Salin Artikel

Sekolah Berkebutuhan Khusus, Ini 6 Jenis SLB yang Harus Kamu Ketahui

KOMPAS.com - Pendidikan inklusif di Indonesia adalah bentuk perwujudan hak memperoleh pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus agar mendapatkan kehidupan yang layak.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia mencapai 1,6 juta.

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, 1.6 juta anak berkebutuhan khusus baru 18 persen yang mendapatkan layanan pendidikan inklusi.

Dari 18 persen tersebut, terdapat 115.000 anak bersekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa) dan 299.000 lainnya bersekolah di sekolah reguler pelaksana sekolah inklusi.

Nah, jika mereka sekolah di SLB, ada berapa jenis SLB di Indonesia? Berikut kita kenali jenis-jenis SLB seperti dikutip dari Rencanamu.id.

1. SLB-A

SLB-A merupakan SLB yang khusus untuk penyandang tuna netra. Tuna netra merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera penglihatannya.

Para guru di SLB-A mengajar murid-murid dengan metode yang dipahami oleh tuna netra. Guru mengajar dengan huruf dan tulisan braille, model benda, huruf timbul, dan rekaman suara.

2. SLB-B

Berbeda dengan SLB-A, SLB-B khusus ditujukan untuk penyandang tuna rungu. Tuna netra merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera pendengarannya.

Para murid penyandang tuna rungu akan diajarkan tentang cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat sekaligus membaca gerakan bibir lawan bicaranya. Murid-murid penyandang tuna rungu juga diajarkan menggunakan alat bantu pendengaran.

3. SLB-C

SLB-C khusus ditujukan untuk penyandang tuna grahita. Tuna grahita merupakan kondisi seseorang anak mengalami keterbelakangan mental atau juga disebut retardasi mental.

Penyandang tuna grahita memiliki IQ di bawah rata-rata sehingga tingkat intelegensianya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Para pengajar di SLB-C membutuhkan ekstra kesabaran untuk mengajari murid-murid SLB-C.


4. SLB-D

SLB-D khusus ditujukan untuk penyandang tuna daksa. Tuna daksa merupakan kondisi seseorang mengalami gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan struktur tubuh yang bersifat bawaan, kecelakaan, atau kondisi lainnya.

Biasanya guru SLB-D akan memberikan edukasi dan terapi mengenai cara mengembangkan potensi diri, merawat diri, dan tentunya percaya diri dengan kondisi yang dialaminya.

5. SLB-E

SLB-E khusus ditujukan untuk penyandang tuna laras. Tuna laras merupakan kondisi seseorang anak mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dirinya dan bertingkah laku kurang sesuai dengan aturan.

Contoh sikap yang kurang aturan seperti bersikap tak sopan, suka mengganggu orang lain, mudah marah, membuat onar, dan lainnya. Para pendidik di SLB-E akan membimbing penyandang tuna laras agar mereka mampu mengendalikan emosi, mematuhi norma sosial hingga berperilaku sesuai aturan.

6. SLB-G

SLB-G hadir untuk penyandang tuna ganda. Tuna ganda merupakan kondisi seseorang yang memiliki dua atau lebih kelainan pada dirinya misalnya tuna netra sekaligus tuna rungu, tuna netra sekaligus tuna laras, dan lainnya.

Metode pembelajaran di SLB-G disesuaikan dengan kelainan yang dialami oleh anak.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/20/22101771/sekolah-berkebutuhan-khusus-ini-6-jenis-slb-yang-harus-kamu-ketahui

Terkini Lainnya

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Edu
Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Edu
PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

Edu
Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Edu
Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Edu
Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Edu
Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Edu
Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Edu
Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Edu
Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Edu
Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Edu
Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Edu
Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Edu
Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Edu
Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke