KOMPAS.com - Matematika tidak sulit. Yang membuat sulit seringkali adalah bagaimana pembelajaran matematika itu diberikan. Kalau tahu triknya, matematika bisa menjadi mata pelajaran (mapel) yang menyenangkan untuk siswa.
Inilah yang dilakukan Lusi Ambarani, guru kelas VI MI Nahdlatul Ulama Balikpapan, Kalimantan Timur yang mengajak siswanya mencari luas lingkaran dengan mengaitkan penyelidikan masalah di dalamnya.
Melalui pembelajaran matematika, siswa diajak bermain peran menjadi detektif melakukan "penyelidikan" dan pemecahan masalah yang mengandung keterampilan matematis di dalamnya.
“Saya menugaskan siswa menyelidiki luas lingkaran jika jari-jarinya diperbesar 2 kali, 3 kali, 4 kali, 10 kali, 500 kali bahkan sampai 1.000 kali. Saya membuat lembar kerja (LK) yang memandu siswa memecahkan masalah pembelajaran,” kata Lusi.
Perbesaran lingkaran
LK yang dibuat Lusi mengembangkan keterampilan matematis yang disebut penalaran-pembuktian, representasi, koneksi, dan komunikasi atau PRKOKO. Dia juga menyiapkan media lingkaran yang terbuat dari kertas berwarna untuk setiap kelompok.
Sebelum siswa diberikan media lingkaran dan LK, Lusi menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa di dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa.
Mereka harus menentukan diameter lingkaran mula-mula, menentukan jari-jari lingkaran, menentukan luas lingkaran mula-mula, menentukan luas lingkaran jika diperbesar 2 kali, 3 kali, 4 kali sampai dengan 10 kali.
Setelah itu siswa mencari cara untuk menentukan luas lingkaran jika jari-jari diperbesar 500 kali dan 1000 kali dengan menghubungkannya ke konsep lain.
Saat menentukan luas lingkaran yang diperbesar 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 10 kali, para siswa dapat mengerjakannya dengan baik. Namun saat diminta menghubungkan luas lingkaran 500 kali dan 1.000 kali, siswa mulai kebingungan.
Lusi memandu siswa dengan memberi petunjuk, yaitu hasil akhir lingkaran yang diperbesar harus dibagikan dengan lingkaran mula-mula. Berselang 15 menit, siswa selesai membagikan luas lingkaran yang diperbesar dengan luas lingkaran mula-mula.
Siswa lebih aktif
“Bu, setelah ini diapakan lagi?” tanya kelompok 1.
Lusi kembali memberikan panduan, “Hasil pembagian yang kalian bagikan tadi berhubungan dengan angka yang diperbesar. Misalnya, luas lingkaran 2 kali diperbesar dibagi luas lingkaran mula-mula adalah 4. Bilangan 4 itu berhubungan dengan angka 2. Coba kalian diskusikan apa hubungan hasil pembagian dengan angka yang diperbesar.”
“Hubungannya masing-masing dikalikan 2 kali bu. Supaya dapat 4 maka 2 dikali 2, supaya dapat 9 jadi 3 dikali 3 bu,” jawab Salsabila.
“Ya benar, jika ada perkalian berulang dengan angka yang sama namanya apa?” tanya guru.
“Jadi pangkat dua atau kuadrat bu,” jawab Fahrul kelompok 2.
“Ya benar, sekarang bagaimana cara mencari luas lingkaran yang jari-jarinya diperbesar 500 kali dan 1.000 kali dengan menggunakan konsep kuadrat? Silahkan diskusikan dengan teman di kelompok,” kata guru memberi tugas lanjutan.
Pada kegiatan ini guru lebih banyak berkeliling mendampingi siswa di kelompok kecil sehingga setiap kelompok dapat menemukan konsep tersebut.
Setelah kerja kelompok selesai, guru meminta satu kelompok ke depan untuk presentasi dan kelompok lainnya menanggapi.
“Kami mengukur diameter lingkaran ini 14 cm, maka jari-jarinya 7cm. Luas lingkaran mula-mula kami dapatkan 154 cm2. Bila diperbesar 4 kali luasnya menjadi 2.464 cm2. Kalau diperbesar sampai 1000 kali maka luasnya menjadi 154.000.000 cm. Jadi kesimpulan kami untuk mencari luas lingkaran yang diperbesar, caranya dengan menguadratkan perbesarannya,” demikian presentasi Salsabila mewakili kelompoknya.
Rupanya ada juga kelompok yang menemukan hasil dengan cara menghitung jari-jari yang diperbesar 500 kali dan 1.000 kali tanpa mengalikan kuadrat. Hasilnya tetap sama.
“Tapi mudah menggunakan kuadrat ya bu,” kata beberapa siswa.
“Ya dari lembar kerja tadi kita telah diajak menemukan cara atau rumus baru. Seru bukan?” kata guru.
“Ya Bu," jawab anak serentak.
Selanjutnya siswa diminta membuat laporan menceritakan langkah-langkah dalam menemukan konsep kuadrat mencari luas lingkaran yang diperbesar. Sebelum siswa menulis, guru mempersilahkan satu orang siswa menceritakan langkah-langkah yang sudah dilakukannya.
Penugasan pada lembar kerja ini, menurut Lusi diperolehnya dari pelatihan "Modul II Program Pintar" Tanoto Foundation. Siswa diarahkan untuk melakukan penyelidikan dalam pembelajaran matematika.
Siswa juga menuliskan laporan secara urut dan runtut. Hal ini yang jarang atau tidak pernah dilakukan sebelumnya. “Dari laporan yang dibuat siswa, kita dapat mengukur pemahaman siswa dalam mengerjakan soal, sekaligus meningkatkan kemampuan literasi anak,” tutup Lusi.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/11/22/16334001/saat-siswa-menjadi-detektif-cari-jawaban-matematika