Salin Artikel

Pohon Natal Persatuan Thamrin Libatkan 1.000 Siswa SD Tarakanita

KOMPAS.com - Pohon Natal raksasa yang dipasang sejak Sabtu (21/12/2019) di Thamrin 10, Food & Creative Park di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat mampu menarik perhatian pengunjung.

Selain tingginya mencapai 10 meter dengan diameter 6 meter, pohon natal yang disebut sebagai "Pohon Natal Persatuan" ini dibuat dari botol air mineral bekas.

Tak asal dibuat, tetapi botol-botol yang jadi bahan baku pohon natal itu sebelumnya dihiasi kain perca warna-warni hingga berbentuk ondel-ondel.

Barulah ribuan ondel-ondel itu disusun menjadi pohon natal. Kira-kira botol yang dibutuhkan adalah 8.000 botol ondel-ondel.

Ide daur ulang KAJ

Ternyata, ide membuat Pohon Natal Persatuan dengan bahan daur ulang tersebut berasal dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang berdiskusi dengan Yayasan Tarakanita.

"Konsepnya seperti apa, kami sendiri yang harus membuat. Jadi, seminggunan yang lalu kami sibuk mempersiapkan pohon natal ini," ujar P. Ruliyati Puji Lestari, Kepala Tarakanita Learning Center Yayasan Tarakanita saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/12/2019).

Menurut Ruli, ada makna tersendiri dari Pohon Natal Persatuan ini. Sekolah Tarakanita membuat pohon natal daur ulang botol bekas berbentuk ondel-ondel menjadi perwujudan dari nilai-nilai Karakter Tarakanita.

Nilai persaudaraan

Nilai karakter hendak ditampilkan melalui karya ini antara lain nilai community (Persaudaraan Sejati). Untuk itu pohon natal ini mengangkat tema "Pohon Natal Persatuan" dan menjadi perwujudan nilai KPKC (Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan).

Dengan bahan pohon natal dari limbah botol plastik dan kain perca, pihaknya ingin mengajak seluruh umat untuk peduli lingkungan serta bijak mengurangi sampah plastik.

Disamping itu juga dapat memperlama usia sampah plastik dengan melakukan daur ulang untuk menjaga keutuhan ciptaan yaitu bumi ini.

Jakarta yang disebut sebagai "Indonesia Mini" ini banyak agama, suku dan budaya. Karena itu pihaknya ingin coba menunjukkan bahwa meski ada perbedaan tetapi semua bisa hidup rukun.

"Pohon ini dibuat oleh siswa dan siswi SD Tarakanita 1, SD Tarakanita 2, SD Tarakanita 3, SD Tarakanita 4, dan SD Tarakanita 5. Tentu kami juga dibantu umat beberapa gereja di KAJ serta dari beberapa Kecamatan di DKI," ujarnya.

"Jumlahnya ada lebih dari 1.000 siswa kelas 4, 5 dan 6. Siswa-siswa inilah yang bisa merangkai kain perca di botol tersebut," katanya lagi.

Untuk persiapannya, pengumpulan botol dan membersihkan dimulai pada 14-15 Desember 2019. Pembuatan botol jadi ondel-ondel 16-19 Desember 2019, dan mulai pemasangan jadi pohon natal 20-21 Desember 2019.

"Kami memilih kain perca dari berbagai nusantara karena ini sebagai penghargaan toleransi dengan umat beragama lain. Jadi ini bisa jadi lambang keberagaman Indonesia," jelas Ruli.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/24/13591821/pohon-natal-persatuan-thamrin-libatkan-1000-siswa-sd-tarakanita

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke