Salin Artikel

HUT Ke-68, SMM Yogyakarta Gelar Konser Bertajuk "Nostalgia"

KOMPAS.com - SMM Yogyakarta yang kini bernama resmi SMKN 2 Kasihan Bantul menggelar Konser HUT ke-68 SMM Yogyakarta bertajuk "Nostalgia, an Anniversary Concert" pada tanggal 25 Januari 2020 lalu di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.

SMM Yogyakarta (kini bernama resmi SMKN 2 Kasihan Bantul) adalah sekolah musik klasik tingkat menengah yang pertama di Indonesia.

Sekolah ini awalnya bernama Sekolah Musik Indonesia, didirikan atas inisiatif para seniman dan budayawan Indonesia khususya pemusik kraton Yogyakarta pada tanggal 1 Januari 1952.

Namanya kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta pada tahun 1976 dan terakhir menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kasihan Bantul.

Sekolah ini telah melahirkan tokoh-tokoh musik penting Indonesia seperti : Suka Hardjana, Slamet Abdul Sjukur, Idris Sardi, Oni Krisnerwinto, Luluk Purwanto dan Asep Hidayat Wirayudha.

Tujuannya agar para siswa benar-benar memiliki jam terbang dalam mempersiapkan sebuah konser baik sebagai pemain, penata lagu maupun sebagai penyelenggara.

Maka tak heran lulusan SMM memiliki keahlian bermain musik (hard skill) dan keterampilan lain seperti manajemen konser, kepemimpinan, kerja sama dan kolaborasi (soft skill).

Di dalam konser perayaan HUT kali ini, ada 3 orkestra yang terlibat: Orkestra Siswa kelas X dipimpin Elok Shinta Meilina, Orkestra Siswa Kelas XI dipimpin Sapta Ksvara Kusbini dan Orkestra Siswa Kelas XII dipimpin oleh Fajar Ganif.

Mereka membawakan repertoire yang beragam dari yang benar-benar klasik hingga lagu pop bahkan pop dangdut dengan aransemen orkestrasi.

Konser yang berdurasi lebih dari 2 jam itu terasa asyik dan tidak membosankan. Penonton disajikan dengan berbagai genre musik namun tetap dengan pondasi orkestrasi.

"Seru konsernya," ujar Andhini Ayu Putri, salah satu siswi kelas X SMM Yogyakarta yang turut mengisi acara konser tersebut.

Adhin, sapaan akrabnya, menceritakan sudah sejak sebelum libur Natal 2019 siswa mempersiapkan konser tersebut.

Ia menyampaikan pengalaman mengikuti konser ini diharapkan dapat membuatnya lebih fokus dalam mempersiapkan masa depan di dunia musik yang telah menjadi passion-nya selama ini.

Ini adalah salah satu strategi dari SMM agar musik klasik tetap bisa digemari anak-anak muda. Seperti misal anak-anak kelas X tidak langsung dipaksa untuk membawakan repertoire klasik yang rumit.

Siswa diajak untuk mencintai musik lewat ragam lagu pop asyik seperti “Happy”-nya Pharell William yang populer dalam soundtrack film Despicable Me 2.

Baru pada tahap berikutnya, mereka diperkenalkan dengan repertoire klasik.

Karya "serius" pun turut dimainkan dalam pagelaran ini. Di antaranya karya Jazeed Djamin seorang komponis Indonesia (1952-2001) dalam Piano Concerto: “Variation on Theme of Sepasang Mata Bola”.

Karya Jazeed ini termasuk sebuah karya rumit dan cukup sulit dimainkan. Untuk memainkan karya ini dibutuhkan pemain dengan ketrampilan mumpuni. Siswa kelas XI SMM Yogyakarta rupanya sudah cukup mumpuni membawakan karya ini.

Di bawah pimpinan Sapta Ksvara Kusbini mereka berhasil memainkannya pada penampilan mereka berhasil memukau penonton konser selama hampir 30 menit.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/11/17315381/hut-ke-68-smm-yogyakarta-gelar-konser-bertajuk-nostalgia

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke