KOMPAS.com - Tak seperti orang dewasa yang bisa dengan mudah menggunakan masker saat sakit, bagi anak-anak, menggunakan masker bisa menjadi hal yang sulit dan terasa tidak nyaman. Akhirnya, sejumlah anak menolak untuk memakai masker.
Begitu pula dengan cuci tangan, anak-anak usia prasekolah yang sedang asyik-asyiknya bermain bisa menganggap kegiatan cuci tangan sebagai sesuatu yang mengganggu aktivitasnya. Inilah yang kerap menjadi alasan anak-anak tidak mau diajak untuk mencuci tangan.
Walau kebiasaan cuci tangan dan menggunakan masker saat sakit menjadi hal yang penting di tengah merebaknya berbagai macam virus, seperti flu, batuk, cacar air, hingga corona, tetapi memaksa anak apalagi sampai memarahinya bukanlah hal yang tepat.
Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020), Najelaa Shihab berpendapat, hindari menakut-nakuti anak supaya mau cuci tangan atau menggunakan masker. Sebab, cara itu tidak akan efektif dan tak akan bertahan lama.
Berikut cara tepat mengajari anak untuk mau mencuci tangan dan menggunakan masker saat sakit, yang akan membuat anak melakukannya tanpa diminta.
1. Bahasa anak
Jelaskan dengan bahasa sederhana, yaitu bahasa yang sesuai dengan pemahaman anak. Hindari untuk menakut-nakuti anak dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas tersebut.
Misalnya, beri pemahaman bahwa virus sangat mudah menyebar dan dampaknya terhadap kenyamanan anak bila ia tertular virus tersebut.
2. Ilustrasi nyata
Setelah memberi pemahaman dengan bahasa sederhana, lanjutkan dengan memberikan ilustrasi nyata tentang penyebaran virus bila anak menolak cuci tangan atau menggunakan masker.
Misalnya dengan membubuhkan bedak di kedua tangan anak. Minta anak beranggapan bahwa bedak tersebut adalah virus. Lalu, minta ia menyentuh berbagai benda, seperti gagang pintu, mainan, permukaan wajah, dan permukaan meja.
Selanjutnya, beri tahu anak bahwa bedak yang menempel di benda-benda tadi adalah virus yang dapat menempel di tangan orang lain yang memegangnya dan dapat menyebabkan sakit.
Sehingga, anak harus mencuci tangan sebelum menyentuh wajah, makan, dan setelah beraktivitas agar tak tertular virus dari orang lain.
3. Jangan diancam
Dukungan dan pendekatan positif dapat membantu anak memahami pentingnya mencuci tangan dan mengenakan masker saat sakit. Bila anak telah memahami manfaat bagi dirinya ataupun orang lain, maka ke depannya anak akan menggunakan masker dan mencuci tangan tanpa dipaksa.
4. Terima perasaannya
Tunjukkan empati dan terima perasaan anak bila ia tidak nyaman saat menggunakan masker. Misalnya, anak mengeluh kegerahan saat memakai masker, hindari merespons, "Tidak gerah kok, ibu saja pakai."
Sebaiknya berikan respons penuh empati seperti, "Ibu kipasin sebentar, ya. Sebentar tidak nyaman, nanti lama-lama biasa."
Tips pencegahan penularan virus corona
Bila anak sudah tidak masalah untuk mencuci tangan dan menggunakan masker, selanjutnya beri pemahaman tentang tata cara tepat mencegah penyebaran virus, yakni:
1. Cuci tangan dengan air sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol selama 20 detik. Lakukan:
2. Minta anak hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut sembarangan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
3. Menggunakan masker saat sakit. Pilih masker khusus anak-anak agar ukurannya tepat sehingga lebih nyaman saat dipakai.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/04/12381971/anak-sulit-pakai-masker-dan-cuci-tangan-pakai-tips-dari-najelaa-ini