KOMPAS.com - Ada sejumlah hal menarik diperbincangkan sepanjang tahun 2019. Menurut riset dilakukan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ada sejumlah kata yang ramai diperbincangkan di Indonesia sepanjang tahun lalu.
Demi memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan kata-kata dalam bahasa Indonesia, Lembaga Bahasa Kemendikbud untuk kali pertama melakukan pemilihan Word of the Year bertajuk "Kata Tahun ini (KTI)".
Tak hanya di Indonesia, Merriam –Webster juga merilis kata paling populer sepanjang 2019 yang dinilai cukup unik karena menjadi kata "baru" untuk menyebutkan orang dengan gender yang tak bisa dikonfirmasi.
Berikut pemilihan kata paling popular versi Kemendikbud, Oxford, dan Merriam –Webster.
"Milenial" jadi KTI 2019 versi Kemendikbud
Awal tahun 2020, kata "milenial" sebagai KTI 2019. Pemilihan ini ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang sangat beragam. Tujuan dilakukannya pemilihan KTI adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan bahasa, termasuk bahasa yang paling populer,” kata PLT Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar dalam siaran pers yang berlangsung di Gedung C Kemendikbud, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Berikut sejumlah alasan mengapa milenial terpilih sebagai KTI 2019.
Alasan lain terpilihnya kata ‘milenial’ sebagai KTI 2019 ialah kata milenial dikenal dan digunakan oleh berbagai kalangan untuk mengindentifikasi sesuatu, seperti anak milenial, generasi milenial, gaya milenial, dan bahasa milenial.
Kalangan tersebut tak tebatas pada kalangan jurnalis, namun juga pejabat, tokoh masyarakat, selebriti, serta masyarakat umum.
Kata "they" dipilih jadi kata paling populer versi Merriam –Webster
Ada yang unik dari pemilihan kata paling populer oleh Merriam –Webster kali ini. Sebab, ini jadi yang pertama kata ganti orang bisa naik ke puncak data salah satu lembaga yang menerbitkan kamus di Amerika Serikat itu.
Bahkan, pencarian daring untuk kata "they" telah meningkat sebesar 313 persen di tahun 2019 ketimbang tahun sebelumnya.
Bukan tanpa alasan, menurut laman resmi Merriam –Webster, kata "they" kini juga digunakan untuk merujuk pada orang yang identitas gendernya tidak bisa dikonfirmasi. Sehingga kata "they" kini masuk dalam kata dalam kamus daring Merriam-Webster sejak September lalu.
Bahkan, American Psychological Association secara resmi merekomendasikan bahwa penggunaan kata "they’" lebih disukai ketimbang penggunaan "he" atau "she" untuk menunjuk seseorang yang gendernya tidak dapat dijelaskan. Sehingga, kata tersebut semakin umum digunakan oleh sejumlah kalangan.
Oxford tetapkan ‘climate emergency’ jadi ‘word of the year’
Menurut laman resmi Oxford Language, kata "climate emergency" atau dalam bahasa Indonesia darurat iklim dipilih karena mampu mencerminkan suasana hati, etos, keasyikan masyarakat sepanjang tahun, dan memiliki potensi sebagai istilah yang memiliki makna budaya.
Di sepanjang 2019, darurat iklim memang tengah menjadi pusat perhatian dunia, bahkan PBB telah menyebutnya sebagai ‘masalah yang paling penting saat ini’.
Sejumlah elemen masyarakat pun berkampanye kepada warga dunia dan pemerintah segera menghentikan perubahan iklim dengan cara mengurangi kerusakan lingkungan yang berpotensi tak bisa dipulihkan.
Oxford Word of the Year sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2004 sebagai sarana untuk memilih kata yang mampu mencerminkan etos, suasana hati, atau keasyikan sepanjang tahun dan memiliki potensi sebagai istilah yang memiliki makna budaya.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/06/19572121/kata-paling-hits-2019-versi-3-lembaga-dunia