Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Bentuk Kerjasama Guru dan Orangtua agar Anak Berkarakter Positif

KOMPAS.com - Selain membekali siswa dengan kemampuan akademis, pendidikan karakter dinilai menjadi poin penting untuk menumbuhkan generasi-generasi dengan karakter positif.

Agar anak tumbuh sesuai dengan karakter yang diharapkan, orang tua dan guru perlu memiliki visi dan misi yang sejalan.

Merangkum dari Sahabat Keluarga Kemendikbud, agar visi dan misi sejalan, sekolah harus mendorong dan mendukung orangtua untuk melakukan pendidikan karakter di rumah.

Sebaliknya, orangtua juga harus mendukung upaya sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai dan karakter yang baik selama anak bersekolah.

Kerja sama sekolah dengan orangtua dalam pendidikan karakter akan lebih terlihat bila orangtua dan guru turut melibatkan komunitas yang lebih luas, seperti lembaga keagamaan, komunitas bisnis, organisasi pemuda, organisasi non-ptofit, bahkan media massa.

Berikut sejumlah langkah yang perlu dilakukan pihak sekolah dan orangtua agar saling bersinergi, menurut Sahabat Keluarga Kemendikbud:

1. Guru dan orang tua melakukan pertemuan di awal tahun ajaran atau bahkan sebelum tahun ajaran berlangsung. Dalam pertemuan tersebut, tanamkan kesadaran pentingnya peran guru dan orangtua dalam penumbuhan karakter anak.

2. Orangtua perlu memahami bahwa karakter anak terbentuk melalui apa yang dilihat, didengar dan dilakukan secara berulang-ulang oleh anak setiap harinya. Terutama di rumah di mana anak menghabiskan banyak waktunya.

3. Untuk memperkuat pemahaman orangtua, guru bisa memaparkan beberapa penelitian tentang pengaruh kuat orangtua dalam menumbuhkan karakter anak.

4. Selain dalam pertemuan tahunan, sekolah juga bisa mengadakan kelas parenting. Berbagi ide dan masukan dari orangtua mengenai topik parenting yang menarik.

5. Orangtua perlu melibatkan diri dalam komunitas sekolah, seperti komite orangtua untuk perencanaan pendidikan karakter.

6. Guru perlu melakukan komunikasi langsung secara pribadi dengan orang tua. Dalam pertemuan pribadi itu, guru bisa menanyakan mengenai karakter, kebiasaan sehari-hari anak dan perilaku anak yang bisa dijadikan pertimbangan guru dalam mendidik anak di kelas.

7. Sekolah perlu mengajak orangtua dan anak didik untuk mengunjungi ruang kelas sebelum hari pertama sekolah sebagai ruang bersosialisasi.

8. Sekolah perlu memberikan kalender kegiatan bulanan kepada orangtua, sehingga orangtua dapat mendukung kegiatan tersebut dengan cara melakukannya di rumah.

9. Guru perlu mengomunikasikan dengan jelas inti kebijakan sekolah dan rencana pendidikan karakter kepada semua orang tua. Dalam membuat kebijakan itu, sekolah bisa melakukan survei kepada para orangtua dan mempertimbangkan komentar, pandangan, masukan dan kritikan.

10. Orangtua perlu memahami dan mendukung kebijakan sekolah dalam penumbuhan karakter peserta didik.

11. Orangtua dan guru berpartisipasi langsung dalam pendidikan karakter anak melalui aktivitas berbasis sekolah, seperti nonton bareng film keluarga, family gathering, dan sebagainya.

12. Orangtua perlu melakukan kegiatan penumbuhan karakter berbasis rumah, seperti makam malam bersama serta mendongeng sebelum tidur.

13. Guru perlu membantu orang tua mengurangi efek negatif dari gadget, TV, film, video game, dan media lain pada pertumbuhan moral anak-anak.

14. Sekolah bisa membangun pusat sumber daya keluarga, yang di dalamnya ada kegiatan konseling.

15. Bagi sekolah jenjang SMP dan SMA, penting mengadakan konseling atau diskusi umum terkait bagaimana menjadi orangtua yang memiliki anak remaja, komitmen tentang pernikahan, bagaimana menjadi keluarga yang harmonis, serta pola pengasuhan anak remaja.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/30/19154051/15-bentuk-kerjasama-guru-dan-orangtua-agar-anak-berkarakter-positif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke