KOMPAS.com - Bicara soal memilih jurusan dan perguruan tinggi yang kini ramai diperbincangkan, tentu tak terlepas dari pertimbangan prospek karier di masa depan.
Pasalnya, tiap program studi menawarkan prospek karier yang berbeda-beda, sehingga perencanaan matang sebelum memilih jurusan pada saat seleksi masuk perguruan tinggi perlu dipertimbangkan.
Selain melakukan pertimbangan, membekali diri dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja juga tak kalah penting demi mencapai karier impian. Sebab, inilah yang membuat sebagian besar remaja di Indonesia merasa percaya diri akan mendapat pekerjaan layak.
Berdasarkan survei yang dilakukan CewekBanget.ID dan HAI Online di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makasar, didapati 80,4 persen remaja percaya diri mendapatkan pekerjaan layak di masa depan.
Alasan mereka merasa percaya diri akan mendapat pekerjaan layak ialah karena memiliki kompetensi atau keterampilan khusus.
Theresia Ribka misalnya, siswi SMK Waskito Pamulang Jurusan Multimedia menganggap bahwa kompetensi atau nilai akademik yang baik bisa menjadi salah satu modal mendapatkan pekerjaan yang layak.
Theresia mengatakan, “Kalau aku percaya diri karena nilai akademik yang lumayan bagus untuk menjamin masa depanku nanti.”
Pendapat lain diutarakan oleh Abiel Kristianto. Sebagai alumni Universitas Tarumanegara, Abiel menganggap memiliki keterampilan yang berkaitan dengan dunia kerja adalah faktor yang juga penting untuk menunjang karier di masa depan.
“Aku kemarin baru magang di kontraktor. Awalnya memang untuk memenuhi kebutuhan kampus, tetapi saat sudah lulus baru sadar kalau magang ternyata penting untuk pengalaman kerja nanti," tutur Abeil.
Menariknya, dari semua responden remaja yang percaya diri akan mendapat pekerjaan layak di masa depan, 89 persen di antaranya ternyata pernah melakukan kegiatan transisi seperti magang.
Persaingan kerja dan ketidakyakinan remaja
Di antara cukup banyak remaja yang yakin akan mendapat pekerjaan layak, survei yang melibatkan 2.442 remaja perempuan dan laki-laki berusia 15-24 tahun ini juga mendapati hasil sebaliknya.
Sekitar 19,6 persen remaja justru tidak yakin akan mendapat pekerjaan yang layak di masa depan karena jumlah pencari kerja terus meningkat dan kompetensi mereka tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Jurnalistik Silvia Wardatul misalnya, ia menuturkan, "Kurang percaya diri karena persaingan kerja lebih banyak."
Berbicara soal persaingan pencari kerja, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019, yakni sebanyak 133,56 juta orang, naik dari 2,55 juta orang pada Agustus 2018.
Sementara itu, angka pengangguran di Indonesia tahun 2018 mencapai 7 juta jiwa dengan 22,48 persen adalah remaja berusia 15-24 tahun yang sedang tidak sekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan.
Manajer Program Pengembangan Keterampilan ILO Jakarta mengatakan, “Di dunia kerja, terjadi missmatch atau ketidaksesuaian antara permintaan terhadap pekerja terampil dari industri dengan kualifikasi pekerja yang tersedia. Ini menimbulkan kontribusi terhadap pengangguran, terutama pengangguran muda.”
Artikel ini merupakan kerja sama antara Kompas.com dan CewekBanget.ID serta Hai Online. Artikel utama dapat dilihat melalui: https://cewekbanget.grid.id/involve/ilo/
https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/18/15515781/804-persen-remaja-yakin-dapat-pekerjaan-layak-ini-rahasianya