Salin Artikel

Hari Disabilitas, Atma Jaya: Mendorong Indonesia Ramah Disabilitas

KOMPAS.com - Memperingati Hari Disabilitas Internasional (3/12/2019), Specialisterne Foundation (SF) dan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya menggelar "Luncheon Advantage Indonesia Autism (LAIA) 2019" di Kampus 1 Semanggi Unika Atma Jaya, Jakarta.

Acara yang didukung Brunel ini bertujuan mempromosikan pekerjaan bagi penyandang autis secara global. Melalui program ini dilakukan diskusi terkait peningkatan bakat dan pengembangan karir bagi penyandang autis.

Diharapkan melalui acara ini dapat memberikan inspirasi dari praktik terbaik termasuk penyandang autis di pasar tenaga kerja dengan melibatkan para pakar, akademisi, pengambil kebijakan dan pelaku usaha.

Modul pelatihan

"Kami sangat senang melakukan panggilan aksi dari PBB untuk mempekerjakan orang-orang autis di Indonesia. Saya sangat menghargai Unika Atma Jaya yang menunjukkan komitmen kuat sebagai tuan rumah LAIA," ujar Thorkil Sonne pendiri Spesialisterne Foundation. 

Ia menambahkan, "Kami berharap dapat berkumpul dengan pikiran terbuka, bertukar pikiran dengan para pemimpin untuk membahas bagaimana semua pemangku kepentingan dapat memperoleh manfaat dari tenaga kerja penyandang autis di pasar tenaga kerja utama."

"Sebagai negara multikultural dengan populasi besar, Indonesia dapat memainkan peran utama di kancah global dalam menunjukkan cara-cara baru untuk memanfaatkan keunggulan autisme," harap Thorkil Sonne.

Angela Oktaviani Suryani, Dekan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya (FP-UAJ) menyatakan keterlibatan Atma Jaya pada program ini dalam bentuk program pelatihan dan pembuatan modul-modul antara lain pelatihan wawancara bagi perusahaan yang membuka diri bagi penyandang autisme, pelatihan bagi caregiver, dan pelatihan bagi perusahaan itu sendiri.

“Ini merupakan komitmen kami dan universitas yang memiliki nilai inti kepedulian sosial,” ujar Angela.

Saat ini Indonesia dipandang sudah jauh lebh ramah dan terbuka dengan penyandang disabilitas. Bahkan minggu lalu Presiden Jokowi mengumumkan penunjukan staf khusus berasal dari kalangan milenial dan salah satunya penyandang disabilitas.

Ini merupakan momen baik bagi komunitas yang menyuarakan Indonesia lebih inklusi untuk memberikan masukan terkait kebijakan kepada penyandang disabilitas khususnya mengenai lapangan pekerjaan.

“Yang paling penting tentunya ini menjadi bagian yang menjaga kesinambungan usaha kita untuk menjadi masyarakat lebih inklusif, karena bagaimana pun juga inklusifitas itu harus menjadi bagian dari ke-bhinekaan Indonesia, serta usaha yang bekelanjutan seperti ini mesti ada juga di berbagai macam daerah,” ujar Muhammad Farhan dari Komisi I DPR-RI yang turut hadir dalam acara.

Ananda Sukarlan, pianis dan komponis Indonesia memberikan apresiasi positif atas penyelenggaraan acara ini.

“Kegiatan ini penting banget apalagi jarang juga seminar soal autism di Indonesia, terutama di sini karena menyangkut lapangan pekerjaan. Ini membuktikan bahwa orang-orang dari spektrum autism bisa berkontribusi dalam banyak hal. Harapannya kita bisa dimengerti di masyarakat, bukan dikasihani. Masyarakat harus mengerti bahwa kami bisa berkontribusi dalam hal spesifik,” ujar Ananda.

Harapan besar dari kegiatan ini adalah penyandang disabilitas tidak dipandang sebagai beban tetapi mereka adalah insan istimewa yang memberikan kontribusi istimewa dan bermakna bagi masyarakat khususnya dalam dunia kerja.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/05/20175861/hari-disabilitas-atma-jaya-mendorong-indonesia-ramah-disabilitas

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke