Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Guru Besar Diharapkan Jadi "Benteng" Kewibawaan dan Kualitas Akademik

Hal ini disampaikan Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat dalam acara Pengukuhan 3 Guru Besar di UT Convention Center, Tangerang Selatan (11/2/2020).

Ada 2 orang Guru Besar dikukuhkan dalam upacara akademik resmi tersebut yaitu:

Akselerasi Guru Besar

"Kehadiran Guru Besar sangat penting dalam memantapkan kewibawaan dan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Mereka adalah 'benteng akademik' pendidikan kita, termasuk dalam pendidikan jarak jauh yang kita jalankan," jelas Ojat Darojat.

Rektor UT menyampaikan saat ini UT telah memiliki 12 Guru Besar dan juga telah melibatkan banyak Guru Besar dari berbagai perguruan tinggi lain dalam dalam menciptakan konten-konten pendidikan jarak jauh berkualitas.

"Saat ini kita tengah melakukan akselerasi atau percepatan lebih banyak Guru Besar di UT. Paling tidak tiap tahun kita berharap bisa melahirkan 5 Guru Besar. Tahun ini kita menyiapkan setidaknya pengukukan 6 Guru Besar," ujarnya.

Akselerasi ini ditempuh, tambah Rektor UT, dilakukan melalui beragam cara di antaranya pelibatan dalam riset dan juga hilirisasi artikel di jurnal ilmiah bereputasi internasional.

"Semua diarahkan pada pengokohan UT sebagai cyber university. Program riset yang dilakukan akan diarahkan untuk memperkuat hal itu," tegas Prof. Ojat.

Dalam kesempatan ini, masing-masing guru besar yang dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiah.

Orasi pertama disampaikan Prof. Ginta dengan judul “Shared Value Sense: Inovasi dalam Tanggung Jawab Sosial dan Solusi Kreatif Korporasi”, kedua disampaikan Prof. Imam dengan judul “Pemikiran Pendidikan IPS sebagai Synthetic Discipline dalam Perspektif Sosio-Epistemologis”, dan orasi ketiga disampaikan Prof. Suciati “Transformasi Digital sebagai Terobosan Teknologi Pendidikan”.

Dalam kesempatan sama, Prof. Iman menyampaikan Guru Besar memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan kontribusi ilmunya dalam memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Salah satunya, tambah Prof. Ginta, dilakukan melalui akselerasi publikasi ilmiah. "Para Guru Besar harus mampu mendorong dan memfasilitasi generasi muda untuk bisa melakukan publikasi di jurnal ilmiah."

Lebih jauh Prof. Suciati mengingatkan peran Guru Besar sebagai "benteng akademik" juga membutuhkan karakter berkualitas dan bukan sekadar kemampuan akademik saja.

"Sejak awal kita perlu menanamkan soal kejujuran akademik. Kejujuran akademik ini akan terus kita bawa bukan saja saat mahasiswa berkuliah namun juga saat mereka terjun kembali ke masyarakat," tutupnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/13/21085631/guru-besar-diharapkan-jadi-benteng-kewibawaan-dan-kualitas-akademik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke