Salin Artikel

Lembaga Dipandang Orang Muda Belum Bekali Ilmu Siap Kerja, Harusnya...

KOMPAS.com - Saat ini, pengangguran masih menjadi persoalan bangsa Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran tahun 2018 mencapai 7 juta jiwa.

Dari jumlah itu, sebanyak 22,48 persen masih remaja berusia 15-24 tahun yang tidak sekolah, bekerja, atau sedang mengikuti pelatihan.

Ternyata, ada ketidaksesuaian antara permintaan terhadap pekerja yang tersedia. Hal inilah yang menimbulkan kontribusi pengangguran tersebut, terutama yang masih berusia muda.

Lembaga pendidikan kurang membekali ilmu

Ada sebuah survei yang dilakukan CewekBanget.id & HAI Online pada 2.442 remaja perempuan dan laki-laki berusia 15-24 tahun yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Adapun survei yang dilakukan di Medan, Pekanbaru, Batam, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makasar itu hasilnya ada 1.159 atau 47,3 persen responden merasa lembaga pendidikan tempat mereka belajar tidak memberikan cukup ilmu untuk terjun ke dunia kerja.

Sedangkan sisanya yakni sebanyak 1.283 responden setuju jika sekolah atau perguruan tinggi sudah mempersiapkan mereka siap kerja.

"Ada lah satu atau dua poin dari sekolah yang gue rasa masuk ke dalam dunia kerja gue saat ini. Tapi terbilang kurang," ujar Dio Firdaus, Alumni SMAN 100 Jakarta Timur saat diwawancara tim CewekBanget.id & HAI Online.

Padahal, sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk bisa mempersiapkan siswa sebelum masuk k dunia kerja.

Magang itu bermanfaat

Apa saja itu? Salah satunya ialah melalui berbagai program transisi yang melibatkan industri. Jadi, siswa dikenalkan dengan dunia industri sejak di bangku sekolah.

Ini terlihat dari hasil survei pada responden menunjukkan bahwa banyak di antaranya pernah melakukan kegiatan transisi seperti magang.

Ketika ditanya tentang magang, responden banyak yang menjawab bahwa 92 persen remaja itu merasa setuju jika magang itu bermanfaat.

Sebab, magang punya manfaat untuk mendapatkan keterampilan dan menunjang karier di masa depan.

Seperti diungkapkan salah satu responden, Abiel Kristianto, Junior Arsitek, Alumni Universitas Tarumanegara mengatakan bahwa dulu pernah ikut magang di suatu perusahaan waktu kuliah.

"Aku kemarin baru magang di kontraktor. Awalnya memang untuk memenuhi kebutuhan kampus, tetapi saat sudah lulus baru sadar kalau magang ternyata penting untuk pengalaman kerja nanti," jelasnya.

Seharusnya ada kerjasama dengan industri

Jadi, sebanyak 47,3 persen responden yang merasa lembaga pendidikan kurang memberikan cukup ilmu untuk terjun di dunia kerja harus diperhatikan oleh pemerintah.

Agar semakin memuluskan transisi remaja dari sekolah ke dunia kerja, sekolah memang harus menjalin kerjasama dengan industri.

"Kolaborasi antara dunia usaha dengan penyelenggara program pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia bisa dalam bentuk pembuatan skema program keterampilan, kurikulum, termasuk pemagangan," kata Tauvik Muhamad, Manajer Program Pengembangan Keterampilan ILO (International Labour Organization) Jakarta.

Artikel ini merupakan kerja sama antara Kompas.com dan CewekBanget.ID serta Hai Online. Artikel utama dapat dilihat melalui: https://cewekbanget.grid.id/involve/ilo/

https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/18/15070721/lembaga-dipandang-orang-muda-belum-bekali-ilmu-siap-kerja-harusnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke