Salin Artikel

Yuk, Kuliah ke Belanda Lewat Jalur Beasiswa S1 dan S2

KOMPAS.com - Ada banyak jalan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Bila Belanda menjadi salah satu negara tujuan kamu, beragam jenis beasiswa di tahun 2020 tengah menanti.

Sebanyak 17 perwakilan dari Universitas Belada memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia untuk mendapatkan beasiswa S1, S2, bahkan S3 dalam pameran pendidikan Holland Scholarship Day yang berlangsung di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu (18/1/2020).

Pameran pendidikan yang diselenggarakan rutin Nuffic Neso ini memberikan informasi lengkap tentang beragam jenis beasiswa luar negeri ke Belada, seperti StuNed Scholarship, Orange Tulip Scholarship, Erasmus+, Orange Knowledge Programme, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Holland Scholarship.

Studeren in Nederland atau akrab disebut StuNed, menawarkan beasiswa S2 penuh dengan cakupan uang kuliah (maksimum 20 ribu Euro per tahun), biaya hidup (uang bulanan), biaya perjalanan internasional dan lokal, serta biaya lain yang diperlukan mendukung studi di Belanda.

Sedangkan Orange Tulip Scholarship (OTS) menawarkan beasiswa S1 hingga S2 parsial dengan cakupan yang beragam, bisa berupa potongan biaya kuliah 30 hingga 100 persen, atau tanggungan biaya hidup per bulan (tanpa potongan biaya studi).

Ada pula Erasmus+ yang memberikan beasiswa penuh dan memungkinkan mahasiswa menjalani kuliah di dua atau lebih negara.

Bila kamu bermimpi bisa kuliah sekaligus jalan-jalan ke berbagai negara Uni Eropa secara gratis, beasiswa ini bisa diperjuangkan.

Menariknya, beasiswa ini rutin diberikan setiap tahun dan Holland Scholarship Day menjadi gerbang awal yang memberikan banyak informasi seputar beasiswa ke negeri Kincir Angin.

Tak hanya prestasi akademik

Namun, untuk bisa lolos beasiswa ke Belanda, kamu tak bisa hanya sekadar mengisi form, memenuhi persyaratan dokumen, lalu mendaftar.

Selain melengkapi persyaratan dokumen, ternyata ada hal penting lain yang perlu kamu penuhi untuk bisa mendapat beasiswa ke Belanda, yakni memiliki motivasi kuat, tidak mudah menyerah, hingga memenuhi kriteria.

Menurut Scholarship Team Coordinator Netherlands Education Support Office Indonesia Indy Hardono, rata-rata beasiswa tak hanya menuntut prestasi akademik, namun juga menilai motivasi para pelamar beasiswa. 

“Kalau alasannya hanya karena ‘keren bisa kuliah di Belanda’ atau ‘lucu aja nih’, mungkin akan sulit diterima ya. Kita juga harus punya motivasi. Tahu apa yang saya mau dan kontribusi apa yang bisa saya berikan,” papar Indy dalam seminar Winning Strategy on Getting A Scholarship.

Selain itu, Indy juga memaparkan, pelamar beasiswa juga harus memiliki presistensi alias tidak mudah menyerah. “Ada yang lima kali, tujuh kali, melamar baru dapat beasiswa,” imbuhnya.

Tak kalah penting, pelamar beasiswa juga harus memenuhi kriteria yang diharapkan oleh pemberi beasiswa. Kriteria ini bisa dipelajari dengan cara banyak berdiskusi dengan alumni, bergabung dengan komunitas, dan mempelajari lebih dalam tentang program beasiswa tersebut.

Selain informasi universitas dan beasiswa, para alumni Belanda juga membuat acara ini lebih bermakna dengan berbagi tips dan kiat-kiat mendapatkan beasiswa dalam sebuah talkshow bertajuk “Behind the Scene of Scholarship Applications”.

Beberapa workshop seperti penulisan motivation statement dan strategi menjalani tes IELTS juga diadakan.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/18/22203961/yuk-kuliah-ke-belanda-lewat-jalur-beasiswa-s1-dan-s2

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke