KOMPAS.com - Hari itu (29/1/2020) siswa kelas lima SDN 009 Balikpapan Barat, Kalimantan Timur akan belajar tentang sifat benda konduktor dan isolator dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
Anisa Surya terbiasa mengajak siswanya menemukan jawaban dengan metode ilmiah. Dia memfasilitasi siswanya untuk melakukan percobaan menemukan benda-benda konduktor penghantar panas dan isolator yang menahan panas.
Para murid sebelumnya sudah ditugaskan untuk membawa peralatan dapur dari rumah untuk bahan percobaan.
Peralatan dapur orangtua yang dibawa ke sekolah antara lain panci aluminium, sutil dari aluminium dan kayu, sendok makan besi dan plastik, kain serbet, lilin 3 buah, dan korek api.
Tahapan belajar
Anisa Surya membagi kelas menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Mereka ditugaskan untuk mengklasifikasikan benda-benda yang tergolong konduktor dan isolator melalui percobaan.
Para siswa juga harus menjawab tiga pertanyaan yang jawabannya ditemukan dari kegiatan percobaan.
Pertanyannya sebagai berikut:
Selanjutnya di masing-masing kelompok semua siswa melakukan percobaan sesuai panduan dalam lembar kerja yang dibagikan guru.
Mereka menyalakan tiga buah lilin untuk memanaskan benda-benda yang dibawa.
"Setiap benda kami panaskan selama tiga menit. Kami memegang benda yang dipanaskan dan merasakan panas yang terjadi pada setiap benda. Kami juga menggunakan kain serbet sebagai pegangan untuk merasakan perbedaan benda yang dipanaskan," kata Fahri salah satu siswa.
Dari percobaan tersebut, Fahri dan teman-temannya di kelompok 2 mengurutkan benda-benda yang termasuk konduktor. Urutannya yang paling cepat panas yaitu panci alumunium, sendok besi, dan sutil aluminium.
Sedangkan benda-benda isolator yaitu sutil kayu dan kain serbet untuk pegangan sutil alumunium.
Para siswa sekarang mengerti rahasia ibunya ketika memasak mengapa tangan ibunya tidak ikut panas ketika menggoreng telur. Karna dalam menggoreng, tangkai sutil berbahan kayu yang termasuk benda isolator panas.
Akmal, kawan kelompok Fahri juga memahami mengapa kompor api cepat memanaskan air teh yang diminum setiap hari. Dalam percobaan ini, Akmal dan Fahri mencoba memanaskan panci dengan 2 dan 1 lilin.
Hasil percobaannya membuktikan panci dengan 2 lilin cepat merambatkan panas karena panci aluminium mempunyai daya hantar panas tinggi sehingga api cepat merambat sejalan dengan besarnya api.
Para siswa juga kerap kali mendapati ibunya selalu menggunakan serbet kain untuk membuat pelindung dari panci atau penggoreng panas. Karena serbet kain termasuk benda isolator, menghambat perpindahan kalor.
Sedangkan jika menggunakan plastik akan meleleh jika terkena panas karena hanya bisa menghantarkan sebagian kalor.
Setelah selesai percobaan, para anggota kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan jawaban yang didapat dari percobaan yang mereka lakukan.
“Biasanya setelah presentasi, para siswa juga memajangkan hasil laporannya di dinding kelas untuk menjadi sumber belajar bagi teman-temannya,” jelas Anisa Surya, guru kelas VA yang juga fasitator pembelajaran Program PINTAR Tanoto Foundation.
Siswa akan membuktikan sifat benda menggunakan alat dapur yang mereka bawa dari rumah untuk membedakan
https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/05/21064451/mak-pinjam-alat-perangnya-yah-untuk-pembelajaran-kami