Rp 206,8 juta) setahun. Madrid, Barcelona, dan Valencia masuk dalam Kota Pelajar Terbaik QS Rankings dan Barcelona masuk peringkat ke-21 dunia.

Negara lain untuk kuliah luar negeri gratis (atau dengan biaya rendah)

Argentina

Mahasiswa Argentina semua menikmati akses ke universitas gratis, sementara mahasiswa internasional dapat ikut dengan nominal biaya yang minimal untuk mendaftar di universitas negeri di negara itu.

Universitas swasta di Argentina sebagai gambaran dapat membebankan biaya hingga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 70,8 juta setahun. Dalam QS Best Student Cities 2019, ibu kota Argentina Buenos Aires masuk dalam peringkat ke-31.

India

Di India, mahasiswa internasional biasanya akan membayar biaya sekolah tidak lebih tinggi dari 7.300 dollar AS atau sekitar Rp 103,4 juta setahun meskipun biaya kuliah di universitas pascasarjana dan swasta cenderung lebih mahal.

Biaya hidup di India, bagi sebagian besar mahasiswa, cenderung sangat menarik dengan biaya konsumsi 163 persen lebih murah daripada di Inggris dan harga sewa 391 persen lebih murah.

Secara keseluruhan, mahasiswa internasional dapat hidup dengan nyaman hanya dengan 4.300 dollar AS atau sekitar Rp 60,9 juta setahun. Namun, perlu dicatat bahwa siswa internasional tidak diizinkan untuk bekerja di India selama masa studi mereka.

Taiwan

Biaya kuliah di Taiwan menawarkan kualitas bagus dengan universitas-universitas top yang menawarkan program dengan biaya terjangkau.

Sebagai contoh, National Taiwan University (NTU), universitas terbaik dengan peringkat ke-69 di QS World University Rankings, hanya mengenakan biaya 3.200-3.965 dollar AS (atau sekitar Rp 45,3 juta-Rp 56,1 juta) per tahun pada 2017/2018.

Di QS Best Student Cities 2019, Taipei menempati peringkat ke-17 di dunia dan masuk peringkat ke-14 untuk keterjangkauan biaya kuliah.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/16/08063441/di-mana-kita-bisa-kuliah-di-luar-negeri-gratis-atau-setidaknya-murah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke