Salin Artikel

Kampanye #UbahDenganSuara, Perkuat Kemampuan Komunikasi Guru

KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berusaha terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia lebih baik sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju.

Salah satu langkah maju dalam mewujudkan upaya tersebut yaitu dengan mengubah peraturan bagi para guru yang sekarang diwajibkan bekerja selama 40 jam per minggu.

Dalam rentang waktu kerja tersebut, guru melakukan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pengajaran tatap muka, memberi penilaian hasil belajar anak didik, membimbing dan melatih, serta melaksanakan tugas tambahan, seperti pembinaan pramuka atau menjadi wali kelas.

Untuk menunjang tugas guru, kemampuan komunikasi menjadi sangat penting karena sesuai aturan, sebanyak 60 persen atau 24 jam dari total jam kerja mingguan harus dialokasikan untuk berkomunikasi langsung dengan siswa.

Guru membuat perubahan

Hal itu menjadi perhatian bagi Indonesia Mengajar sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat bergerak di bidang pendidikan, terutama untuk meningkatkan kemampuan komunikasi guru.

Project Director Business Partnership Unit Indonesia Mengajar (IM) Sidik Eka Hermawan mengatakan, pihaknya berupaya mengajak semua orang untuk terlibat dalam masalah pendidikan karena itu salah satu masalah besar di Indonesia.

“IM mempunyai cita-cita untuk mengajak semua orang terlibat dalam berbagai bentuk, misalnya sebagai pengajar muda dan ikut kegiatan lainnya. Itu sesuai cita-cita yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Harapanya pada masa yang akan datang semua orang bisa berperan sebagai guru, orang yang bisa membuat perubahan,” jelas Sidik dalam diskusi di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Sejalan dengan itu, Listerine, salah satu produk PT Johnson & Johnson meluncurkan program Cause Related Marketing #UbahDenganSuara. Program ini kelanjutan dari kampanye yang telah dilaksanakan sebelumnya pada awal 2019.

Bekerja sama dengan Indonesia Mengajar, program ini bertujuan meningkatkan kapabilitas guru di Indonesia dengan mengadvokasi mereka menjadi fasilitator yang baik. Fokusnya pada perbaikan kemampuan komunikasi guru di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Meningkatkan keterampilan guru

Nantinya Indonesia Mengajar akan mengadakan pelatihan secara mendalam untuk para guru di Aceh Singkil. Dalam pelatihan itu akan diberikan pengetahuan tentang cara menjadi fasilitator yang baik.

Materi yang disampaikan meliputi keterampilan dasar fasilitasi, yaitu agar para guru memahami dan mempraktikkan cara mengajar yang komunikatif, manajemen kelas untuk pemahaman pembelajaran aktif dan kreatif, serta materi peningkatan kepercayaan diri, di mana kesehatan mulut menjadi salah satu unsur penting untuk diperhatikan.

Menurut rencana, kampanye ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak guru di daerah lain di Indonesia pada tahun 2020.

Country Leader of Communications and Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne menuturkan pihaknya percaya pendidikan adalah hal mendasar untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia, di mana guru berperan penting sebagai garis terdepan pendidikan bangsa.

Melalui kampanye Listerine #UbahDenganSuara, perusahaan itu ingin membantu para guru di Indonesia agar bisa menunjukkan kualitas terbaik dari diri mereka kepada para siswa.

Harapannya, kesehatan mulut yang baik dapat membantu membangun kepercayaan diri para guru sehingga mereka bisa berkomunikasi dengan lebih baik, para siswa akan lebih termotivasi untuk memahami materi pembelajaran.

Kesamaan visi untuk pendidikan

“Perhatian kami adalah kalau bisa melakukan sesuatu untuk pendidikan di Indonesia, mari kita lakukan sesuatu. Indonesia Mengajar bukan satu-satunya calon mitra. Namun, ada beberapa alasan utama dan visi kami bisa sejalan untuk memperluas lagi upaya positif kampanye ini,” ujar Devy dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Marketing Lead Oral Care PT Johnson & Johnson Indonesia Rikka Anggitha menambahkan, awal mula program itu berangkat dari pendidikan sebagai salah satu hal yang masyarakat ingin bantu. Lalu dihubungkan dengan apa yang bisa dilakukan untuk pendidikan lewat produk pembersih mulut.

Kemudian pihaknya mencari partner hingga akhirnya bertemu dengan Indonesia Mengajar karena memiliki visi dan misi sama, serta mempunyai kredibilitas tinggi dan jaringan luas.

“Jadi dampaknya tidak sekadar pada penjualan produk, tapi lebih dari itu. Mungkin terlihat kecil jika dilihat dari luasnya Indonesia. Tapi sebagai suatu merek produk, kami merasa berkontribusi terhadap pendidikan. Itu penting dilakukan daripada tidak sama sekali, dan dapat respons positif dari konsumen,” pungkas Rikka.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/17/20144271/kampanye-ubahdengansuara-perkuat-kemampuan-komunikasi-guru

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke