KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menyadari perubahan pola belajar dari model tatap muka di kelas menjadi belajar mandiri di rumah sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona bukan perkara mudah.
Namun demikian, Mendikbud Nadiem mengharapkan berbagai pihak untuk merespon hal ini secara positif dan bijaksana.
"Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba," ujar Nadiem Makarim melalui rilis resmi Kemendikbud (19/3/2020).
Ia menjelaskan, "tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah."
104 perguruan tinggi tiadakan aktivitas
Mendikbud Nadiem juga menyampaikan proses belajar di rumah tidak harus menyertakan peralatan canggih. Menurutnya, komunikasi antara guru, siswa dan orangtua menjadi kunci keberhasilan belajar dari rumah.
"Tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode sederhana. Yang paling penting adalah komunikasi," ujar Mendikbud.
Mendikbud mendapatkan laporan sekitar 166 pemerintah daerah dan 104 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (per 19 Maret 2020) telah meniadakan aktivitas di satuan pendidikan.
Terkait hal itu, Mendikbud juga mengimbau agar para pendidik bisa turut melakukan pekerjaan dari rumah.
"Kalau siswa atau mahasiswanya belajar di rumah atau tempat tinggal masing-masing, maka para pendidik dan pegawai juga bisa bekerja dari rumah," imbau Mendikbud.
Ia menyarankan guru dan dosen di wilayah terdampak Covid-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu ini.
"Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Aktivitas bekerja, mengajar atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.
Gotong royong mencari solusi
Mendikbud Nadiem juga mengajak semua pihak bergotong royong menghadirkan solusi atas kendala-kendala yang timbul seiring perubahan pola di satuan pendidikan.
Ia memahami perubahan pola pembelajaran yang mendadak tidak mudah dilakukan. Bahkan, bagi beberapa pihak hal ini mungkin menakutkan.
Namun, ia mendorong semua pihak merespons situasi saat ini dengan bijak.
"Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba. Tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah," tutur Mendikbud.
"Tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode sederhana. Yang paling penting adalah komunikasi," tutup Mendikbud.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/20/163232371/mendikbud-nadiem-belajar-di-rumah-tidak-mudah-kita-harus-mencoba