Salin Artikel

"Gurunya Manusia": 7 Hal yang Perlu Dilakukan Guru agar Tak Tergantikan "Hologram Teacher"

KOMPAS.com - Memasuki era revolusi industri 4.0, salah satu bahasan yang cukup banyak diperbincangkan ialah bagaimana mesin dan robot kini telah banyak mengambil lahan pekerjaan manusia.

Para pelajar kini dituntut untuk memiliki sejumlah kompetensi agar dapat bersaing untuk mencari pekerjaan di era digital.

Namun, kenyataannya tak hanya hanya pelajar yang harus meng-upgrade kemampuan, para guru pun harus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.

Direktur Sekolah Manusia (School of Human) Cibubur Cibubur Munif Chatib M.Pd mengatakan, dampak langsung dari revolusi industri 4.0 begitu terlihat dalam bidang pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, di mana guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi bagi siswanya.

"Media sosial dan berbagai macam aplikasi menjadi sumber informasi yang lebih cepat dan akurat daripada sosok guru. Sampai-sampai, tugas mengajar sudah digantikan oleh robot atau hologram teacher. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh banyak guru di seluruh dunia," papar Munif yang juga merupakan dosen FKIP UNUSA Surabaya dan CEO Konsultan Next Edu, dalam ANPS Teachers Conference 2020, di Beacon Academy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (15/2/2020).

Dalam konferensi guru yang diselenggarakan oleh The Association of National and Private Schools (ANPS) tersebut, sejumlah tokoh pembicara dihadirkan untuk menginspirasi para guru untuk menjalankan metode pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa.

Salah satunya sesi bertajuk "Gurunya Manusia". Sesi yang berlangsung selama 30 menit tersebut diisi oleh Munif dan dihadiri oleh para guru dari berbagai sekolah di Indonesia.

Munif memaparkan sejumlah cara agar peran guru senantiasa dirindukan oleh murid dan tak terganti oleh hologram teacher.

1. Membangun relasi

Membangun relasi dengan siswa menjadi kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh para guru agar perannya tidak digantikan oleh robot. Relasi dapat tumbuh bukan melalui komunikasi satu arah, melainkan komunikasi dua arah.

Dengan komunikasi dua arah, maka guru akan tahu apa saja kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh siswanya. Tak sekadar mengenal siswa dari nilainya.

2. Sikap keras membuat guru ditinggalkan

"Guru yang keras akan ditinggalkan siswanya, guru yang tegas akan dirindukan oleh siswanya," kata Munif.

Guru yang keras digambarkan dengan guru yang "galak", gemar berteriak, dan senang mengomel tanpa mau tahu apa kesulitan yang dialami oleh siswa. Namun, guru tegas akan memberikan sanksi sesuai dengan bukti dan kapasitas siswa. Termasuk memberikan penghargaan atas prestasi yang didapat oleh siswa.

3. Semua siswa adalah bintang

Guru perlu memiliki pemahaman bahwa setiap anak terlahir pintar, hanya saja bidang yang dikuasai anak bisa berbeda. Ada anak yang senang matematika, bahasa, atau fisika.

Karena itu, guru harus menganggap semua siswanya adalah bintang atau juara. Jika hal ini dilakukan, maka siswa akan mempunyai rasa percaya diri bahwa mereka mampu belajar.

4. Fokus pada kelebihan

Walau kelebihan siswa sekecil debu, guru sebagai sosok pengajar perlu fokus untuk menggali kelebihan itu agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang mudah berprestasi dan bukannya rendah diri.

"Pandang anak dengan label-label positif, jangan lihat nakalnya, jangan lihat nilai jeleknya. Fokus pada kelebihannya," ujar Munif.

Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk terus memperbaiki diri dan tidak termakan "sugesti" bahwa ia tidak bisa atau tidak pintar.

5. Kemampuan seluas samudera

Saat guru menganggap siswa adalah bintang, maka otomatis guru akan memandang kemampuan siswanya seluas samudera, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Dengan begitu, siswa memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya sehingga lebih mudah berprestasi. Guru pun menjadi pendidik yang akan melahirkan siswa-siswa berprestasi dari beragam bidang.

6. Memahami multiple intelligences siswa

Sudah saatnya guru ucapkan selamat tinggal untuk kecerdasan tunggal, nilai anak-anak tidak hanya berdasarkan angka atau "kasta", melainkan dilihat dari banyak hal.

Munif menuturkan, kecerdasan kognitif kini telah mengalami penyempitan makna, yaitu dipersempit menjadi nilai dan "kasta".

"Anak-anak pintar adalah anak yang nilainya di atas 8, atau anak IPA lebih pintar dari IPS. Itu adalah anggapan keliru para guru," imbuhnya.

Bila guru memahami bahwa kecerdasan bukan dilihat dari angka atau kasta, maka guru akan memiliki peluang lebih besar menstimulus siswa untuk lebih berprestasi.

7. Siswa adalah subjek bukan objek pendidikan

Bila guru menjadikan siswa sebagai objek pendidikan, maka guru akan menuntut siswa untuk mengikuti pelajaran yang diberikan.

Namun, bila guru menganggap siswa sebagai subyek pendidikan, materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Termasuk melibatkan siswa dalam proses belajar dan memperhatikan bakat dan minat siswanya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/19/15193371/gurunya-manusia-7-hal-yang-perlu-dilakukan-guru-agar-tak-tergantikan-hologram

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke