Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PYP Sekolah Cikal, Mendorong Siswa Tidak Hanya Jago Berteori

KOMPAS.com - Untuk mencetak generasi unggul dengan daya saing global di tengah kemajuan zaman, kerja sama antara orangtua dengan lembaga pendidikan (sekolah) semakin diperlukan.

Rumah sebagai "sekolah utama" anak dan sekolah sebagai "rumah kedua anak" perlu memiliki misi sejalan agar anak tumbuh sebagai manusia yang utuh.

Penggiat pendidikan Najeela Shihab mengatakan, untuk menumbuhkan potensi manusia yang utuh, diperlukan adanya komitmen merdeka belajar, baik meliputi proses belajar mengajar yang merdeka, di mana murid mampu menumbuhkan komitmen yang berkelanjutan, dan mampu memahami tujuan belajarnya secara mandiri.

"Tujuan besar dalam hal pendidikan bukan hanya sekadar pencapaian intelektual atau memastikan pekerjaan, tetapi juga menumbuhkan potensi manusia secara utuh dalam berbagai aspek perkembangan," tutur Najeela.

Inilah yang dilakukan oleh Sekolah Cikal melalui Primary Years Programme (PYP) Exhibition bertajuk "Sharing The Planet" sebagai wujud dari merdeka belajar.

Melalui program tersebut, guru, pihak sekolah dan orangtua saling "bergandeng tangan" untuk membentuk generasi yang tak hanya pintar teori, namun mampu menggunakan teorinya sebagai fondasi dalam berinovasi memperbaiki masalah-masalah di lingkungan sekitarnya.

Peduli terhadap lingkungan sekitar

Langkah pertama yang dilakukan program ini ialah membuka wawasan siswa tentang isu atau masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Mengingatkan bahwa mereka tak hidup sendiri, melainkan perlu berkolaborasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

"PYP Exhibition ini merupakan sebuah proses penelitian yang melibatkan penemuan isu dan masalah dalam kehidupan sehari-hari, lalu memikirkan solusi yang dapat dilakukan sebagi kontribusi kepada masyarakat," papar koordinator pelaksana PYP Exhibition Marsaria Primadona yang berlangsung di Sekolah Cikal, Cilandak, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini yakni "Sharing The Planet", siswa didorong untuk memiliki wawasan luas melalui sumber kredibel untuk mendukung 17 tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap pembangunan berkelanjutan melalui slogan "Together We Can Change the World".

Beragam masalah yang diangkat oleh siswa dalam pameran tersebut antara lain pencemaran air (water pollution), sampah di laut (ocean waste), limbah plastik (factory waste), kemiskinan (poverty), bencana alam (natural disaster), pengungsi (refugee), pemerataan pendidikan (educational equality), kesehatan (health nutrition), hingga perubahan iklim terkait penebangan liar hutan (deforestation).

Marsaria yang akrab disapa Pima mengatakan, setelah mendapat isu yang paling dekat dengan kehidupan mereka, murid-murid juga dibimbing untuk melewati tahapan riset, termasuk bertemu dengan ahli di bidangnya.

Dengan mengenal masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitar, maka kepedulian dan rasa empati siswa akan ikut tumbuh.

Mampu melakukan aksi nyata

Tak hanya berhenti pada proses riset atau mengumpulkan data, langkah selanjutnya yang harus dilakukan siswa ialah menemukan solusi atas masalah yang menjadi riset mereka.

"Sebagai tugas akhir dari PYP, murid-murid kelas 5 diharapkan bukan hanya mengembangkan pengetahuannya tentang ilmu pengetahuan, namun juga menjadi manusia yang lebih bijak dalam berinovasi dan menjadi individu yang kreatif," imbuh Pima.

Semua hasil riset hingga solusi yang dibuat oleh para siswa dihadirkan dalam ruang pameran (booth) yang dirancang sendiri oleh siswa.

Selama pameran, para guru, orangtua, siswa dari sekolah lain, dan media dapat bertanya langsung dan berdiskusi seputar isu-isu hingga solusi tadi dengan para siswa kelas 5 Sekolah Cikal.

Dengan begitu, siswa tak sekadar dituntut mengahafal fakta-fakta sebelum menempuh ujian akhir, namun juga memiliki kompetensi untuk berkontribusi secara nyata agar apa yang dilakukan tak hanya berguna bagi dirinya sendiri, tapi juga masyarakat sekitarnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/30/14042851/pyp-sekolah-cikal-mendorong-siswa-tidak-hanya-jago-berteori

Terkini Lainnya

Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah 'Bullying'
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah "Bullying"
Edu
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke