KOMPAS.com - Penanaman karakter pada anak harus dilakukan sejak dini. Hal itu tak dapat dilakukan hanya di sekolah atau di dalam keluarga saja.
Penanaman karakter pada anak memerlukan sinergi antara orangtua dan guru.
Seperti dirangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, ada 4 alasan kenapa orangtua dan guru harus bekerja sama demi penanaman karakter anak.
1. Menciptakan kemitraan aktif
Ada kalanya, orangtua perlu menciptakan waktu untuk bertemu secara khusus dengan guru anak di sekolah. Kemitraan aktif ini diharapkan membawa hasil terbaik.
Biasanya, awal tahun sekolah adalah waktu yang tepat untuk bertemu dengan guru. Pertemuan itu menentukan bagaimana orangtua dapat mendukung pertumbuhan karakter anak di rumah.
Disitu, orangtua dapat mengajukan pertanyaan langsung tentang bagaimana kurikulum atau misi sekolah dalam penanaman moral dan karakter.
2. Agar dikembangkan di rumah
Setelah orangtua memahami bagaimana guru mendukung pengembangan karakter di sekolah, ciptakan peluang yang dapat ditindaklanjuti untuk mengembangkan kebiasaan di rumah.
Misalnya memperkenalkan sopan santun yang tepat, memimpin dengan memberi contoh, dan memberikan tanggungjawab kepada anak di sekitar rumah.
Ini akan membantu menanamkan nilai-nilai dengan cara yang dapat dipahami anak-anak. Baik itu menerima surat setiap hari, membongkar mesin pencuci baju, atau mengucapkan tolong dan terima kasih.
Semua bisa dimulai dari yang kecil dan memperkenalkan nilai-nilai ini ke dalam kebiasaan yang dapat ditindaklanjuti di rumah akan membantu meletakkan dasar bagi penekanan moral kuat yang dapat tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu.
3. Anak peka dengan dunia luar
Jika ada waktu, coba luangkan waktu untuk melakukan percakapan bersama keluarga. Dalam iklim politik dan sosial saat ini, anak-anak dihadapkan pada tantangan yang sangat nyata, dan seringkali membingungkan.
Mereka berada di puncak memasuki dunia yang kompleks di mana mereka akan dipercaya untuk membuat keputusan yang berdampak pada diri mereka sendiri, keluarga dan teman-teman mereka, serta komunitas lokal dan global mereka.
Meluangkan waktu untuk membahas apa yang terjadi dalam berita dan di sekolah menghadirkan kesempatan bagi orangtua untuk membimbing, atau melatih anak-anak mereka dan membantu mereka peka dan memahami seperti apa toleransi, integritas, dan rasa hormat di dunia luar.
4. Anak jadi paham untuk bertindak
Meskipun refleksi bisa menjadi praktik untuk merangkul anak-anak, namun penting bagi orangtua untuk memperkenalkan ide, menjelaskan mengapa itu berharga, dan memecah refleksi menjadi potongan-potongan kecil untuk dipraktikkan.
Ketika anak-anak merangkul kehidupan, baik di dalam maupun di luar kelas, pengalaman akan tertanam di dalamnya dan menjadi pola untuk tindakan dan keputusan di masa depan.
Jika anak-anak paham bagaimana harus bertindak dengan karakter, mereka nantinya akan lebih siap untuk memanfaatkan peluang ini dan menjadi kekuatan untuk kebaikan.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/14/14305411/4-alasan-orangtua-dan-guru-harus-bersinergi