Salin Artikel

Membanggakan, Siswa Indonesia Raih Prestasi di Ajang Olimpiade Sains Internasional

KOMPAS.com - Siswa Indonesia kembali meraih prestasi membanggakan di ajang internasional. Kali ini torehan prestasi internasional tersebut datang dari Muhammad Adyan Dafi (15 tahun), siswa kelas IX, SMP Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Bogor, Jawa Barat.

Dafi, demikian sapaan akrabnya, meraih medali perak dalam ajang IJSO (International Junior Science Olympiad) 2019 atau Olimpiade Internasional Sains tingkat pendidikan menengah (SMP) di Doha, Qatar, pada 3-12 Desember 2019.

Tahun ini olimpiade sains yunior internasional ini diikuti lebih dari 400 siswa dari 72 negara, di antaranya; Australia, China, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Irak, Libanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Filipina, Portugal, Thailand dan juga Amerika Serikat.

"Saingan terberat datang dari India dan China Taipei. Mereka lebih rajin belajar di luar latihan yang diberikan pemerintah. Mereka sejak dini memang sudah difokuskan untuk belajar sains lebih dalam. Latihan soal mereka pun lebih tinggi (sulit) dibandingkan soal-soal IJSO," cerita Dafi.

Tantangan berpikir kritis, kreatif dan kolaborasi

Hal ini dibuktikan dengan perolehan medali yang didominasi India dengan raihan 6 medali emas. Indonesia sendiri yang mengirimkan 6 siswa ke ajang internasional ini meraih 5 medali perak dan 1 medali perunggu.

Selain Dafi, prestasi siswa Indonesia dalam ajang di IJSO 2019, datang dari Berwyn (SMP Kristen 6 Penabur), Christopher Ivan (SMPK Penabur Gading Serpong), Jonathan Tjandra (SMP Kristen Calvin), Michael Evan (SMP IPEKA Puri), dan Rafif Dista (SMP Al Kautsar).

"Senang namun juga ada sedikit kecewa," ungkap Dafi, "Sudah 2 tahun ini Indonesia belum berhasil meraih emas."

Awalnya Dafi mengaku agak gugup melihat peserta negara lain yang tampak lebih dewasa dibanding dirinya. "Namun bagaimana pun, saya tetap berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia dalam perhelatan internasional tersebut," ujar Dafi.

Kompetisi IJSO sendiri merupakan kompetisi bidang sains yang memperkenalkan dan menumbuhkan ketertarikan siswa di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), termasuk bagaimana memecahkan masalah lewat eksperimen, kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kolaborasi.

"Tim Indonesia sebenarnya cukup kuat dalam nilai pilihan ganda dan esai untuk Biologi dan Fisika. Namun dalam kerja sama (kolaborasi) eksperimen tim, sempat melakukan kesalahan sehingga harus mengulang eksperimen," cerita Dafi yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini.

Tim Indonesia sendiri merupakan siswa pilihan dari seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019. Dafi merupakan siswa berprestasi mewakili Jawa Barat dalam OSN tersebut.

"Kita selalu memotivasi seluruh siswa Cahaya Rancamaya Boarding School agar mengotimalkan kemampuan yang mereka miliki agar meraih prestasi. Bukan hanya prestasi yang bersifat akademik saja, melainkan juga prestasi non-akademik seperti olah raga, komputer atau budaya," jelas Ari Rosandi, General Manager Cahaya Rancamaya Boarding School.

Lebih jauh Ari mendorong pemerintah secara khusus memiliki perhatian dan melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap talenta-talenta berprestasi ini.

"Sayang kalau Indonesia tidak mendata atau membina anak-anak seperti ini. Jangan selesai, diberi penghargaan lalu selesai begitu saja. Mereka harus diikat supaya jangan sampai pergi atau diambil negara lain. Harus ada ikatan. Harus peduli," tegas Ari.

Itu mengapa, Ari Rosandi mendorong Indonesia memiliki Komite Olimpiade Sains Nasional yang memberikan perhatian dan pembinaan berkelanjutan kepada siswa dengan talenta unggul ini sejak dini.

"Olah raga saja kita punya komite Asian Games, Se Games dan Olimpiade, saya rasa kita juga perlu punya Komite Olimpiade Sains Nasional. Dari sini diharapkan agar lahir kebaruan-kebaruan atau inovasi-inovasi dari siswa kita," harap Ari.

Meski berkompetisi, Ari tetap mengingatkan agar semangat menjadi SDM unggul ini harus muncul dari dalam diri siswa dan bukan hal yang menjadi paksaan.

"Jangan membuat anak-anak stres atau guru stres. Sama seperti semangat yang disampaikan Mendikbud (Nadiem Makarim) dalam Merdeka Belajar yang mengharapkan guru dan siswa tidak terbebani dengan kurikulum dan juga persoalan administrasi. Di sisi lain, kita juga tetap perlu memiliki tolak ukur untuk membuat pendidikan kita menuju arah yang lebih baik," tutup Ari.    

https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/18/21010491/membanggakan-siswa-indonesia-raih-prestasi-di-ajang-olimpiade-sains

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke