Salin Artikel

Sumpah Pemuda Jadi Momen Ingatkan Perkembangan Bahasa dan Sastra

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa peringatan Sumpah Pemuda menjadi peristiwa yang mengingatkan warga negara Indonesia akan pentingnya tiga ikrar disampaikan 91 tahun lalu.

Salah satu ikrar itu mengenai bahasa Indonesia. Inilah yang menjadi latar belakang Kemendikbud melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra pada bulan Oktober setiap tahun.

“Peringatan Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi kita untuk mengingatkan tiga ikrar penting bangsa ini, termasuk ikrar menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Kemendikbud memperingatinya melalui berbagai program, salah satunya Bulan Bahasa dan Sastra,” demikian sambutan Mendikbud Nadiem Makarim yang dibacakan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar dalam puncak peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2019 di Jakarta, Senin (28/10/2019).

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, bahasa dan sastra juga terus ikut berkembang. Perkembangan ini terjadi secara alami dan terencana sesuai garis haluan kebahasaan yang menjadi perencanaan secara nasional.

Maksudnya perkembangan bahasa dan sastra seharusnya selaras dengan tuntutan masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu sosial budaya, politik, hukum, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan, dan berbagai bidang lain.

“Oleh karena itu, saya mengapresiasi yang dilakukan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dalam menyiapkan penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra ini di pusat dan daerah,” ucap Nadiem.

Dia menambahkan, pengembangan bahasa di Tanah Air harus terus dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Pelindungan bahasa dan sastra juga harus dilaksanakan secara paralel melalui kerja sama dengan pemerintah daerah karena pelindungan itu juga berarti pelindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multietnis dan multilingual.

Mendikbud menuturkan akan terus mendukung berbagai upaya menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di Tanah Air, melestarikan bahasa dan sastra daerah, serta mendukung semua lapisan masyarakat menguasai bahasa asing strategis untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Dia pun menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan bahasa dan sastra, pemenang berbagai lomba, pegiat kebahasaan dan kesastraan yang terus berkreasi agar bahasa dan sastra Indonesia berjaya di Tanah Air.

“Harapan saya akan semakin banyak tokoh-tokoh bahasa dan sastra yang berkiprah di tingkat regional dan global,” pungkas Nadiem.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/29/16243751/sumpah-pemuda-jadi-momen-ingatkan-perkembangan-bahasa-dan-sastra

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke