Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Horor, Ada Semerbak Wangi Mawar di Pelajaran IPA MTS 3 Wonogiri

KOMPAS.com - Menghafal soal ditilasi, evaporasi, minyak atsiri atau residu dalam pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) bisa jadi hal yang "horor" atau menyeramkan bagi banyak siswa. Cenderung membosankan malah.

Namun Parmanto, guru IPA MTsN 3 Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil mengajak siswanya mengenal beragam proses distilasi atau proses pemisahan, dalam praktik pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa lewat pembelajaran praksis dalam kehidupan sehari-hari.

Parmanto yang telah mengikuti pelatihan Program Pintar Tanoto Foundation berhasil mendorong siswa MTs Negeri 3 Wonogiri dalam memisahkan bau wangi bunga mawar melalui proses distilasi.

Mereka berhasi memisahkan minyak atsiri yang terkandung di bunga mawar.

Gunakan alat sederhana

“Pemisahan distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan dipisahkan. Ketika zat mendidih maka akan mengalami penguapan atau evaporasi,” terangnya.

Dia kemudian memberikan tantangan pada siswa untuk melakukan eksperimen pemisahan minyak atsiri pada bunga mawar menggunakan prinsip ditilasi. “Saya merancang eksperimen ini dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah diperoleh,” katanya.

Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain: pemanas bunsen, kaki tiga, kasa asbes, korek api, 2 buah botol bening bekas minuman 140 ml yang tahan panas, gunting, 1 buah botol mineral 1500 ml, selang bening berdiameter 0,5 cm, lem pipa/selang, solder, es batu, spirtus, air murni, plastisin, dan bunga mawar 1 tangkai.

Siswa dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok sudah menyiapkan alat dan bahannya. Mereka merangkai alat dan bahan sesuai panduan lembar kerja (LK).

Tahapan pembelajaran

Pertama, siswa membuat lubang pada tutup botol kaca sebesar selang dengan diameter 0,5 cm. Lalu selang tersebut dimasukkan ke dalam botol tersebut dan di sela-sela lubang dengan selang diberi plastisin agar rapat. Kemudian air dan setangkai bunga mawar dimasukkan ke dalam botol kaca lalu ditutup.

Kemudian botol air minum kemasan 600 ml pada bagian mulut dan pangkalnya diberi lubang sebesar selang dengan diameter 0,5 cm, lalu selang dimasukkan ke dalam botol tersebut hingga kira-kira setengah dari selang tersebut.

Setelah itu botol air mineral diisi es batu sampai penuh melalui punggung botol yang telah diiris sepanjang 5 cm. Botol tersebut ini berfungsi sebagai kompresor. Pangkal selang dimasukkan ke dalam botol yang kosong, berfungsi untuk menampung cairan hasil destilasi.

Langkah selanjutnya adalah botol kaca 140 ml yang sudah diisi air dan setangkai bunga mawar dipanaskan di atas kaki tiga yang beralas kasa asbes hingga terjadi penguapan.

Pada saat proses penguapan sedang berlangsung siswa mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. Setelah cairan pada botol penampung dirasa sudah cukup lalu pemanas bunsen dimatikan.

Setelah menyajikan data siswa membuat analisis data dengan bantuan pertanyaan pada LK. Tujuan analisa data ini guna mendorong dan melatih siswa berpikir kritis dalam mengikuti proses belajar.

Dalam proses analisa, siswa menemukan destilat berupa minyak atsiri, sedangkan residunya berupa sisa dari air dan bunga mawar.

Perbedaan karakteristik destilat dan residu dari warna, bau, uji nyala api adalah menyala, warna destilat agak jernih sedangkan residu berwarna kekuningan.

Minyak atsiri yang berada dalam bunga mawar sudah benar-benar terpisah, hal ini terbukti dari aroma destilat beraroma seperti aroma bunga mawar.

Dari hasil analisis data tersebut dapat ditarik simpulan minyak atsiri yang terdapat dalam bunga mawar dapat dipisahkan menggunakan prinsip destilasi.

https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/31/15174741/bukan-horor-ada-semerbak-wangi-mawar-di-pelajaran-ipa-mts-3-wonogiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke