Salin Artikel

Tanggap Corona, Universitas Budi Luhur Bagi Masker dan Jamu Gratis

KOMPAS.com - Wabah virus corona kini tengah menjadi masalah masyarakat dunia. Tak hanya berpotensi mengganggu kesehatan, virus corona kerap menimbulkan kepanikan.

Sayangnya, kepanikan tak akan efektif untuk menangkal virus corona. Kepanikan justru membuat ketersediaan masker menjadi kian langka dan harga sejumlah bahan melonjak tinggi.

Demi mengurangi kepanikan akan virus corona, Universitas Budi Luhur mencoba mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara yang sehat dan menyenangkan, yakni melalui aksi Blutizen Morning Action.

Dalam aksi tersebut, Universitas Budi Luhur membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat umum yang melewati kawasan Universitas Budi Luhur.

Masker tersebut diprioritaskan untuk orang-orang yang membutuhkan, yaitu orang dengan kondisi flu, pilek dan batuk demi mengurangi potensi penularan kepada orang sekitar.

"Kita mengajak masyarakat untuk aware terhadap kondisi sekarang dengan cara yang menyenangkan, seperti bagi-bagi masker dan jamu secara gratis. Jadi, tidak melulu dalam bentuk seminar," papar Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro yang ikut meramaikan aksi Blutizen Morning Action di kampus Budi Luhur, Jakarta, Senin (9/2/2020).

Tak hanya bagi-bagi masker untuk mereka yang membutuhkan, aksi yang berlangsung pukul 07.00 - 09.00 WIB pagi tersebut juga membagi-bagikan jamu gratis untuk masyarakat yang sehat agar daya tahan tubuhnya semakin baik.

"Bagi-bagi jamu mengingatkan agar kita tidak lupa bahwa ada cara sehat dan murah untuk mencegah virus corona," imbuh Hanggoro.

Di tengah-tengah aksi bagi-bagi masker dan jamu gratis, Hanggoro juga memberikan pesan-pesan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga saya tahan tubuh.

Sebab, masker saja tak bisa diandalkan untuk menjaga diri dari paparan virus. Kekebalan tubuh harus ditingkatkan sebagai "tameng" terbaik untuk melawan virus.

Jahe hingga sambiloto, jamu untuk tingkatkan imun tubuh

Untuk bisa memberikan jamu dengan khasiat terbaik dalam meningkatkan imun tubuh dan mencegah virus corona, Universitas Budi Luhur berkolaborasi dengan Laskar Wanita Jamu Gendong.

Komunitas yang membawahi sekitar 750 penjual jamu gendong ini meracik beragam jenis jamu, seperti varian jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh hingga untuk mencegah virus corona.

Salah satu varian yang ditawarkan ialah jamu sambiloto. Sari daun sambiloto sendiri memiliki beragam manfaat seperti meningkatkan kekebalan tubuh, membantu penyembuhan penyakit malaria, termasuk mencegah virus corona.

"Budi Luhur ingin mengedepankan kearifan lokal. Jamu adalah salah satu kearifan lokal. Corona dapat dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh, salah satu caranya dengan rutin konsumsi jamu," tutur Hanggoro.

Laksmi, salah satu sosok yang menginisiasi berdirinya Laskar Wanita Jamu Gendong yang juga hadir dalam acara tersebut berbagi racikan jamu yang bisa dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh.

Untuk mencegah parahnya infeksi virus corona, ia menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi jamu yang terbuat dari temulawak, kunyit, sereh, kayu manis dan jahe.

Lalu ada pula racikan jamu Kayu Secang yang terbuat dari 17 macam bahan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Selain daya tahan tubuh Secang juga bisa meningkatkan stamina," imbuh Laksmi.

Dengan menyajikan beragam varian jamu sehat, Blutizen Morning Action yang hanya berlangsung selama 2 jam itu berhasil membagikan 400 cangkir jamu. Harapanya agar tak masyarakat saja yang sehat, namun industri jamu gendong juga bisa lestari.

"Kegiatan ini menjadi bagian dari program techno-sociopreunership Universitas Budi Luhur, sehingga acara-acara yang kita adakan sebisa mungkin juga memberdayakan usaha kecil, seperti usaha jamu gendong ini," pungkas Hanggoro.

Direktur Kerja Sama Universitas Budi Luhur Amb. Sunten Manurung menambahkan, ini merupakan aksi awal yang dilakukan oleh Universitas Budi Luhur.

Ke depannya, selama wabah virus corona masih berlanjut, maka Universitas Budi Luhur akan melakukan aktivitas serupa sebagai upaya mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat menggunakan bahan-bahan alami asli Indonesia.

"Ke depan kita juga akan mendatangkan dokter yang akan berbincang ringan seputar pencegahan virus corona kepada mahasiswa, dosen dan karyawan. Sehingga bisa menjadi bekal untuk nantinya kembali mengedukasi masyarakat," papar Manurung.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/09/13394161/tanggap-corona-universitas-budi-luhur-bagi-masker-dan-jamu-gratis

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke