Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Ikut Panik Hadapi Virus Corona, Para Siswa SD Ini Buat Empon-Empon hingga Poster

KOMPAS.com - Indonesia secara resmi mengumumkan setidaknya sudah ada 6 pasien mengidap virus corona atau Covid-19 (8/3/2019).

Pengumuman kasus pertama pasien virus corona Indonesia (2/3/2020) sempat menimbulkan kekhawatiran dalam berbagai sektor, termasuk bidang pendidikan baik sekolah maupun kampus.

Beberapa sekolah kemudian melakukan kegiatan edukasi guna memberikan penjelasan tentang virus corona kepada siswa, orangtua dan masyarakat agar tidak ikut latah panik karena kurangnya informasi terkait Covid-19 ini.

Tidak terpancing kepanikan, para siswa SDN 06 Cilacap dan juga SDN Puguh Kendal, Jawa Tengah justru melakukan beragam cara kreatif untuk melakukan tindakan nyata mencegah virus corona dan juga menyampaikan informasinya secara benar.

Minum ramuan empon-empon

Di Jawa Tengah, SDN Gumilir 06, Cilacap memberikan edukasi kepada siswa, orangtua, dan masyarakat sekitar dalam mencegah penyebaran Virus Corona. Mereka dikumpulkan di halaman sekolah untuk berpraktik langsung cara mencegahnya, Sabtu (7/3/2020).

Guru UKS (usaha kesehatan sekolah) Krista Adayu dan 15 siswa dokter kecil mengkampanyekan mencegah penyebaran virus corona dengan membuat ramuan tradisional empon-empon. 

Pertama, mereka memperkenalkan cara membuat ramuan dari tanaman empon-empon seperti jahe, sereh, dan kunyit. Setiap bahan dipotong seruas jari, lalu dipotong kecil dan dimasukkan ke dalam satu gelas air panas. Bila sudah dingin bisa ditambah gula aren atau madu.

"Ramuan empon-empon ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh mencegah virus masuk ke tubuh," kata Krista Adayu, guru yang menginisiasi kegiatan ini. Selanjutnya semua siswa diajak minum jamu empon-empon yang sudah disediakan sekolah.

Praktik cuci tangan 1 menit

Kegiatan kedua, siswa diajak praktik mencuci tangan menggunakan sabun yang dibimbing oleh tiga staf Puskesmas Cilacap Utara 1.

Semua siswa menyimak dan mempraktikkan cuci tangan yang diperagakan petugas kesehatan Puskesmas.

Semua bagian telapak tangan dan sela-sela jari dibasuh air dan digosok dengan sabun. Termasuk kuku juga harus dibersihkan. Kemudian telapak tangan dicuci pada air yang mengalir.

"Mencuci tangan minimal satu menit untuk memastikan semua bagian tangan bersih," jelas salah satu petugas Puskesmas.

Setelah memahami caranya, semua langsung praktik cuci tangan secara bergantian. Diawali para dokter kecil, guru-guru, dan semua siswa. Setelah siswa selesai, dilanjutkan para orangtua siswa dan warga sekitar sekolah.

"Dengan rutin minum empon-empon dan cuci tangan yang benar, semoga kami bisa sehat dan terbebas dari segala macam virus" kata Ilona salah satu siswa yang menjadi dokter kecil SDN Gumilir 06 yang merupakan salah satu sekolah mitra Tanoto Foundation.

Wabah Covid-19 juga menjadi materi pembelajaran siswa kelas VI SDN 1 Puguh, Kendal. M Haris Tarmidi, guru yang mengajar, mengajak para siswa mempelajari Covid-19 di taman dekat sekolah.

Siswa diberikan bahan bacaan tentang virus, wabah virus Corona atau Covid-19, cara penyebaran dan pencegahannya. Setelah diberikan penguatan oleh guru, setiap kelompok ditugaskan membuat poster cara mencegah tertular Covid-19.

"Minggu sebelumnya sekolah kami juga mengundang petugas Puskesmas untuk sosialisasi hidup sehat dan bersih untuk mencegah penularan virus dan kuman penyakit. Pada pembelajaran hari ini kami menindaklanjutinya dengan membuat kampanye mencegah penyebaran Covid-19," kata Haris, Sabtu (7/3/2020).

Poster yang dibuat siswa sangat menarik. Mereka mengajak untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat guna menangkal Virus Corona.

"Cegah Wabah Virus Corona. Pastikan tangan selalu bersih dengan rutin mencuci tangan pakai sabun. Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang flu. Gunakan masker saat sakit flu, batuk, atau bersin. Gunakan APD saat melakukan kontak langsung dengam ternak," demikian isi poster salah satu kelompok yang dilengkapi dengan gambar ilustrasinya.

Hasil pembuatan poster tersebut mereka perlihatkan ke adik-adik kelasnya. Mereka ikut mengedukasi dan mengingatkan kembali pentingnya melakukan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah siswa selesai berkampanye dengan posternya, Ibu Kiswati, kepala sekolah diminta memilih tiga poster untuk di pajang di majalah dinding sekolah dan dipajang di majalah dinding kelas VI.

Para siswa yang juga merupakan sekolah mitra Tanoto Foundation ini juga ditugaskan menyampaikan pelajaran yang mereka dapatkan kepada orangtua dan keluarganya di rumah agar tidak khawatir berlebihan. Jika prosedur kesehatan telah dilakukan kita dapat terjaga dari virus corona.

Dari pembuatan poster dan berkampanye mencegah penyebaran Covid-19, menurut Aula Titis salah satu siswa, membuat Ia sadar pentingnya menjaga kebersihan dan hidup sehat untuk mencegah terkena virus dan kuman penyakit lainnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/08/17115941/tak-ikut-panik-hadapi-virus-corona-para-siswa-sd-ini-buat-empon-empon-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke