KOMPAS.com - Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) tahun 2019.
Peringatan ini telah dilaksanakan secara rutin sejak 1980. Pada tahun ini, BBS mengusung tema "Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia".
Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar mengatakan, tema ini dilandasi atas fakta bahwa kejayaan suatu bangsa harus ditopang oleh salah satu sendi paling kokoh, yaitu bahasa nasional.
"BBS yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan salah satu upaya untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra," ujar Dadang taklimat media di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Sendi bangsa: bahasa
Terkait tema diangkat, dia mengungkapkan salah satu sendi bangsa paling kokoh adalah bahasa negara. Posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, di samping itu sebagai sarana komunikasi, jati diri bangsa, alat pemersatu bangsa, sarana komunikasi antar-daerah dan antar-budaya.
Maka dari itu, Dadang mengharapkan pada perayaan Sumpah Pemuda ke-91 tahun ini, masyarakat tidak hanya mengenal atau menghafalkan isi dari Sumpah Pemuda, tetapi semakin mendalami alasan harus menghargai bahasa Indonesia.
"Ketika Sumpah Pemuda dideklarasikan, ada lebih dari 1.300 suku bangsa di Indonesia dan hampir semuanya memiliki bahasa daerah masing-masing. Kehebatan para pemuda kita yang berkumpul saat itu adalah mereka tidak menyepakati satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, tetapi menyepakati satu bahasa Indonesia di atas bahasa-bahasa yang lain," imbuhnya.
Dia menuturkan, ada berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan sebagai wadah untuk berkarya, berekspresi, peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan perlombaan bagi masyarakat untuk memeriahkan BBS 2019.
Kegiatan Bulan Bahasa
Kegiatan itu yakni simulasi dan layanan kebahasaan; Pameran Kebahasaan dan Kesastraan; Zona Literasi; Penilaian Penggunaan Bahasa Media Massa Cetak; Debat Bahasa Antarmahasiswa se-Jabodetabek; Seminar Pemartabatan Bahasa Negara di lingkungan Dharma Wanita Persatuan Pusat; Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra; Festival Teater Tradisi; Bedah Buku Chairil karya Hasan Aspahani; Kuis Pelita Bahasa dan Sastra; serta Bincang-Bincang Satu Dasawarsa UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Dadang menambahkan, rangkaian kegiatan itu akan diakhiri dengan puncak Bulan Bahasa dan Sastra pada 28 Oktober 2019. Dalam acara tersebut akan diumumkan hasil kegiatan dan penyerahan penghargaan serta pementasan seni budaya atau persembahan karya kreatif kebahasaan dan kesastraan.
“Dalam acara itu juga akan diluncurkan produk-produk Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan yang meliputi kamus ASEAN, kamus vokasi, KBBI Disnetra, buku seri penyuluhan, buku sastrawan berkarya, bahan belajar bahasa asing, bahan diplomasi bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), buku gerakan literasi nasional (GLN), dan aplikasi layanan ahli bahasa,” jelasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/28/07085321/sambut-sumpah-pemuda-kemendikbud-gelar-berbagai-kegiatan-bulan-bahasa