Salin Artikel

Hari Disabilitas Internasional, Siswa SLB A Jakarta Berkunjung ke Kompas Gramedia

External Communication Officer Kompas Gramedia Nathania Mulia mengatakan, Kompas Gramedia kali pertama menerima kunjungan anak berkebutuhan khusus atau disabilitas yaitu dari SLB A Pembina Jakarta.

Pihak Kompas Gramedia, lanjutnya, mengajak para siswa SLB A Pembina Jakarta mengunjungi ruang redaksi Kompas.com, harian Kompas, Kompas TV, studio Kompas TV, dan Bentara Budaya Jakarta.

"Kami senang sekali bisa kedatangan teman-teman SLB A. Sebelumnya, kami belum pernah menerima kunjungan disabilitas, apalagi tunanetra. Biasanya kami terima universitas. Di sini kami belajar ternyata mereka punya spesialisasi di bidang masing-masing, seperti piano. Semoga kita bisa saling menginspirasi," kata Nia di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Kami terbuka untuk kunjungan. Tinggal hubungi Corporate Communication Kompas Gramedia. Kita sesuaikan jadwal, kalau memungkinkan kami bantu untuk berkunjung," ujar Nia.

Guru SLB A Pembina Jakarta, Yunita Oktavianingrum, mengapresiasi kegiatan kerja sama Yayasan Helping Hands dan Kompas Gramedia untuk melakukan kunjungan ke Kantor Kompas Gramedia dalam rangka mengenalkan dunia jurnalisme kepada para siswa SLB A Pembina Jakarta.

"Kami berharap ke depan anak-anak kami bisa menekuni bidang jurnalistik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing," kata Yunita kepada Kompas.com di Bentara Budaya Jakarta, seusai kunjungan.

Direktur Eksekutif Yayasan Helping Hands Wendy Kusumowidagdo mengatakan, kunjungan anak-anak berkebutuhan khusus ke perusahaan merupakan salah satu bentuk pengenalan dunia kerja. Ia melihat kegiatan kunjungan ke Kompas Gramedia merupakan hal yang positif bagi anak SLB A Jakarta.

"Mereka belum pernah ke industri media sama sekali. Dari tanya jawab dan ngobrol, itu ada Kompas.com, Kompas TV, koran. Sekarang mereka ada di perusahan (Kompas Gramedia). Bagi mereka, itu hal yang baru," kata Wendy kepada Kompas.com seusai kunjungan.

Menurut dia, penyandang disabilitas perlu dikenalkan lebih banyak ke dunia yang belum diketahui sebelumnya, seperti dunia jurnalisme.

Wendy mengatakan, anak berkebutuhan khusus bisa terbuka wawasan tentang dunia kerja selain yang mereka telah ketahui sebelumnya.

"Perusahaan dan institusi yang memang belum bisa memberikan kesempatan (kerja) kepada disabilitas. Diharapkan di hari ini kita memperingati Hari Disabilitas lebih banyak institusi perusahaan untuk membuka matanya. Bagaimana kita bisa mengubah sistemnya supaya disabilitas bisa dapat kesempatan yang sama," ujarnya.

Ia kembali menekankan semua pihak bisa memberikan akses untuk inklusivitas. Sesuai dengan misi Yayasan Helping Hands, lanjutnya, adalah inklusivitas dan keberagaman.

"Kita bisa dimulai bertanya ke diri kita, apakah kita punya teman dan keluarga disabilitas. Kalau kita punya kenalan dengan situasi disabilitas, kita bisa banyak memahami dan mengenal dunia disabilitas," tambahnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/03/20440281/hari-disabilitas-internasional-siswa-slb-a-jakarta-berkunjung-ke-kompas

Terkini Lainnya

Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Edu
Dana KIP Kuliah Bisa Cair Jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDIKTI

Dana KIP Kuliah Bisa Cair Jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDIKTI

Edu
Menpan RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Menpan RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Edu
'ITC Leadership Conclave 2024': Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

"ITC Leadership Conclave 2024": Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

Edu
Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Edu
Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara 'Online'

Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara "Online"

Edu
Pendidikan di Jerman Fokus Bangun 'Skill' Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Pendidikan di Jerman Fokus Bangun "Skill" Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Edu
Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Edu
Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Edu
Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Edu
Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Edu
Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Edu
Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Edu
'Open House YWAMJP' Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

"Open House YWAMJP" Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

Edu
Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Edu
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke