KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyerahkan penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2019 kepada empat perempuan peneliti Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada empat peneliti perempuan yang dinilai memiliki kontribusi dan dedikasi besar bagi perkembangan riset dan sains di Indonesia serta memiliki penelitian yang berdampak bagi masyarakat.
Penyerahan anugerah ini dilaksanakan Menristek di Auditorium Gedung D Kemdikbud, Selasa (26/11/2019).
L'oreal - UNESCO For Women In Science bertujuan memberikan pengakuan, menyemangati, dan mendukung wanita sains, sehingga semangat perempuan di bidang sains meningkat.
Program ini telah memberikan fellowship kepada 57 perempuan peneliti di Indonesia, lima fellowship sebesar 95 juta rupiah diberikan L'Oreal Indonesia untuk mewujudkan penelitiannya.
Empat perempuan peneliti
Empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima penghargaan dari L'oreal Unesco For Women In Science 2019 yaitu:
1. Dr.Sc Widiastuti Karim, Msi, dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana dengan riset mengenai fungsi biologi Green Fluorescent Proteins (GFP) guna mengatasi pemutihan pada karang;
2.Dr.rer.net Ayu Savitri Nurinsiyah, M.IL, M.Sc, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan eksplorasi penemuan keong darat yang tepat dalam mengungkap potensi biodiversitas sebagai solusi masalah kesehatan;
3. Dr. Swasmi Purwajanti, M.Sc, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan eksplorasi pengembangan super nanoadsorben multi-fungsi berbasis magnesium oxide dari bittern untuk dekontaminasi air yang lebih efisien;
4. Dr.Eng. Osi Arutanti,M.Si, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan eksplorasi alternatif fotokatalis material yang efisien dan dapat diaktivasi dengan tenaga surya sebagai solusi permasalahan lingkungan.
Meningkatkan perempuan peneliti
"Ajang ini merupakan kontribusi dunia usaha terhadap penguatan SDM iptek melalui riset untuk memajukan iptek, meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan daya saing bangsa dalam rangka memajukan peradaban bangsa Indonesia, tidak hanya untuk para peneliti wanita, tetapi juga peneliti remaja dan peneliti lainnya," ujar menteri Bambang.
Pada kesempatan sama President Director L’Oreal Indonesia Umesh Phadke menjelaskan bahwa dirinya bangga atas rekam jejak yang dimiliki program L’Oreal-UNESCO Fellowship for Women in Science yang telah memasuki tahun ke-16.
“Para fellows FWIS di tahun sebelumnya, telah memantapkan kontribusinya di dunia sains dengan bersaing di ajang sains kelas dunia, dan kami bersemangat untuk mendukung empat peneliti 2019 ini, yang akan mengeksplorasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia dan dunia," jelas Phadke.
Sementara itu Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia- UNESCO Arief Rachman mengatakan bahwa dari tahun ke tahun tren jumlah peneliti perempuan mengalami peningkatan.
Dibutuhkan sinergi dan dukungan berbagai elemen untuk mendorong peningkatan jumlah perempuan peneliti.
"Berdasarkan data UNESCO angka perempuan peneliti itu masih sedikit tapi saat ini mulai meningkat, dan juga berdasarkan data American Psychological Association, perempuan cenderung menghindari fokus ilmu sains, ini yang harus kita dorong," tutur Arief.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/11/27/11371331/4-perempuan-peneliti-indonesia-raih-penghargaan-loreal-unesco