Salin Artikel

IPB dan Himpunan Alumni IPB University Terima Penghargaan dari BNPB

KOMPAS.com -  IPB University dan Himpunan Alumni (HA) IPB University mendapat penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kategori Dunia Pendidikan, Yayasan atau Foundation yang telah berpartisipasi dalam penanggulangan bencana tahun 2019.

Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Kepala BNPB, Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB tahun 2020 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Selasa (4/2).

Penghargaan tersebut diberikan kepada mitra BNPB yang telah berpartisipasi aktif dalam melakukan pengendaian bencana di masyarakat.

Tak hanya dunia pendidikan, melainkanpenghargaan tersebut juga diberikan kepada lembaga dan instansi pemerintahan, media, lembaga swadaya masyarakat, perorangan dan penghargaan kepada aktivis yang sudah meninggal.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi IPB University, Prof. Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan IPB University berusaha meminimalisir terjadinya bencana melalui upaya pencegahan.

"IPB University telah membantu menentukan spesies-spesies tanaman yang cocok ditanam untuk misalnya penanggulangan banjir, seperti sereh, akar wangi dan lainnya," kata Prof. Dodik dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Adapun rekomendasi tersebut seperti kombinasi-kombinasi tanaman apa yang cocok untuk ditanam. Selain itu, rekomendasi tanaman yang sesuai kontur tanah tetapi juga yang cocok dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Prof. Dodik menjelaskan upaya pencegahan bencana dengan menanam spesies tanaman yang cocok harus sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat agar masyarakat tidak mengubah dan mengganti tanaman yang sudah ditanam.

Di samping itu, Prof. Dodik juga menjelaskan upaya IPB University dalam melakukan penanggulangan bencana melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

"IPB University mencoba membantu melalui KKN di Sungai Ciliwung yang bekerjasama dengan BNPB dalam penataan lahan. Di sana ada budidaya ternak, kentang dan kopi, jadi tempatnya kita tata," ujar Prof. Dodik.

Menurutnya, penataan lingkungan di Sungai Ciliwung akan mengurangi potensi bencana.

"Kalau tempatnya tidak ditata maka lingkungan akan rusak dan menimbulkan bencana. Termasuk juga limbah kotoran ternak, kalau dibuang ke sungai maka sungai akan tercemar sehingga potensi bencana lainnya bisa muncul," paparnya.

Ia mengaku, IPB University juga telah mengembangkan early warning system untuk mendeteksi kebakaran hutan.

Dengan menggunakan early warning system yang dikembangkan oleh IPB University, dapat diketahui lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kebakaran lahan dan hutan sejak enam bulan sebelumnya.

"Temuan ini bisa membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk bersiap-siap dimana lokasi-lokasi yang enam bulan ke depan berpotensi terjadinya kebakaran tinggi, sehingga bencana kebakaran bisa dihindari," tambahnya.

Terkait penanganan bencana, Prof Dodik menyampaikan bahwa urusan kebencanaan merupakan urusan bersama.

Ia mencontohkan seperti membuang sampah pada tempatnya. Aktivitas membuang sampah pada tempatnya ini dinilai mudah diucapkan tetapi masih sedikit masyakat yang mempraktikkannya dan masih dijumpai banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/07/17313141/ipb-dan-himpunan-alumni-ipb-university-terima-penghargaan-dari-bnpb

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke